Wednesday, June 26, 2024

Fungsi Citra Merek

 


Merek dapat bermanfaat bagi pelanggan, perantara, produsen, maupun
publik (Simamora, 2011, p.62), sebagai berikut:
1) Bagi pembeli, manfaat merek adalah:
a. Sesuatu kepada pembeli tentang mutu.
b. Membantu perhatian pembeli terhadap produk-produk baru
yang bermanfaat bagi mereka.
2) Bagi penjual, manfaat merek adalah:
a. Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri
masalah-masalah yang timbul.
b. Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri
khas produk.
c. Memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia
dan menguntungkan. d. Membantu penjual melakukan
segmentasi pasar.
3) Bagi masyarakat, merek bermanfaat dalam hal:
a. Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin
dan lebih konsisten.
b. Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat
menyediakan informasi tentang produk dan dimana
membelinya.
c. Meningkatnya inovasi-inovasi produk baru, karena produsen
terdorong untuk menciptakan keunikan-keunikan baru guna
mencegah peniruan oleh pesaing

Definisi Citra Merek

 


Citra merek dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi yang muncul di
benak konsumen ketika mengingat suatu merek dari produk tertentu
(Tjiptono, 2003)
Menurut (Sinamora, 2003) brand adalah segala sesuatu yang
mengidentifikasi barang atau jasa penjual dan membedakannya dari
barang dan jasa lainnya. Merek dapat berupa sebuah kata, huruf-huruf,
sekelompok kata, simbol, desain atau beberapa kombinasi di atas.
Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari
semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk
atau jasa dari perusahaan, yang membedakan produk/jasa tersebut
dengan produk lain terutama produk kompetitornya. Sedangkan citra
merupakan kesan, impresi, perasaan atau persepsi yang ada pada
publik mengenai perusahaan, suatu obyek, orang atau lembaga (Kotler,
2012)

Indikator Kualitas Produk

 


Menurut (Kotler & Keller, 2009)), ada sembilan dimensi kualitas
produk yaitu:
1) Bentuk (Form) Produk dapat dibedakan secara jelas dengan yang
lainnya bradasarkan bentuk, ukuran, atau struktur fisik produk.
2) Ciri-ciri produk (Features) Karaktersistik sekunder atau
perlengkapan yang berguna untuk menambah fungsi dasar yang
berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.
3) Kinerja (Performance) Berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan
pelanggan dalam membeli barang tersebut.
4) Ketepatan/kesesuaian (Conformance) Berkaitan dengan tingkat
kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya
berdasarkan keinginan pelanggan. Kesesuaian merefleksikan
derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan
karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
5) Ketahanan (Durabillity) Berkaitan dengan berapa lama suatu
produk dapat digunakan.
6) Kehandalan (Reliabillity) Berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap
kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi
tertentu pula.
7) Kemudahan perbaikan (Repairbillity) Berkaitan dengan kemudahan
perbaikan atas produk jika rusak. Idealnya produk akan mudah
diperbaiki sendiri oleh pengguna jika rusak.
8) Gaya (Style) Penampilan produk atau kesan konsumen terhadap
produk.
9) Desain (Design) Keseluruhan keistimewaan produk yang akan
mempengaruhi penampilan dan fungsi produk terhadap keinginan
konsumen

Definisi Kualitas Produk

 


Menurut (Adam & Erbert, 2002) menyatakan bahwa kualitas produk
“Quality is the customer’s perception”. Artinya bahwa pelanggan
menilai baik buruknya kualitas suatu produk itu berdasarkan
persepsinya. Suatu produk dikatakan berkualitas jika memenuhi
kebutuhan dan keinginan pembeli. Kualitas ditentukan oleh pelanggan
dan pengalaman mereka terhadap produk dan jasa.

  1. Fungsi Kualitas Produk
    Menurut (Ariani, 2003), terdapat beberapa manfaat yang diperoleh
    dengan menciptakan kualitas produk yang baik, yaitu:
    1) Meningkatkan reputasi perusahaan. Perusahaan atau organisasi
    yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas
    akan mendapatkan predikat sebagai organisasi yang mengutamakan
    kualitas, oleh karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut
    dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan nilai lebih di mata
    masyarakat.
    2) Menurunkan biaya. Untuk menghasilkan produk atau jasa yang
    berkualitas perusahaan atau organisasi tidak perlu mengeluarkan
    biaya tinggi. Hal ini disebabkan perusahaan atau organisasi tersebut
    berorientasi pada (customer satisfaction), yaitu dengan
    mendasarkan jenis, tipe, waktu, dan jumlah produk yang dihasilkan
    sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen.
    3) Meningkatkan pangsa pasar. Pangsa pasar akan meningkat bila
    minimasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan dapat
    menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.
    4) Dampak internasional. Bila mampu menawarkan produk atau jasa
    yang berkualitas, maka selain dikenal di pasar lokal, produk atau
    jasa tersebut juga akan dikenal dan diterima di pasar internasional.
    5) Adanya tanggung jawab produk. Dengan semakin meningkatnya
    persaingan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka
    organisasi atau perusahaan akan dituntut untuk semakin
    bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian
    produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
    6) Untuk penampilan produk. Kualitas akan membuat produk atau
    jasa dikenal, dalam hal ini akan membuat perusahaan yang
    menghasilkan produk juga akan dikenal dan dipercaya masyarakat
    luas.
    7) Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting. Persaingan yang saat
    ini bukan lagi masalah harga melainkan kualitas produk, hal inilah
    yang mendorong konsumen untuk mau membeli produk dengan
    harga tinggi namun dengan kualitas yang tinggi pula.

Indikator Iklan

 


Menurut (Tantoni, 2012), suatu iklan dikatakan ideal apabila iklan
tersebut :
1) Dapat menimbulkan perhatian
Iklan yang ditayangkan hendaknya dapat menarik perhatian
pemirsa, oleh karena itu iklan harus dibuat dengan gambar yang
menarik, tulisan dan kombinasi warna yang serasi dan mencolok,
serta kata-kata yang mengandung janji, jaminan, serta
menunjukkan kualitas produk yang diiklankan.
2) Menarik
Iklan yang diberikan kepada pemirsa harus dapat menimbulkan
perasaan ingin tahu dari konsumen untuk mengetahui merek yang
diiklankan lebih mendalam, dan biasanya dilakukan dengan
menggunakan figur iklan yang terkenal disertai dengan alur cerita
yang menarik perhatian.
3) Dapat menimbulkan keinginan
Selain dapat menimbulkan perhatian dan menarik, sebuah iklan
yang baik juga seharusnya dapat menimbulkan keinginan dalam
diri konsumen untuk mencoba merek yang diiklankan. Dalam hal
ini, penting bagi perusahaan untuk mengetahui motif dari
pembelian konsumen, sebab dengan mengetahui motif pembelian
konsumen, perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhan konsumen. Dan melalui manfaat yang
ditawarkan lewat
iklan, perusahaan berharap untuk dapat mempengaruhi sikap
konsumen, yang pada akhirnya dapat mendorong atau
menimbulkan keinginan konsumen untuk mencoba merek yang
diiklankan.
4) Menghasilkan suatu tindakan
Setelah timbul keinginan yang kuat, maka konsumen akan
mengambil tindakan untuk membeli merek yang diiklankan. Dan
jika konsumen merasa puas dengan produk dari merek tersebut,
maka konsumen akan mengonsumsi atau melakukan pembelian
ulang produk tersebut

Tujuan Iklan

 


Adapun tujuan dalam periklanan menurut (Kotler,1997) adalah
sebagai berikut:
1) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”informasi”. Biasanya
dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis
produk, tujuannya untuk membentuk permintaan pertama.
2) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”Persuasif” Penting
dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya untuk membentuk
permintaan selektif untuk suatu merek tertentu.
3) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”Pengingat” Iklan
pengingat sangat penting bagi produk yang sudah mapan. Bentuk
iklan yang berhubungan dengan iklan ini adalah iklan penguat
(Inforcement advertising) yang bertujuan meyakinkan pembeli
sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar

Definisi Iklan

 


Menurut (Tuten, 2008) dalam Buku “Advertising 2.0 Social Media
Marketing in a Web 2.0 World”, social media marketing merupakan
bentuk periklanan secara online yang menggunakan konteks kultural
dari komunitas sosial meliputi jejaring sosial, dunia virtual, situs
berita sosial, dan situs berbagi pendapat sosial untuk menemui tujuan
komunikasi.
Promosi merupakan sebuah media komunikasi suatu perusahaan
kepada target yang berkepentingan sekarang atau kedepannnya
(Kotler, 2005)