Tuesday, July 2, 2024

Faktor – Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

 


Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kinerja karyawan. Faktor –
faktor itu sendiri dalam perananya memberikan kepuasan kepada karyawan
tergantung pada pribadi masing – masing karyawan. Menurut Sutrisno (2011)
faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu :

  1. Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan
    kejiwaan karyawan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja,
    sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.
  2. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi
    sosial antarkaryawan maupun karyawan dengan atasan.
  3. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
    karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu
    istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan,
    pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya.
  4. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan
    serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji,
    jaminan sosial, macam – macam tunjangan, fasilitas yang diberikan,
    promosi, dan sebagainya.

Pengertian Kepuasan kerja

 


Seorang karyawan akan merasa nyaman dan tinggi loyalitasnya pada
perusahaan apabila memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang
diinginkan. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan psikologis dan akhirnya
akan timbul sikap atau tingkah laku negatif .
Menurut Sutrisno (2011) Kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan
terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar
karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal – hal yang menyangkut
faktor fisik dan psikologis.
Handoko (2001:193), menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction)
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana
para karyawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan Kerja

 


Manusia dalam hidup mempunyai kebutuhan mendasar yang tidak
mungkin dapat dihilangkan, karena kebutuhan tersebut mendasari perilaku
seorang karyawan. Jika seorang karyawan dalam bekerja merasa kebutuhannya
sudah terpenuhi,maka akan timbul kepuasan bekerja dalam diri mereka. Kepuasan
kerja merupakan salah satu elemen yang cukup pentng dalam sebuah
perusahaan.Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja
seperti malas,rajin,produktif,dan lain-lain

Indikator Disiplin Kerja

 


Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa
dukungan disiplin karyawan yang baik suli bagi perusahaan untuk mewujudkan
tujuannya. Rivai (2004) menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki beberapa
indikator seperti

  1. Kehadiran
  2. Ketaatan pada peraturan kerja
  3. Ketaatan pada standar kerja
  4. Tingkat kewaspadaan tingg

Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

 


Menurut Singodimedjo (2002), faktor yang mempengaruhi disiplin kerja
yaitu :

  1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
  2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
  3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
  4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
  5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
  6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan
  7. Diciptakan kebiasaan – kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Pengertian Disiplin Kerja

 


Tindakan pelanggaran terhadap pedoman normatif yang berlaku
merupakan salah satu bentuk nyata dari tindakan ketidakdisiplinan para karyawan
yang tentunya merugikan perusahaan. Nitisemito (2002) menerangkan bahwa
disiplin adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan
dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Singodimedjo (2002), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan
kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma – norma peraturan yang
berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan
perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan
memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Rivai (2004) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para
manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma
– norma sosial yang berlaku

Indikator Kinerja

 


Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan menurut Dharma (2010), antara lain
:

  1. Kualitas Kerja
  2. Kuantitas Kerja
  3. Ketetapan Waktu
    Kualitas kerja terkait dengan proses atau hasil mendekati sempurna/
    ideal dalam memenuhi maksud dan tujuan. Kualitas kerja diukur dari
    presepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai
    dengan standar operasional perusahaan
    Kuantitas Kerja terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas yang
    dihasilkan. Kuantitas kerja diukur dari hasil kerja sesuai dengan target
    yang ditetapkan perusahaan.
    Ketetapan Waktu terkait dengan pengukuran waktu yang digunakan
    dalam menyelesaikan tugas/ pekerjaan.