Menurut Bolat (2003) pemberdayaan karyawan mempunyai tiga faktor
dalam perspektif perilaku pemberdayaan karyawan yaitu:
- Kekuasaan, yaitu memberdayakan karyawan melalui pemberian kebijakan
yang diperlukan dalam menjalankan tugas. - Sumber daya yakni memberikan akses– akses sumber daya yang diperlukan
kepada karyawan dalam pemuasan tugas. Ketiga, - Informasi adalah menginformasikan kepada semua karyawan tentang
perubahan lingkungan baik internal maupun lingkungan eksternal
organisasi.
Robbins (2013) menyatakan bahwa untuk meningkatkan efektivitas
keberhasilan pemberdayaan karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor. Berikut ini
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan karyawan: - Kemampuan (Competency).
Kemampuan karyawan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pemberdayaan karyawan. Kemampuan karyawan meliputi:
pengetahuan (knowledge) yang dimiliki, keterampilan (skill) yang dimiliki,
dan sikap (attitude) atau perilaku (behaviour) dari masing-masing
karyawan. - Penempatan (Placement)
Pemberdayaan karyawan akan menjadi optimal saat karyawan ditempatkan
pada suatu posisi atau jabatan sesuai dengan kemampuan (pendidikan,
pengetahuan, keterampilan) yang dimiliki. Selaian itu, penempatan juga
harus disesuaikan dengan kebutuhan jabatan dalam organisasi. - Kewenangan (Authority)
Pemberdayaan yang baik dilakukan saat organisasi memberikan
kewenangan yang jelas kepada karyawan. Kewenangan yang diberikan
berhubungan dengan posisi atau jawaban yang diemban atau dimiliki
karyawan. Melalui kewenangan yang dimilikinya, karyawan dapat
mengambil keputusan strategis yang akan dapat membantu dalam
melaksanakan tugas-tugasnya guna peningkatan kinerja. - Tanggungjawab (Responsibility)
Pemberdayaan akan menjadi efektif dan efisien saat karyawan memiliki
tanggung jawab yang jelas. Artinya, karyawan harus melaksanakan
pekerjaannya yang merupakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab yang
tinggi. - Kepercayaan (Loyalty)
Pemberdayaan akan berdaya guna saat adanya kepercayaan yang tinggi dari
organisasi kepada karyawan. Artinya, karyawan yang diberi kepercayaan
harus dapat dipercaya bahwa karyawan akan menjalankan tugas atau
pekerjaanya sesuai dengan wewenang dari jabatannya. - Dukungan (Support)
Pemberdayaan karyawan dilakukan dengan memberikan dukungan kepada
karyawan. Untuk dapat menjalankan tugasnya, karyawan membutuhkan
dukungan yang optimal dari organisasi maupun rekan kerja. Dukungan yang
diberikan dari pihak-pihak yang berhubungan akan memudahkan bagi
karyawan dalam mencapai keberhasilan sesuai misi dan visi organisasi. - Kepemimpinan (Leadership)
Keberhasilan pemberdayaan karyawan tidak terlepas dari kemampuan
pimpinan dalam mempengaruhi karyawan untuk mau bekerja secara
bersama-sama guna mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik
berkaitan dengan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi dan
mengarahkan tingkah laku bawahan dalam ranka mencapai tujuan
organisasi. - Motivasi (Motivation)
Pemberdayaan karyawan akan sukses saat karyawan memiliki motivasi
yang tinggi. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seorang
individu untuk melakukan suatu hal (pekerjaan) dimana motivasi akan
menuntun karyawan ke arah sikap dan perilaku atau tingkah laku yang lebih
baik. Pemberian motivasi adalah hal yang penting dengan tujuan agar
karyawan mau menjalankan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya secara ikhlas dan sepenuh hati