Rasio profitabilitas ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Menurut Brigham dan Huston (2014) rasio profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan beberapa cara yaitu :
1) Return On Asset (ROA)
Return on asset menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar return on asset, berarti efisiensi penggunaan aktiva perusaahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar dan sebaliknya. Menurut Brigham dan Huston (2014) return on asset dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Return On Asset (ROA) =
2) Return On Equity (ROE)
Return On Equity menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengolahan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisiensi penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Menurut Brigham dan Huston (2014) return on equity dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Return On Equity (ROE) =
3) Profit Margin Ratio
Profit margin ratio mengukur kemampun perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan penjualan yang dicapai perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam menjalankan operasinya. Profit margin ratio dibedakan menjadi :
a) Net Profit Margin (NPM)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dan penjualan yang dilakukan perusahaan. rasio ini mencerminkan efisien seluruh bagian yaitu personalia, pemasaran, dan keuangan yang ada dalam perusahaan. Menurut Brigham dan Huston (2014) net profit margin dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Net Profit Margin (NPM) =
b) Operating Profit Margin Rasio ini mengukur kemampuan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak dengan penjualan yang dicapai perusahaan. Rasio ini menunjukkan efisiensi bagian produksi, personalia, serta pemasaran dalam menghasilkan laba. Menurut Brigham dan Huston (2014) operating profit margin dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Operating Profit Margin =
c) Gross Profit Margin
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba kotor dengan penjualan yang dilakukan perusahaan. Rasio ini menggambarkan efisiensi yang dicapai oleh bagian produksi. Menurut Brigham dan Huston (2014) gross profit margin dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Gross Profit Margin =
1) Basic Earning Power
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki perusahaan. dengan kata lain rasio ini mencerminkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan seluruh investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif dan efisien pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak. Menurut Brigham dan Huston (2014) rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Basic Earning Power =
No comments:
Post a Comment