Tuesday, July 2, 2024

Manfaat Keyakinan Diri (Self-Efficacy)

 


Pentingnya self-efficacy dalam kehidupan sehari-hari tentunya memiliki
manfaat bagi seseorang. MenurutLunenburg (2011: 2), self-efficacy memiliki
manfaat sebagai berikut:
a. Keyakinan diri mempengaruhi tujuan seseorang untuk memiliki pekerjaan
untuk dirinya sendiri (self-efficacy influences the goods that employees choose
for themselves), seseorang dengan tingkat keyakinan diri yang rendah
cenderung menetapkan tujuan yang relatif rendah, sebaliknya sesorang dengan
tingkat keyakinan diri tinggi maka akan menetapkan tujuan yang tinggi pula.
b. Keyakinan diri mempengarui pembelajaran serta mengarahkan seseorang saat
bekerja (self-efficacy influences learning as well as the effort that people exert
on the job). Seseorang dengan keyakinan diri yang tinggi akan bekerja keras
dan berusaha belajar menyelesaikan tugas baru, karena orang tersebut memiliki
keyakinan yang tinggi untuk mencapai keberhasilan.Sedangkan seseorang yang
memiliki keyakinan diri yang rendah maka akan sedikit berusaha untuk belajar
dan menyelesaikan tugas yang kompleks karena usahanya diyakini tidak akan
berhasil.
c. Keyakinan diri mempengaruhi ketekunan seseorang dalam menyelesaikan
tugas baru dan sulit (self-efficacy influences the persistence which people
attempt new and difficult). Seseorang dengan keyakinan diri yang tinggi yakin
bahwa dapat belajar dan melakukan tugas tertentu, sehingga dapat bertahan
ketika terjadi masalah. Sedangkan sesorang dengan keyakinan diri yang rendah
maka cenderung menyerah jika terjadi masalah meskipun belum mengerjakan
atau menyelesaikan.

Pengertian Keyakinan Diri untuk Kreatif (Creative Self-efficacy)

 


Konsep creative self-efficacy merupakan pengembangan dari self-efficacy
dan creativity (Tierney & Farmer, 2002: 1137). Terdapat beberapa pengertian
Keyakinan Diri untuk Kreatif (Creative Self-efficacy) menurut para ahli antara
lain:
a. Tierney & Farmer (2002: 1138) Keyakinan diri untuk kreatif adalah keyakinan
pada kemampuan individu dalam memproduksi hasil yang kreatif.
b. Gong et al., (2009: 766) Keyakinan diri untuk kreatif didasarkan pada
keyakinan akan pengetahuan dan ketrampilan diri sendiri untuk menghasilkan
kreativitas.
c. Houghton & Diliello (2011: 232) Keyakinan diri untuk kreatif merupakan
persepsi yang melibatkan diri sendiri sebagai orang yang pandai dalam
pemecahan masalah kreatif dan meunculkan generasi ide baru

Indikator Kepercayaan pada Pemimpin (Trust in Leader)

 


Terdapat tiga indikator yang mempengaruhi kepercayaan pada pemimpin
(trust in leader) (Guinalíu & Jordán, 2016: 65) yaitu meliputi:
a. Benevolence
Sejauh mana perserpi positif seseorang kepada individu yang layak untuk
dipercaya, yaitu hubungan dimana ada niat baik diantara kedua belah pihak.
b. Integritas
Sejauh mana orang tersebut dipandang sebagai orang terhormat dan kata kata
yang diucap sesuai dengan tindakannya.
c. Ability
Sejauh mana kapasitas seseorang untuk melakukan atau mengerjakan tugas
secara spresifik dalam pekerjaannya

Keuntungan Kepercayaan pada Pemimpin (Trust in Leader)

 


Menurut Robbins dan Timothy (2015 : 270-271) Terdapat empat keuntungan
karyawan yang memiliki rasa percaya pada pemimpin antara lain:
a. Kepercayaan mendorong pengambilan risiko
Setiap para karyawan memutuskan untuk melakukan kegiatan yang berbeda
dengan cara yang biasanya dan menggunakan arahan dari pemimpin untuk
mengambil keputusan dala pengambilan risiko.
b. Kepercayaan memfasilitaasi pembagian informasi
Ketika para pemimpin memberikan gagasan untuk karyawan dengan
mendengarkan secara adil dan secara secara aktif melakukan perubahan, maka
para karyawan akan lebih bersedia untuk menyuarakan pendapatnya.
c. Mempercayai kelompok lebih efektif
Ketika seorang pemimpin menetapkan suatu tindakan kepercyaan dalam
sebuah kelompok, maka anggota akan bersedia untuk saling membantu satu
sama lain dan mengerahkan upaya ekstra, yang mana akan meningkatkan
kepercayaan.
d. Kepercayaan mendorong produktivitas
Kepentingan yang mendasar dari perusahaan terlihat dipengaruhi secara positif
oleh kepercayaan. Para pekerja yang mempercayai para pemimpin cenderung
untuk menerima peringkat yang lebih tinggi. Karyawan akan memberi
tanggapan menaruh kecurigaan dengan menyembunyikan informasi dan secara
diam-diam mengejar kepentingannya.

Pengertian Kepercayaan pada Pemimpin (Trust in Leader)

 


Terdapat beberapa pengertian kepercayaan pada pemimpin (trust in
leader) menurut para ahli antara lain:
a. Mayera et al., (1995: 712) Kepercayaan adalah kesediaan suatu pihak untuk
bergantung pada pihak lain serta harapan pihak lain akan membalas jika
seseorang bekerja sama.
b. Guinalíu dan Jordan (2016: 60) Kepercayaan pada pemimpin (trust in leader)
dapat diartikan harapan atau kepercayaan terhadap kata-kata dan tindakan
pemimpin yang memiliki niat baik untuk tim atau organisasi.
c. Conger et al., (2000: 761) Kepercayaan pada pemimpin (trust in leader)
anteseden vital dalam kepuasan karyawan dengan pemimpin karena keduanya
berasal dari keadaan afektif, misalkan kekaguman dan keadaan kognitif,
misalkan pemimpin dijunjung tinggi karena kemampuannya

Indikator Empowering Leadership

 


Terdapat enam indikator mengenai kemampuan memberdayakan bawahan
(empowering leadership) (Konczak et al., 2000: 307) yaitu meliputi:
a. Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang mengacu pada melibatkan kekuatan berbagi
wewenang antara atasan dan bawahan.
b. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengacu pada perubahan dalam otoritas yang disertai perbaikan
sistem pengukuran kinerja untuk memastikan bahwa individu dan tim
dievaluasi dan bertanggujawab atas kinerjanya.
c. Mengarahkan dalam pengambilan keputusan
Mengarahkan dala pengambilan keputusan mengacu pada penggunaan tim oleh
pemimpin untuk mendapatkan informasi dan masukan dari anggota tim dalam
mengambil keputusan. Kategori ini termasuk perilaku mendorong anggota tim
untuk mengekspresikan ide dan pendapat karyawan.
d. Berbagi informasi
Berbagi informasi mengacu pada penyebaran informasi perusahaan yang
menyeluruh seperti visi dan misi serta informasi penting lainnya.
e. Pengembangan ketrampilan
Pengembangan ketrampilan mengacu pada peran pemimpin sebagai salah satu
yang memfasilitasi dari pada mengarahkan dan mengendalikan, dengan porposi
yang signifikan dari pemimpin. Pemimpin memastikan bahwa karyawan
mendapat pelatihan dan berkembang ketrampilannya sesuai kebutuhan untuk
mendukung upaya pemberdayaan.
f. Pelatihan untuk kinerja kreatif
Pelatihan untuk kinerja kreatif mengacu pada pemimpin yang mendorong
mengambilan keputusan dengan mengeluarkan ide-ide baru, memberikan
umpan balik kinerja, memberi arahan mengenai kesalahan dijadikan sebagai
pembelajaran

Pengertian Kemampuan Memberdayakan Bawahan

 


(Pearce et al., 2003: 238) memperluas model tipologi kepemimpinan
transformasional-transaksional dengan mengembangkan empat tipologi
kepemimpinan berdasarkan analisis historis dari literatur kepemimpinan. Empat
tipologi tersebut ialah kepemimpinan direktif, kepemimpinan transaksional,
kepemimpinan transformasional dan empowering leadership. Beberapa pengertian
empowering leadership menurut para ahli, antara lain:
a. Konczak et al., (2000: 307) Kemampuan memberdayakan bawahan
(empowering leadership) adalah gaya kepemimpin dengan mempengaruhi
pengikut melalui pendelegasian wewenang serta mengarahkan karyawan untuk
ikut serta dalam pengambilan keputusan dalam sebuah pekerjaan.
b. Ahearne et al., (2005: 949) Kemampuan memberdayakan bawahan melibatkan
peningkatan makna kerja dengan mendorong partisipasi dalam pengambilan
keputusan, mengungkap kepercayaan dalam kompetensi dan menghapus
rintangan otonomi dan kinerja.
c. (Amundsen & Martinsen, 2014: 3) Kemampuan memberdayakan bawahan
(empowering leadership) adalah proses mempengaruhi pengikut melalui
pembagian kekuasaan, dukungan motivasi dan dukungan pengembangan
dengan maksud mendukung pengalaman karyawan dari kemandirian, motivasi
dan kemampuan bekerja mandiri dalam batas-batas tujuan dan strategi
organisasi secara keseluruhan