Monday, July 8, 2024

Indikator Kinerja

 


Menurut Kasmir (2016) untuk mengukur kinerja pegawai dapat digunakan
beberapa indikator, yaitu:
1) Kualitas
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan melihat kualitas (mutu) dari
pekerjaan yang dihasilkan melalui suatu proses tertentu.
2) Kuantitas
Untuk mengukur kinerja dapat pula dilakukan dengan melihat dari
kuantitas (jumlah) dihasilkan oleh seseorang.
3) Waktu
Untuk jenis pekerjaan tertentu diberikan batas waktu dalam
menyelesaikan pekerjaannya.jika melanggar atau tidak memenuhi
ketenyuan waktu tersebut, maka dapat dianggap kinerjanya kurang baik,
demikian sebaliknya

Tujuan Penilaian Kinerja

 


Menurut kasmir (2016) bagi perusahaan , penilaian kinerja memiliki
beberapa tujuan antara lain yaitu:
a) Untuk memperbaiki kualitas pekerjaan
b) Keputusan penempatan
c) Perencanaan dan pengembangan karier
d) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
e) Penyesuaian kompensasi
f) Inventori kompetensi pegawai
g) Kesempatan kerja adil
h) Komunikasi efektif antara pimpinan dan bawahan
i) Budaya kerja
j) Menerapkan sanksi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

 


Menurut Kasmir (2016) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
pegawai, yaitu:
1) Kompetensi/Kemampuan
Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan.
Semakin memiliki kemampuan dan keahlian maka akan dapat
menyelesaikan pekerjaannya secara benar dan sesuai dengan yang
ditetapkan.
2) Pengetahuan
Maksudnya adalah pengetahuan tentamg pekerjaan. Seseorang yang
memiliki pengetahuan tentang pekerjaan secara baik akan memberikan
hasil pekerjaan yang bagus.
3) Rancangan kerja
Adapun rancangan pekerjaan yang akan memudahkan pegawai dalam
mencapai tujuannya.
4) Kepribadian
Kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki seseorang. Setiap
orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu sama lain.
Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik akan dapat
melakukan
pekerjaan secara sungguh-sungguh penuh tanggung jawab sehingga hasil
pekerjaannya juga baik.
5) Motivasi kerja
Adalah dorongan bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan. Jika
karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya atau dorongan
dari luar dirinya (misalnya dari pihak perusahaan).
6) Kepemimpinan
Adalah perilaku seorang pemimpin dalam mengatur, mengelola dan
memerintah bawahannya untuk mengerjakan sesuatu tugas dan tanggung
jawab yang diberikannya.
7) Gaya kepemimpinan
Adalah gaya atau sikap seorang pemimpin dalam mengahadapin atau
memerintahkan bawahannya. Dalam pratiknya gaya kepemimpinan ini
dapat diterapkan sesuai dengan kondisi organisasinya.
8) Budaya organisasi
Adalah kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang berlaku dan dimiliki
oleh suatu organisasi atau perusahaan.
9) Kepuasan kerja
Adalah perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka seseorang
sebelum dan setelah melakukan suatu pekerjaan.
10) Lingkungan kerja
Adalah suasana atau kondisi disekitar lokasi tempat bekerja. Limgkungan
kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana serta hubungan
kerja dengan sesama rekan kerja.
11) Loyalitas
Adalah kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela perusahaan
dimana tempatnya bekerja. Kesetiaan itu ditunjukan dengan terus bekerja
sungguh-sungguh sekalipun perudahaannya dalam kondisi kurang baik.
12) Komitmen
Adalah kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan atau peraturan
perusahaan dalam bekerja.
13) Disiplin kerja
Adalah usaha karyawana untuk menjalankan aktivitas kerjanya secara
sungguh-sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu,
misalnya masuk kerja selalu tetap waktu.

Pengertian Kinerja Pegawai

 


Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluhan
selama priode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, sasaran atau kriteria
yang telah ditenyukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2013) kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Menurut Irham Fahmi (2016) kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh
suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit
oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.
Menurut Kasmir (2016) mengatakan kinerja merupakan hasil kerja dan
perilaku kerja yang telah dicapai dalam suatu menyesaikan tugas-tugas dan
tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Sedangkan
menurut Edison (2016) kinerja adalah hasil dari suatu peroses yang mengacu
dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau
kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penilaian Kinerja Karyawan

 


Penilaian kinerja perlu dilakukan setiap perusahaan guna
mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dalam bekerja. Menurut
George dan Jones (2002 dalam Harsuko 2011) bahwa kinerja dapat dinilai
dari kuantitas dan kualitas. Kuantitas kerja ini dihasilkan dari sumber daya
manusia dan level dari pelayanan pelanggan. Kuantitas yang dimaksud
adalah jumlah pekerjaan yang berhasil diselesaikan oleh karyawan.
Sedangkan kualitas kerja yang dimaksud adalah mutu dari pekerjaan
karyawan

Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan


Kriteria kinerja merupakan suatu dimensi pengevaluasian kinerja
seorang pemegang jabatan. Menurut Bernandin dan Russell (2001 dalam
Riana 2011) kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan
yaitu:

  1. Kuantitas kerja merupakan jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu
    periode tertentu.
  2. Kualitas kerja merupakan kualitas kerja yang dicapai berdasarkan
    syarat-syarat yang telah ditentukan.
  3. Pengetahuan pekerjaan yaitu luasnya pengetahuan tentang pekerjaan
    dan keterampilan.
  4. Kreativitas adalah suatu gagasan dan tindakan yang dilakukan untuk
    menyelesaikan persoalan.
  5. Kerja sama yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau
    sesama anggota organisasi.
  6. Ketergantungan adalah kesadaran untuk mendapatkan kepercayaan
    dalam hal kehadiran penyelesaian kerja.
  7. Inisiatif merupakan semangat untuk mengerjakan tugas-tugas baru
    serta memperbesar tanggung jawabnya.
  8. Kualitas personal yaitu mengenai kepribadian, kepemimpinan,
    keramah-tamahan dan inregritas pribadi.

Dampak Positif Penilaian Kinerja Karyawan

 


Penilaian kinerja karyawan ini memberikan dampak posistif bagi
kedua belah pihak, yaitu pihak penilai, yang dalam hal ini adalah pihak
perusahan dan pihak yang dinilai, yang dalam hal ini adalah pihak
karyawan. Apabila kedua belah pihak merasakan suasana kerja yang
nyaman dalam rumah perusahan yang mereka huni, hal tersebut
menjadikan dukungan positif bagi pihak perusahaan dalam upaya
meningkatkan produktifitas perusahaan. Secara umum, dampak positif
bagi masing-masing pihak tersebut diuraikan secara ringkas dibawah ini.
a. Dampak Positif bagi Pihak Perusahaan
 Pihak perusahaan dapat lebih mengenal talenta kerja yang
dimiliki masing-masing karyawannya. Dengan begitu,
memudahkan perusahaan dalam menempatkan karyawannya
sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
 Pihak perusahaan dapat lebih memahami kondisi psikologis serta
tingkat leadership dari masing-masing karyawannya. Dengan
demikian, lebih memudahkan perusahaan dalam upaya
mempersiapkan kader-kader pimpinan, demi pengembangan
perusahaan ke depannya.
b. Dampak Positif bagi Pihak Karyawan
 Lahirnya motivasi kerja yang lebih baik pada setiap karyawan.
Hal ini menimbulkan peluang untuk meningkatnya etos kerja.
 Lahirnya semangat berkompetisi secara sehat antar karyawan.
Hal ini sedikit banyak akan memacu para karyawan untuk
semakin banyak belajar dalam upaya meningkatkan kemampuan
dirinya. Dampak yang diharapkan tentunya yaitu adanya
peningkatan kualitas kerja serta profesionalisme dari para
karyawan itu sendiri