Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Berikut ini
dipaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan:
- Motivasi (Motivation)
Menurut Shadare dan Hammed (2009 dalam Putri dan Ardana, 2016)
menyatakan bahwa motivasi karyawan merupakan salah satu strategi untuk
meningkatkan kinerja karyawan. Bagi perusahaan ini merupakan faktor
penting untuk dapat memastikan karyawan melakukan kemampuan terbaik
(Bose, 2018). Motivasi adalah suatu kondisi atau tindakan yang membantu
seseorang untuk melaksanakan sebuah pekerjaan atau kegiatan semaksimal
untuk berbuat dan berproduksi (Murty dan Hudiwinarsih, 2012 dalam Putri
dan Ardana, 2016). Dalam memberikan motivasi ini memberikan suatu
bentuk proses dari kebutuhan menibulkan keinginan, kebutuhan
menimbulkan tindakan, dan kebutuhan menghasilkan keputusan sehingga
dapat mencapai hasil bagi perusahaan (Putri dan Ardana, 2016). - Kepuasaan Kerja (Job Satisfaction)
Kepuasaan kerja merupakan dorongan individu atau karyawan mengenai
keseluruhan pekerjaan dalam memfokuskan pada tingkat dalam menyukai
atau tidak dalam pekerjaan mereka (Spector, 1997 dalan Inuwa, 2016).
Menurut George dan Jones (2008) dalan Inuwa, (2016) kepuasaan kerja
memiliki suatu keyakinan dan perasaan yang dirasakan setiap karyawan
tentang pekerjaan mereka masing-masing. Jika kepuasaan kerja yang
dimiliki oleh setiap karyawan tinggi maka tentu akan menghasilkan kinerja
yang baik. - Gaya Kepimpinan (Leadership Style)
Gaya kepimpinan menggambarkan suatu sikap yang ditetapkan oleh
seseorang untuk dapat memimpin sehingga tujuan oragnisasi atau
perusahaan dapat tercapai. Suatu pemimpin dapat dikatakan berhasil ketika
pemimpin dapat mendorong karyawan dalam menggapai tujuan, visi dan
misi perusahaan. Karyawan dapat mengetahui seorang pemimpin yang baik
dapat menerapkan gaya kepimpinan seperti apa yang akan bisa mendorong,
memotivasi, dan mendisiplinkan karyawan di dalam organisasi tersebut. - Keterikatan (Engagement)
Kinerja setiap karyawan tidak hanya terdorong dengan baik hanya dengan
bekerja pada pekerjaannya, melainkan dimotivasi oleh serangkaian faktor
pendukung. Keterikatan karyawan merupakan salah satu faktor pendukung
yang mendorong dalam peningkatan kinerja karyawan. Menurut Hobel
(2006 dalam Preko dan Adjetey, 2016) Keterikatan karyawan merupakan
suatu alat penting dalam manajemen kinerja. Ketika karyawan direkrut dan
tidak diberikan tugas, fasilitas, dan lingkungan kerja yang diperlukan maka
karyawan tidak sepenuhnya terlibat. Keterikatan karyawan ini adalah istilah
baru yang digunakan dalam pekerjaan sosial, yang telah akrab bagi
komunitas manajemen selama dua dekade. - Pemberdayaan Karyawan (Employee Empowerment)
Karyawan perlu diberdayakan dengan maksimal agar karyawan bisa
mengembangkan kemampuan dirinya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan
dan tugas serta tanggap terhadap perkembangan lingkungan. Ahmad (2017)
menyatakan bahwa pemberdayaan karyawan adalah usaha yang dilakukan
organisasi dengan memberikan tanggungjawab dan wewenang kepada
karyawan untuk lebih terlibat dalam organisasi guna mencapai tujuan yang
telah organisasi tetapkan. Melalui pemberdayaan, karyawan diharapkan
dapat memberikan sumbangan positif bagi organisasi yang terwujud dalam
bentuk meningkatnya kinerja karyawan (Onsoardi, 2018)