Sunday, June 30, 2024

Pengaruh Kepercayaan Merek dengan Keputusan Pembelian

 


Menurut Mahendra & Putri (2022) kepercayaan merek merupakan
kondisi konsumen dengan menyimpan kepercayaan terhadap suatu merek
meskipun tingkat resiko yang tinggi namun ekspektasi yang tinggi turut
pula memberikan hasil yang positif. Kepercayaan yang hadir karena
adanya harapan yang muncul dibenak mereka dengan segala resiko yang
ada akan memberikan manfaat dan hasil yang positif serta menciptakan
suatu kesetiaan terhadap merek.
Apabila kepercayaan merek pada perusahaan bersifat positif, maka
akan mendorong seseorang dalam mengambil suatu keputusan pembelian
terhadap suatu produk tersebut. Begitupun sebaliknya apabila kepercayaan
merek pada perusahaan bersifat negatif maka akan menurunkan tingkat
keputusan seseorang dalam pembelian suatu produk tersebu

Pengaruh Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

 


Menurut Pasaribu (2022) kualitas produk merupakan suatu
kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini termasuk waktu
kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan, dalam penggunaan dan
perbaikan, dan nilai-nilai yang lainnya.
Apabila kualitas produk pada perusahaan bersifat positif, maka
akan mendorong seseorang dalam mengambil suatu keputusan pembelian
terhadap suatu produk tersebut. Begitupun sebaliknya apabila kualitas
produk pada perusahaan bersifat negatif maka akan menurunkan tingkat
keputusan seseorang dalam pembelian suatu produk tersebut.   

Pengaruh Citra Merek dengan Keputusan Pembelian

 


Menurut Firmansyah (2019) citra merek adalah suatu pandangan
yang timbul dari benak konsumen ketika mengingat suatu merek atau
brand dari suatu produk tertentu sehingga memunculkan citra yang ada
dalam merek tersebut. Menurut Syafitri, dkk (2021) citra merek
merupakan penilaian dari suatu konsumen yang muncul dari hati ketika
mencari suatu barang atau jasa tertentu, citra merek ini juga tidak sekedar
sebagai penilaian konsumen melainkan juga sebagai kekuatan dalam
meningkatkan suatu minat konsumen dari suatu barang atau jasa tertentu.
Apabila citra merek pada perusahaan bersifat positif, maka akan
mendorong seseorang dalam mengambil suatu keputusan pembelian
terhadap suatu produk tersebut. Begitupun sebaliknya apabila citra merek
pada perusahaan bersifat negatif maka akan menurunkan tingkat keputusan
seseorang dalam pembelian suatu produk tersebut.  

Indikator Gaya Hidup

 


Menurut Kotler dan Keller dalam Mardiani dkk (2020) adapun
indikator gaya hidup adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan
Adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang konsumen,
mengenai produk apa yang dibeli atau dipakai, aktivitas apa yang
dikerjakan untuk memadatkan waktu luang. Walaupun aktivitas ini
biasanya dapat diamati, alasan melakukan hal tersebut tidak
langsung diukur secara langsung.
2) Minat
Adalah salah satu objek kejadian atau topik dalam tingkat kemauan
yang mengikutsertakan perhatian khusus serta secara terus menerus
Merupakan salah satu objek peristiwa atau topik dalam tingkat
keinginan yang menyertai perhatian khusus maupun secara terus
menerus kepada interest dapat berupa kesukaan, kegemaran serta
prioritas dalam hidup seorang konsumen tersebut. Minat sendiri
memiliki arti bahwa apa yang konsumen anggap menarik untuk
meluangkan waktu dan mengeluarkan uang. Minat berasal dari
faktor pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
3) Opini
Merupakan suatu pemikiran suatu perasaan konsumen dalam
menanggapi isu-isu global, lokal, ekonomi serta sosial. Opini ini
digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran harapan serta
evaluasi.

Faktor-faktor gaya hidup

 


Menurut Zamhuri, dkk (2021) menyatakan bahwa gaya hidup
seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
1) Faktor Internal
a) Sikap
b) Pengalaman dan pengamatan
c) Kepribadian
d) Motif
e) Persepsi
2) Faktor Eksternal
a) Kelompok Referensi
b) Keluarga
c) Kelas Sosial
d) Kebudayaan

Pengertian Gaya Hidup

 Menurut Kotler dan Keller (2016: 186) gaya hidup merupakan pola

hidup seseorang yang dituangkan kedalam ekspresi melalui aktivitas,
minat, dan pengejaran, pendapat. Hal ini mewakili seluruh manusia
yang berinteraksi dengan lingkungan. Pemasar mencari hubungan
antara suatu produk dan kelompok gaya hidupnya. Gaya hidup ini
dibentuk Sebagian oleh apakah konsumen dibatasi secara keuangan
atau waktu. Perusahaan yang bertujuan untuk dapat melayani orang-
orang dengan uang terbatas akan mengembangkan produk dan layanan
yang lebih hemat biaya. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai
gaya hidup diatas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
gaya hidup merupakan pola seseorang dalam mengekspresikan
kesukaan, keinginan, serta kebutuhannya terhadap suatu produk
tertentu.

Indikator Kepercayaan Merek

 


Menurut Gecti dan Zengin dalam (Firmansyah, 2019) terdapat tiga
indikator kepercayaan merek yaitu:
1) Kepercayaan Terhadap Merek
Merupakan suatu produk yang sudah diakui keberadaannya oleh
banyak orang, produk tersebut sudah dikenal keberadaanya oleh
banyak orang.
a. Merek sudah diakui oleh banyak orang.
b. Merek sudah dikenal oleh banyak orang.
2) Keamanan Suatu Merek
Merupakan suatu produk yang memiliki nama tidak mudah untuk
ditiru oleh kompetitif dengan produk yang sejenis, produk tersebut
sudah memiliki nama yang sudah dilindungi oleh undang-undang.
a. Merek tidak mudah ditiru.
b. Merek dilindungi oleh undang-undang.
3) Kejujuran Suatu Merek
Merupakan produk yang memiliki kualitas serta kesesuaian yang
diakui oleh seorang konsumen.
a. Kualitas produk.
b. Keamanan produk