Thursday, June 27, 2024

Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian

 


Pengaruh antara Brand image dan keputusan pembelian terletak pada keinginan dan
preferensi konsumen terhadap suatu merek sikap konsumen. Dalam banyak hal,
sikap terhadap merek tertentu seringkali mempengaruhi apakah konsumen akan
membeli atau tidak. Persepsi yang baik dan kepercayaan konsumen terhadap merek
tertentu akan menimbulkan minat beli konsumen dan bahkan meningkatkan
keputusan pembelian untuk produk tertentu.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian

 


Kotler dan Amstrong menyatakan ada empat faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian (Mindari, 2020), yaitu:

  1. Faktor budaya, budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam
    terhadap keputusan pembelian, Pemasar harus memahami perang yang dimainkan
    oleh kultur, subkultur dan kelas social pembeli.
  2. Faktor sosial, keputusan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti
    kelompok acuan, keluarga, peran dan status dari konsumen.
  3. Faktor Pribadi, keputusan pembelian juga akan dipengaruhi oleh usia dan tahap
    siklus hidup pembeli, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian, konsep diri
    serta gaya hidup dan nilai.
  4. Faktor psikologis, pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor
    psikologis.

Dimensi dan Indikator Keputusan Pembelian

 


Dimensi Keputusan Pembelian yang dikemukakan oleh Kotler & Keller yang
dilakukan oleh pembeli (Aryatilandi dkk., 2020), yaitu:

  1. Product Choice, konsumen berhak memilih produk apa yang ingin dibeli.
  2. Brand Choice, konsumen akan mengambil keputusan merek mana yang akan dibeli.
  3. Dealer choice, pertimbangan konsumen dengan lokasi, harga dan kenyamanan
    berbelanja.
  4. Purchase amount, kebutuhan konsumen seberapa banyak barang yang akan dibeli.
  5. Purchase timing, keputusan waktu pembelian para konsumen yang berbeda-beda.
  6. Payment method, transaksi pembelian konsumen.
    Terdapat empat indikator keputusan pembelian yang dilakukan oleh pembeli
    menurut Kotler (Senggetang dkk., 2019), yaitu:
  7. Kemantapan pada sebuah produk
    Kemantapan atau kestabilan suatu produk memainkan peran penting dalam proses
    pengambilan keputusan pembelian. Ketika seseorang mempelrtimbangkan untuk
    membeli sebuah produk, mereka ingin memastikan bahwa produk tersebut
    memiliki mutu kualitas yang baik, harga yang terjangkau, serta faktor-faktor lain
    yang bisa menguatkan keinginan konsumen dalam membeli produk.
  8. Kebiasaan dalam membeli produk
    Kebiasaan konsumen saat membeli produk juga mempengaruhi keputusan
    pembelian. Konsumen merasa bahwa produk tersebut melekat pada mereka, karena
    konsumen merasakan manfaat dari produk tersebut. Sehingga, konsumen tidak
    merasa aman bila mencoba produk baru dan membiasakan diri lagi, mereka
    cenderung memilih produk yang telah biasa digunakan.
  9. Memberikan rekomendasi kepada orang lain
    Dalam melaksanakan pembelian, jika konsumen mendapatkan manfaat dari produk
    yang dibeli, konsumen pasti akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang
    lain. Konsumen tersebut ingin orang lain merasakan bahwa produk yang dibeli
    sangat bagus dan lebih baik dari produk lain.
  10. Melakukan pembelian ulang
    Pembelian ulang merupakan salah satu kebiasaan dalam keputusan pembelian yang
    sering dilakukan oleh konsumen, hal ini mengacu pada kecenderungan konsumen
    untuk membeli kembali produk yang telah mereka beli sebelumnya.

Definisi Keputusan Pembelian

 



Keputusan Pembelian bisa diberikan definisinya selaku tahapan yang mengarah
kepada pemilihan produk, layanan, atau tindakan pembelian dari berbagai alternatif.
(Pamelia & Sudarwanto, 2021)
Pratama & nurbaya menjelaskan definisi keputusan pembelian ialah sebuah
proses bagi konsumen untuk mengenali persoalannya, menggali informasi tentang
merek atau produk tertentu, kemudian mengkaji seberapa baik alternatif-alternatif
produk itu mampu menjadi solusi bagi persoalannya, yang akhirnya berujung pada
keputusan pembelian. (Jannah dkk., 2023)
Kotler dan Armstrong menyatakan bahwa “consumer buyer behavior refers to
the buying behavior of final consumers, individuals and house hods that but goods and
services for personal consumption”. Artinya, perilaku pembeli konsumen mengacu
pada perilaku pembelian konsumen akhir, individu dan rumah tangga yang selain
barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. (Teddy & Zuliestiana, 2020)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kualitas Produk

 


Wijaya menyebutkan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
produk di antaranya:

  1. Desain yang bagus
    Desain harus orisinil dan memikat cita rasa konsumen. Misalnya desain yang
    diperhalus untuk memperoleh kesan berkualitas.
  2. Keunggulan dalam persaingan
    Produk harus unggul, baik dalam fungsi maupun desainnya dibanding produk-
    produk lain yang sejenis.
  3. Daya tarik fisik
    Produk harus menarik panca indera (menarik untuk disentuh atau dirasakan), harus
    dicap dengan baik dan harus indah.
  4. Keaslian (orisinalitas)
    Produk turunan atau tiruan menunjukkan kualitas turunan yang tidak sebaik produk
    original atau pertama.

Dimensi dan Indikator Kualitas Produk

 


Dimensi persepsi kualitas produk yang dipaparkan (Hoe & Mansori, 2018) , yaitu:

  1. Kinerja, berhubungan dengan karakteristik dasar sebuah produk.
  2. Fitur, adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi
    produk atau ketertarikan konsumen terhadap produk.
  3. Keandalan yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.
  4. Kesesuaian, berhubungan dengan kemampuan produk untuk memenuhi spesifikasi
    atau berhubungan dengan tidak ditemukannya cacat produk.
  5. Daya tahan, berhubungan dengan berapa lama umur produk bertahan sebelum
    produk tersebut harus diganti.
  6. Kemampuan produk.
  7. Estetik, berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.
  8. Kualitas yang dipersepsi, pandangan baik atau tidaknya konsumen terhadap
    penilaian suatu produk.
    Terdapat tujuh indikator kualitas produk (M. L. Purba & Tambunan, 2018), yaitu:
  9. Kinerja (performance).
  10. Daya tahan (durability).
  11. Kepatuhan spesifikasi.
  12. Properties Reliabilitas.
  13. Estetika.
  14. Kualitas yang dirasakan.
  15. Kemampuan layanannya

Definisi Kualitas Produk

 


Amron menjelaskan kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk
dalam menjalankan fungsinya, yang mencakup terhadap ketahanan produk, keandalan
dan keakuratan dalam produk tersebut. (Tri Utami & Ellyawati, 2021)
F. Tjiptono menjelaskan kualitas produk adalah segala sesuatu yang
mencangkup dan memberikan nilai (value) untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan seseorang. Pengertian ini menjelaskan bahwa kualitas produk adalah nilai
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. (Aprilia & Tukidi, 2021)
Sofjan Assauri kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapatkan
perhatian utama dari perusahaan/produsen, mengingat kualitas suatu produk berkaitan
erat masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran
yang dilakukan perusahaan. (Aprilia & Tukidi, 2021)