Sunday, July 7, 2024

Pengertian Lingkungan Kerja

 Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk

diperhatikan manajemen. Karyawan akan mampu melaksanakan kegiatannya
dengan hasil yang optimal, apabila ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang
sesuai. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan
dalam melaksanakan proses produksi. Lingkungan kerja dapat membawa dampak
positif dan negatif bagi karyawan dalam rangka mencapai hasil kerjanya.
Kasmir (2016:192), lingkungan kerja merupakan suasana atau kondisi di
sekitar lokasi tempat bekerja. Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, lay out,
sarana dan prasarana, serta hubungan kerja dengan sesama rekan kerja. Jika
lingkungan kerja dapat membuat suasana nyaman dan memberikan ketenangan
maka akan membuat suasana kerja menjadi kondusif, sehingga dapat
meningkatkan hasil kerja seseorang menjadi lebih baik, karena bekerja tanpa
gangguan. Namun sebaliknya jika suasana atau kondisi lingkungan kerja tidak
memberikan kenyamanan atau ketenangan, maka akan berakibat suasana kerja
menjadi terganggu yang pada akhirnya akan mempengaruhi dalam bekerja.
Sedarmayanti (2011:26), lingkungan fisik yaitu semua keadaan yang
terdapat disekitar tempat kerja, akan mempengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
Sedangkan menurut Alif (2015:308) lingkungan kerja merupakan segala
sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik
ataupun nonfisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya
dan pekerjaannya saat bekerja

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi

 


Menurut Subekhi dan Jauhar (2013) dalam Rajagukguk (2017), ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi antara lain :

  1. Peningkatan Kepuasan Kerja
    Peningkatan kepuasan kerja mempengaruhi perilaku individu dalam
    organisasi. Kepuasan kerja suatu individu dipengaruhi oleh hak-hak yang
    mereka dapatkan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
  2. Pengurangan Kealpaan
    Tindakan tidak masuk kerja yang dilakukan oleh individu terhadap
    organisasi berpengaruh negative terhadap efektifitas dan efisiensi kerja
    suatu organisasi.
  3. Penurunan Turn over
    Turn over yang dimaksud disini adalah pengunduran diri para pekerja
    dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Yang berpengaruh terhadap
    perilaku organisasi atau perusahaan.
  4. Peningkatan Produktifitas
    Suatu organisasi dinyatakan produktif jika mampu mencapai tujuannya
    dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Baik target
    waktu, biaya dan hasil. Produktifitas dalam organisasi dapat
    mempengaruhi perilaku organisasi karena produktifitas berkaitan dengan
    efisiensi dan efektifitas kinerja suatu organisasi atau perusahaan

Pengertian Perilaku Organisasi

 


Perilaku organisasi terbentuk dari hasil perilaku masing-masing individu
atau kelompok yang ada dalam sebuah organisasi. Perilaku organisasi merupakan
suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat
kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja
individual, kelompok maupun organisasi). Setiap manusia mempunyai perilaku
yang berbeda, karena pengaruh pengetahuan dan pengalaman yang berbeda.
Mulyadi (2015) dalam Rajagukguk (2017), perilaku organisasi adalah
aktualisasi pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana orang bertindak di
dalam organisasi.
Hanggreni (2011) dalam Rajagukguk (2017), perilaku organisasi adalah
sebuah bidang khusus yang memiliki pokok ilmu pengetahuan yang umum
mencakup tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi: individu, kelompok, dan
struktur, penerapannya untuk membuat organisasi bekerja lebih efektif.
Wijaya (2017), perilaku organisasi berkaitan dengan bagaimana orang
bertindak dan bereaksi dalam semua jenis organisasi. Dalam kehidupan
organisasi, orang dipekerjakan, dididik dan dilatih, diberi informasi, dilindungi
dan dikembangkan. Dengan kata lain, perilaku organisasi adalah bagaimana orang
berperilaku di dalam suatu organisasi

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

 


Menurut Kasmir (2016:14), fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia
terdiri dari :

  1. Analisis Jabatan
    Kegiatan analisis jabatan adalah mengumpulkan berbagai informasi untuk
    kebutuhan suatu pekerjaan.
  2. Perencanaan Sumber Daya Manusia
    Langkah ini merupakan langkah untuk merencanakan jumlah dan kualitas
    sumber daya yang harus disediakan, baik sekarang maupun untuk di masa
    yang akan datang.
  3. Penarikan Pegawai
    Rekrutmen dilakukan dalam rangka memperoleh dan memiliki sumber
    daya manusia yang loyal dan berkualitas sangat menentukan maju dan
    mundurnya suatu usaha.
  4. Seleksi
    Proses seleksi dapat dimulai dari seleksi surat lamaran, yaitu dengan
    melihat dokumen-dokumen yang ada pada surat lamaran. Tujuan seleksi
    adalah untuk memperoleh tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang
    telah ditetapkan.
  5. Pelatihan dan Penembangan
    Tujuan pelatihan adalah membiasakan karyawan baru dalam bekerja di
    lingkungan barunya, sekaligus menambah dan mengasah kemampuan
    yang belum dimilikinya. Bagi karyawan lama perlu dilakukan
    penembangan diri baik melalui pendidikan, promosi dan rotasi pekerjaan.
  6. Evaluasi Kinerja
    Selama bekerja, setiap karyawan harus dievaluasi kinerjanya masing-
    masing. Penilaian kinerja dapat dilakukan melalui hasil kerja atau kinerja
    perilaku.
  7. Kompensasi
    Kompensasi merupakan balas jasa yang diperoleh seseorang atas
    pekerjaan yang sudah dilakukannya. Kompensasi diberikan atas dasar
    prestasi karyawan melalui penilaian prestasi kerja.
  8. Jenjang Karier
    Karier merupakan perjalanan kerja seseorang selama dia bekerja.
    Perencanaan karier harus dilakukan mulai dari jenjang karier dari yang
    paling rendah sampai yang paling tinggi.
  9. Keselamatan dan Kesehatan
    Keselamatan dan kesehatan kerja merujuk kepada kondisi-kondisi fisik
    dan mental karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan kerja.
  10. Hubungan Industrial
    Hubungan industrial atau tenaga kerja merupakan fungsi MSDM yang
    digunakan untuk penghubung kepentingan dan keinginan kedua belah
    pihak antara karyawan di satu pihak dan manajemen di pihak yang lain.
  11. Pemutusan Hubungan Kerja
    Pemutusan hubungan kerja dapat disebabkan oleh berbagai alasan atau
    sebab yang alamiah seperti tibanya masa pensiun, permintaan
    pengunduran diri karena alasan pribadi dan pemecatan karena melakukan
    kesalahan

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

 


Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi
maupun perusahaan. Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi
dibandingkan dengan sumber daya yang lain seperti teknologi dan modal, karena
manusia itu sendiri yang dapat mengendalikan faktor yang lain. Sumber daya
manusia adalah individu yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai
penggerak, pemikir, dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi.
Marwansyah (2010:3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan
sebagai pedayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan
melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir,
pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan
hubungan industrial.
Kasmir (2016:6), manajemen sumber daya manusia adalah proses
pengelolaan manusia, melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan,
pengembangan, pemberian kompensasi, karier, keselamatan dan kesehatan serta
menjaga hubungan industrial sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai
tujuan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan stakeholder

Indikator Kinerja

 


Adapun indikator dari kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2011) adalah
sebagai berikut :
1) Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa
yang seharusnya dikerjakan.
2) Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu
harinya. Kuantitas ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu
masing-masing.
3) Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan
pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.
4) Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban
karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.
Sedangakan indikator dari kinerja karyawan menurut Sudarmanto (2015)
adalah sebagai berikut:
1) Quality, terkait dengan proses atau hasil mendekati semprna/ ideal dalam
memenuhi maksud atau tujuan.
2) Quantity, terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas yang dihasilkan.
3) Imeliness, terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyeleseaikan
aktivitas atau menghasilkan produk.
4) Cost Effectiveness, terkait dengan tingkat penggunaan sumbersumber
organisasi (orang, uang, material, teknologi) dalam mendapatkan hasil atau
pengurangan pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber organisasi.
5) Need For Supervision, terkait dengan kemampuan individu dapat
menyelesaikan pekerjaan atau fungsi pekerjaan tanpa pengawasan dari
pimpinan.
6) Interpersonal Impact, terkait dengan kemampuan individu dalam
meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik, dan kerja sama diantara
sesama pekerja adan anak buah.

Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

 


Menurut Mathis (2006) faktor yang mempengaruhi karyawan dalam
bekerja, yaitu kemampuan karyawan untuk melakukan pekerjan tersebut, tingkat
usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi. Kinerja karyawan berkurang
apabila salah satu faktor ini berkurang atau tidak ada. Masalah kinerja merupakan
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
yang dibebankan kepada karyawan. Kinerja meliputi kualitas output serta
kesadaran dalam bekerja. Ada tiga alasan yang berkaitan mengapa penentuan
sasaran mempengaruhi kinerja, yaitu :
1) Penentuan sasaran mempunyai dampak mengarahkan, yaitu memfokuskan
aktivitas–aktivitas kearah tertentu dari pada kearah lainnya.
2) Disebabkan oleh sasaran-sasaran yang telah diterima, maka orangorang
cenderung mengarahkan upaya secara proporsional terhadap kesulitan
sasaran.
3) Sasaran-sasaran yang sukar akan membuahkan ketekunan dibandingkan
sasaran-sasaran yang ringan