Dewey
menjelaskan bahwa pendidikan adalah:
”Education is a means toward the social
continuity of life. It is part of every social group. School are one means of
conducting education. Which should simplify and purify the student’s
environment (Fott, 2009)”.
Pendidikan
merupakan cara menuju kelangsungan kehidupan sosial. Pendidikan merupakan
bagian dari kelompok sosial. Sekolah merupakan salah satu media pendidikan,
yang harus menyederhanakan dan memurnikan lingkungannya.
Pendidikan
adalah merupakan bagian dari upaya untuk membantu manusia memperoleh kehidupan
yang bennakna hingga diperoleh suatu kebahagiaan hidup, balk secara individu
maupun kelompok. Sebagai proses, pendidikan memerlukan sebuah sistem yang
terprogram dan mantap, serta tujuan yang jelas agar arah yang dituju mudah
dicapai. Pendidikan adalah upaya yang disengaja. Makanya pendidikan merupakan
suatu rancangan dan proses suatu kegiatan yang memiliki landasan dasar yang
kokoh, dan arah yang jelas sebagai tujuan yang hendak dicapai. (Jalaluddin,
2002).
Menurut
Depdikbud (2006), pembangunan pendidikan pada dasarnya adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dalam proses itu ada jalinan erat
antara orang yang mengajar dan orang yang belajar. Selanjutnya proses tersebut
disebut proses belajar mengajar dan path hakikatnya dalam proses itu akan
terjadi proses transformasi nilai-nilai baru.
Dengan
demikian pengertian pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiaannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan
kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie bararti
bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi lebih dewasa.
Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh atau
kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau
penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Menurut
Arikunto (2007) adapun komponen-komponen pendukung proses kegiatan pembelajaran,
antara lain sebagai berikut:
1)
Kurikulum
Kurikulum
adalah rancangan materi yang dipersiapkan berdasarkan rancangan yang sistematik
dan koordinatif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan.
Cakupan kurikulum meliputi empat bagian, antara lain sebagai berikut:
a.
Bagian yang berkenaan
dengan tujuan yamg hendak dicapai dalam proses proses belajar mengajar,
b.
Bagian yang berisi
pengetahuan, informasi-informasi, data, aktifitas dan pengalaman-pengalaman
yang merupakan bahan bagi penyusunan kurikulum yang isinya berupa metode
pelajaran yang kemudian dimasukan dalam silabus,
c.
Bagian yang berisi
metode atau cara menyampaikan mata pelajaran tersebut
d.
Bagian yang berisi
metode atau cara melakukan penilaian dan pengukuran atas hasil yang dicapai
2)
Materi
Materi
adalah bahan-bahan yang akan di pelajari dalam proses kegiatan belajar maupun
bahan-bahan yang akan keluar dalam evaluasi hasil belajar. Materi atau bahan
pengajaran merupakan isi atau bahan pengajaran yang sangat penting. Materi merupakan
isi kurikulum yang diberikan kepada siswa saat berlangsungnya proses belajar
mengajar. Materi dalam proses pembelajaran harus dikuasai oleh pendidik, sebab
akan menimbulkan kesulitan dalam proses belajar mengajar jika kurang dikuasai.
3)
Pendekatan proses
pembelajaran
Dalam
proses pembelajaran, terdapat beberapa jenis pendekatan dalam proses
pembelajaran. Diantaranya adalah menggunakan pendekatan sistem induktif,
tematik, partisipatif (andragogis), konstruktif, Partisipatif andragogis dan
berbasis lingkungan.
4)
Metode
Metode
adalah cara yang ditempuh dalam proses kegiatan belajar. Dengan tetap
memperhatikan aspek psikologi dan sosial kelompok masyarakat yang berbeda-beda,
dan berdasarkan pendekatan-pendekatan tersebut di atas, secara garis besar
proses pembelajaran dilakukan melalui metode kooperatif, metode interaktif,
metode eksperimen, tutorial, diskusi, penugasan, raktek, belajar mandiri,
demonstrasi (peragaan), observasi, simulasi, dan studi kasus.
No comments:
Post a Comment