Wednesday, June 26, 2024

Merek (Brand)

 


Salah satu bentuk pemasaran produk adalah dengan melakuakan kegiatan
branding, yaitu proses memperkenalkan merek/ brand kepada konsumen ataupun
calon konsumen. Merek/ Brand berfungsi sebagai identifikasi dari sumber produk,
penetapan tanggung jawab perusahaan tertentu, pengurangan resiko, penekanan
biaya pencarian internal dan eksternal, janji dan ikatan khusus dengan produsen,
alat simbolis yang memproyeksi citra diri, dengan signal kualitas (Ichsan, 2017:
77)

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

 


Konsep marketing merupakan sebuah filosofi yang memegang prinsip di
mana pencapaian tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar, dan bagaimana menyampaikan kepuasan yang diharapkan oleh
pasar dengan lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep
pemasaran tersebut kemudian dielaborasi menjadi bauran pemasaran, yaitu menjadi
seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dikombinasikan oleh
perusahaan untuk menciptakan respon keinginan dari pasar yang dituju (Kotler
dalam Ichsan, 2017: 77).
Disamping itu, bauran pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat
alat yang dapat digunakan untuk membentuk karakteristik barang yang ditawarkan
kepada pelanggan, dimana alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun
strategi jangka panjang dan juga untuk merancang program taktik jangka pendek.
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis diperusahaan
memadukan dua menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler
dan Armstrong, 2015: 76). Bauran pemasaran adalah intergrasi perencanaan
kegiatan pemasaran melalui empat komponen, yaitu produk, harga, promosi dan
penyalur yang digabungan bersama-sama (Malau, 2017: 10).
Bauran pemasaran terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut
(Tjiptono dalam Siahaan dan Yuliati, 2016: 498):

  1. Produk (Product). Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang di
    tujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan
    keinginan pelanggan;
  2. Harga (Price). Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategik
    dan taktikal, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan
    tingkat diskriminasi harga antara berbagai kelompok pelanggan;
  3. Promosi (Promotion). Bauran promosi meliputi berbagai metode
    mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual,
    metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct
    marketing, personal selling, public relation;
  4. Tempat (Place). Menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para
    pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik, keputusan
    mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para
    pelanggan dan keputusan non-lokasi yang di tetap kan demi ketersediaan jasa

Manajemen Pemasaran

 


Pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga, dan proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang
nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya. (Kotler dan
Keller, 2016: 27). Menurut American Marketing Society “Marketing management
as the art and science of choosing target markets and getting , keeping, and growing
customers through creating delivering, and communicating superior customer
value, yang artinya manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam memilih
target pasar, mendapatkan, menjaga, menumbuhkan pelanggan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul (Kotler dan Keller, 2016: 27).
Manajemen Pemasaran adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi para pelanggan dan membangun
hubungan yang kuat dengan mereka agar tercipta suatu nilai dari para pelanggan
tersebut. Lebih lanjut lagi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan,
pelaksanaan, dan pengawasan, program-program yang ditujukan utuk mengadakan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi (Kotler dan Armstrong, 2015: 29).
Proses menganalisis, merencanakan, mengatur, dan mengelola program-
program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi
dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang utnuk menciptakan dan memelihara
pertukarn yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan (Suparyanto & Rosad, 2015: 1). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa manajemen pemasaran adalah serangkaian proses yang dilakukan
perusahaan dalam penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program
dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

Definisi Pemasaran

 


Pemasaran pada dasarnya tidak hanya mengenalkan dan menjual barang/
jasa. Hal demikian karena pemasaran merupakan ilmu global yang mencakup
banyak aspek dalam dunia bisnis. Selain untuk mengenalkan dan menjual produk
atau jasa, pemasaran juga memiliki fungsi dapat memenuhi dan memuaskan
kebutuhan konsumen serta mampu memberikan laba maksimal bagi perusahaan.
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai The
activity, set of institutions, and processes for creating, capturing, communicating,
delivering, and exchanging offerings that have value for customers, client, partners,
and society at large (Kotler dan Keller, 2016: 19) yang berarti kegiatan, mengatur
lembaga, proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan
bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, dan masyarakat
pada umumnya.
Disamping itu, pemasaran adalah sebagai proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun pelanggan yang kuat
relationship untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan (Kotler dan
Armstrong, 2015: 27). Menurut Kotler, pemasaran merupakan proses yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menciptakan nilai bagi konsumen, dengan
menjalin relasi yang kuat dengan konsumen sehingga perusahaan mendapat
kesetiaan dari konsumen sebagai timbal balik dari kepuasannya (Ichsan, 2017: 77).
Disamping itu, dalam menindaklanjuti kesetiaan dan loyalitas pelanggan, Dian dan
Dedi Sulistyo (2017: 45) menyatakan bahwa nilai dan hubungan dengan pelanggan
dapat menciptakan loyalitas.

Pemasaran

 


Pemasaran bertujuan untuk mengetahui dan memahami pelanggan
sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan
selanjutnya dapat terjual. Idealnya, pemasaran menghasilkan pelanggan yang siap
untuk membeli produk atau jasa perusahaan (Kotler dan Keller, 2016: 6 – 7).
Daryanto mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama
lain (Siahaan & Yuliati, 2016: 498). Pemasaran yang baik akan menimbulkan
keputusan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Namun, proses
pengambilan keputusan pembelian tidak terjadi begitu saja namun dipengaruhi oleh
perilaku konsumen dan sejauh mana produk yang ditawarkan dapat mempengaruhi
perilakunya untuk melakukan pembelian. Disamping itu, penelitian Danica dan
Rahma (2019:40) tentang konsep pemasaran pada skala bisnis UMKM dengan
pendekatan Entrepreneurial Marketing memiliki relevansi yang sesuai dalam
meningkatkan efektivitas usaha/bisnis dari semua lini, termasuk di Elzatta. Hal
demikian dikarenakan konsep ini memadupadankan proses entrepreneurship dan
pemasaran

Place Branding

 


Keller dan Swaminathan (2019) menyatakan bahwa tak hanya destinasi
wisata, namun terdapat juga place branding untuk berbagai tempat yang ingin
dikenal, menarik pengunjung, dan menunjukkan citra dan keunikannya masing-
masing seperti pada perkotaan, negara, baik besar maupun kecil. Dengan adanya
berbagai kompetitor, maka berbagai tempat baik negara mapun kota saling
berlomba-lomba dalam mempromosikan tempat masing-masing. Oleh sebab itu,
place branding menjadi penting untuk memperkenalkan, menunjukkan citra,
maupun mempromosikan tempat yang bersangkutan kepada target.
Moilanen dan Rainisto (2009) menambahkan bahwa place branding
adalah pengaturan dari citra suatu tempat dengan inovasi strategis dan kebijakan
ekonomi, iklan, sosial, budaya, dan pemerintah yang terkoordinasi. Dalam place
branding, maka identitas merek menjadi elemen yang aktif dalam proses
marketing tempat, sedangkan place image atau citra tempat adalah hasil dari
berbagai aktivitas kompleks marketing yang melibatkan identitas merek, sehingga
menghasilkan sebuah karakteristik unik dari tempat yang bersangkutan. Oleh
sebab itu, proses branding dan pembangunan identitas merek suatu tempat
menjadi proses yang sangat penting, di mana identitas merek tempat yang baik
mampu menunjukkan “jiwa” dan citra dari tempat yang tepat sesuai dengan core
values yang dimiliki untuk menarik perhatian pengunjung maupun bisnis baru.

Pentingnya Destination Branding

 


Destination branding bagi sebuah tempat destinasi menjadi penting karena
beberapa alasan seperti berikut:

  1. Meningkatkan citra destinasi.
  2. Memperkuat citra destinasi yang unik sekaligus brand destination
    personality.
  3. Mengartikulasi ambisi, meningkatkan ekspektasi dan menciptakan brand
    promise yang berkulalitas untuk target maupun calon target.
  4. Memberi diferensiasi kepada destinasi dari kompetitornya yang lain.
  5. Menurunkan resiko dalam pengambilan keputusan target akan destinasi yang
    hendak dituju, di mana destination branding dapat membuat target maupun
    calon target menjadi lebih percaya ketika memilih destinasi yang
    bersangkutan tersebut untuk dikunjungi.
  6. Menerima respect, recognition, loyalty, dan renown dari target yang
    berkunjung ke destinasi yang bersangkutan (Morrison, 2019).