Monday, June 24, 2024

Indikator Media Sosial

 


Adapun media sosial memiliki beberapa indikator Menurut Indriyani dan
Suri (2020) yaitu :
a) Adanya konten yang menghibur
Informasi yang menarik dan menghibur dapat mendorong audiens untuk
melihat, mengikuti, bahkan tertarik membeli suatu produk.
b) Adanya interaksi antara konsumen dengan penjual
Media sosial memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah dan
pertukaran informasi secara cepat dan langsung. Penjual dapat
memberikan informasi mengenai produknya, dan konsumen dapat
menyampaikan masukan mengenai produk yang ditawarkan.
c) Adanya interaksi antara konsumen dengan konsumen lain
Konsumen dapat saling berinteraksi dengfan cara bertukar informasi yang
dimiliki dengan cara membaca ulasan atau saling bertanya jawab.
d) Kemudahan untuk pencarian informasi produk
Beragam informasi yang tersaji di media sosial dapat mempermudah
konsumen dalam mengetahui semua informasi mengenai suatu produk
yang sedang di cari.
e) Kemudahan untuk mengkomunikasikan informasi pada publik
Media sosial mempermudah penjual untuk memperkenalkan sekaligus
mempromosikan produknya tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar
dibandingkan dengan menggunakan media promosi konvensional.
f) Tingkat kepercayaan pada media sosial
Karena sifat media sosial mudah diakses, maka media sosial merupakan
tempat yang efektif untuk menyampaikan sebuah pesan. Dimana informasi
yang diberikan mampu mewakili informasi yang terkini dan berdasarkan
fakta serta dapat dipertanggujawabkan

Fungsi Media Sosial

 Media sosial memiliki beragam fungsi yang luas dan penting dalam

berbagai aspek kehidupan. Menurut Puntoadi (2011) penggunaan media sosial
memiliki fungsi sebagai berikut :
a) Membangun personal branding melalui media sosial merupakan tidak
mengenal trik atau poularitas semu, karena audience menentukan berbagai
media sosial menjadi media yang melakukan komunikasi, berdiskusi, dan
memberikan suatu popularitas di media sosial.
b) Suatu kesempatan fungsi interaksi lebih dekat dengan konsumen. Media
sosial menawarkan content komunikasi yang lebih individual. Melalui
media sosial berbagai kalangan pemasar bisa mengetahui kebiasaan dari
konsumen mereka melakukan interaksi secara personal dan juga
membangun ketertarikan yang lebih dalam

Karakteristik Media Sosial

 


Media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh
beberapa media siber lainnya. Ada batasan-batasan dan ciri khusus tertentu yang
hanya dimiliki oleh media sosial dibanding dengan media lainnya. Adapun
karakteristik media sosial menurut Nasrullah (2015) sebagai berikut :

  1. Jaringan
    Jaringan (network) berarti infrastruktur komputer (hardware) yang
    menghubungkan komputer yang satu dengan yang lain. Hubungan atau
    koneksi sangat urgen karena dengan adanya koneksi maka terjadi
    komunikasi antar komputer melalui jaringan tersebut. Media sosial

memiliki karakter jaringan sosial, membentuk jaringan antara
penggunanya, baik kenal atau tidak. Mekanisme teknologi inilah yang
akan membentuk ikatan sosial. Media sosial terbangun dari struktur sosial
yang terbentuk di dalam jaringan atau internet. Jaringan dari sisi lain yaitu
jaringan sosial di media sosial terbentuk melalui perangkat teknologi,
internet tidak sekedar alat (tool). Internet memberikan andil terhadap
munculnya ikatan sosial melalui interaksi internet. Nilai-nilai dalam
masyarakat virtual sampai dalam struktur sosial secara online.

  1. Informasi
    Informasi menjadi entitas yang amat penting dari media sosial karena
    mereka sharing dengan informasi dari konten yang mereka sebarkan
    melalui jaringan yang ada. Mereka berhubungan satu sama lain melalui
    konten informasi. Jadi Informasi menjadi komoditas dalam masyarakat
    informasi (information society). Informasi diproduksi, disebarkan,
    dipertukarkan, dikemas ulang, disimpan, dan dikonsumsi yang menjadikan
    informasi sebagai produk yang bernilai sebagai bentuk baru dari
    kapitalisme produk. Informasi dalam media sosial memiliki ciri bahwa
    informasi yang dikodekan (encoding) yang kemudian didistribusikan
    melalu berbagai perangkat sampai dapat terakses oleh pengguna
    (decoding). Informasi inilah yang menjadi sarana saling berinteraksi satu
    sama lain. Dari sisi lain, informasi menjadi komoditas yang ada di media
    sosial. Setiap anggota yang ingin bergabung harus menyertakan identitas
    pribadinya.
  2. Arsip
    Arsip menjadi karakter bahwa informasi yang sudah diunggah akan
    tersimpan dan siap untuk diakses setiap saat. Bahkan dalam proses
    penyimpan bisa terjadi kapitalisasi penyimpanan tidak hanya di tempat
    kapan memproduksi informasi tersebut tetapi dapat disimpan oleh orang
    yang pernah mengaksesnya dan melakukan proses penyimpanan.
  3. Interaksi
    Terbentuknya jaringan komunikasi antar pengguna menunjukkan bahwa
    interaksi antar pengguna tersebut tidak sekedar memperluas hubungan
    pertemanan atau follower (pengikut) di dunia maya, tetapi dapat
    memberikan tanda emosi (emotion icon), mengomentari, mendesain ulang
    informasi bahkan men-share media lain dengan aplikasi lain pula. Di sisi
    lain, interaksi tidak sebagaimana pada media lama, penerima hanya
    menerima tidak dapat langsung memberikan respon atau tidak dapat
    mengemas kembali informasi yang ada kemudian men-share-nya. Interaksi
    ini juga tidak mengenal waktu, ruang, gender wilayah dan lain sebagainya.
  4. Simulasi Sosial
    Simulasi terjadi sebagaimana terjadi dalam kenyataan berinteraksi di dunia
    nyata, namun walaupun tidak merupakan realitas, tetapi itulah yang terjadi
    pada realitas tersendiri dalam media sosial. Simulasi terjadi bila terjadi
    komunikasi melalui antarmuka (interface) harus masuk (login) terlebih
    dahulu. Kemudian pengguna pun harus melibatkan keterbukaan identitas
    yang tidak saja dibaca oleh pengguna yang sedang mengakses tetapi bisa
    diakses oleh siapa saja.
  5. Konten oleh Pengguna
    Konten merupakan ciri dari pemilik akun media sosial. Konten juga
    dimungkinkan diproduksi oleh pengguna lain. Di mana pengguna di satu
    sisi sebagai produsen konten tetapi di sisi lain juga menjadi konsumen
    konten tersebut.
  6. Penyebaran (Share/sharing)
    Medium ini tidak hanya menghasilkan konten yang dibangun dari dan
    dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi juga didistribusikan sekaligus
    dikembangkan oleh penggunanya. Penyebaran dapat melalui kontennya
    dan juga melalui perangkatnya yang dapat memperluas jangkauan konten
    tersebut. Umumnya media sosial mempunyai fasilitas tombol share pada
    perangkatnya.

Definisi Media Sosial

 


Pada Dasarnya media sosial merupakan perkembangan dari teknologi
pengembangan web baru berbasis internet yang memudahkan semua orang untuk
dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah
jaringan secara online, sehingga dapat menyebar luaskan konten mereka sendiri.
Sesuai dengan pendapat Zarella (dalam Aditya, R. 2015:51) media sosial adalah
situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman yang mereka
kenal di dunia nyata maupun dunia maya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media sosial
merupakan salah satu bentuk perkembangan dari adanya internet. Melalui media
sosial, seseorang dapat saling terhubung dengan setiap orang yang tergabung
dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Media
sosial memiliki sifat yang lebih interaktif dibandingkan dengan bentuk media
tradisional seperti radio dan televisi. Melalui media sosial, kita dapat secara
langsung berinteraksi dengan orang lain, baik melalui komentar dalam media
sosial maupun dengan sekedar memberikan like pada setiap postingan seseorang

Manfaat Brand Image

 


Menurut Kotler dan Keller (2016, 349) terdapat manfaat dari brand image
yang baik bagi perusahaan atau produsen di antaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai alat identifikasi dalam penanganan dan penyederhanaan prosedur
    pengelolaan atau pemeriksaan produk. Terpenting dalam pencatatan
    akuntansi dan pengelolaan persediaan.
  2. Sebagai wujud pertahanan atau penjagaan hukum terhadap karakteristik
    yang unik, produsen yang akan berinvestasi bisa dengan tenang karena
    merek ini bisa memperoleh perlindungan kekayaan intelektual produsen
    akan berinvestasi dengan aman dan memperoleh keuntungan dari aset
    tersebut.
  3. Sebagai tanda peringkat kepuasan pelanggan, di mana pelanggan
    melakukan pembelian kembali dengan mudah. Hal ini menciptakan
    loyalitas terhadap merek sehingga bisa menyulitkan pesaing dalam
    memasuki pasar.
  4. Sebagai alat mewujudkan asosiasi dan arti unik yang membedakan barang
    atau jasa dari produsen lain.
  5. Sebagai substansi kelebihan bersaing, di mana yang tercipta dalam benak
    konsumen adalah proteksi hukum, kesetiaan dan kesan ekstrinsik.
  6. Sebagai substansi financial returns, terutama yang melibatkan penghasilan
    di masa mendatang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Brand Image

 


Terdapat beberapa faktor-Faktor yang mempengaruhi Brand Image,
menurut Schiffman dan Kanuk (2007) menyebutkan bahwa faktor-faktor
pembentuk Brand Image yaitu:
a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang
ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
b. Dipercaya atau diandalkan. berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan
yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
c. Kegunaan atau manfaat yang terkait dengan fungsi dari suatu produk
barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
d. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak
sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi
suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.
e. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,
kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk
tertentu

Indikator Brand Image

 


Menurut Kotler dan Keller (2016) indikator brand image diantaranya
adalah sebagai berikut :

  1. Keunggulan asosiasi merek
    Salah satu faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk, di
    mana produk tersebut unggul dalam persaingan. Keunggulan kualitas
    seperti model dan kenyamanan serta ciri khas itulah yang menyebabkan
    suatu produk mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen.
  2. Kekuatan asosiasi merek
    Setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu kepribadian khusus
    adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek untuk dapat
    mengungkapkan, menyosialisasikan jiwa/kepribadian tersebut dalam satu
    bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya.
    Hal ini yang akan terus menerus menjadi penghubung antara
    produk/merek dengan pelanggan. dengan demikian merek tersebut akan
    cepat dikenal dan akan tetap terjaga di tengah-tengah maraknya
    persaingan. Membangun popularitas sebuah merek menjadi merek yang
    terkenal tidaklah mudah. Namun demikian, popularitas adalah salah satu
    kunci yang dapat membentuk brand image pada pelanggan.
  3. Keunikan asosiasi merek
    Keunikan-keunikan yang dimiliki oleh sebuah merek tersebut dapat
    menciptakan keuntungan yang akan membuat perbedaan dari produk
    lainnya sehingga konsumen tidak memiliki suatu alasan untuk berpindah
    ke merek lain