Berbeda dengan kontrak psikologis transaksional yang didasarkan pada
pertukaran dalam bentuk ekonomis, kontrak psikologis relasional didasari oleh faktor
sosio-emosional, tidak memiliki jangka waktu yang spesifik, dan bersifat subjektif
bergantung pada persepsi dan keyakinan individu yang dimiliki karyawan (Rousseau,
1990).
Kontrak psikologis relasional didasarkan pada timbal balik yang tidak
berwujud seperti kepercayaan (trust), respect, dan kesetiaan (loyalty) (DeMuse et al,
2001), yang mengharuskan usaha ekstra dari perusahaan dan karyawan (Guzzo dan
Noonan, 1994). Kontrak psikologis relasional memiliki arti penting bagi perusahaan
sehingga perusahaan terus berusaha melakukan pengembangan karyawan secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja dan loyalitas karyawan (Rousseau dan
McLean-Parks, 1993).
Rousseau (2000) menyimpulkan bahwa kontrak psikologis relasional
memiliki dua dimensi, yaitu dimensi stability dan loyalty. Stability berarti, karyawan
diwajibkan untuk bekerja pada perusahaan untuk jangka waktu yang relatif panjang
dan melakukan serangkaian kegiatan untuk mempertahankan pekerjaannya.
Sementara loyalty berarti karyawan diwajibkan untuk mendukung perusahaan dan
menunjukkan kesetiaan serta komitmen terhadap kebutuhan dan kepentingan
perusahaan. Karyawan diharapkan menjadi anggota organisasional yang baik sebagai
ganti dari penghargaan yang diberikan perusahaan.
No comments:
Post a Comment