Saturday, June 29, 2024

Tiga Aktivitas Menumbuhkan kepercayaan Konsumen

 


Ferinnadewi (2008) mengemukakan, terdapat tiga aktivitas yang
dapat dilakukan oleh perusahaan unuk menumbuhkan kepercayaan
konsumen yaitu:
a. Achieving result Yaitu harapan konsumen tidak lain adalah janji
perusahaan yang harus dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan
konsumen.
b. Acting with integrity Yaitu bertindak dengan integritas berarti adanya
konsistensi antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. Adanya
integritas merupakan faktor kunci bagi salah satu pihak untuk percaya
akan ketulusan dan pihak lain.
c. Demonstrate Concern Yaitu kemampuan perusahaan untuk
menunjukan perhatiannya kepada konsumen dalam bentuk
menunjukkan sikap pengertian konsumen jika menghadapi masalah
dengan produk, akan menumbuhkan kepercayaan dengan merek. 

Indikator Kepercayaan Merek (Brand Trust)

 


Menurut (Delgado dalam ferrinnadewi, 2008) ada dua indikator variabel
kepercayaan merek:
a. Brand Reliability
Brand Reliability adalah kehandalan merek yang bersumber
pada keyakinan knsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi
nilai yang yang dijadikan atau kata lain persepsi bahwa merek tersebut
mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Brand
Reliability merupakan hal yang esensial bagi terciptanya kepercayaan
terhadap merek karena kemampuan merek memenuhi nilai yang
dijadikannya akan membuat konsumen menaruh rasa yakin akan
mendapatkan apa yang dibutuhakan untuk keluar dari perasaan
terancamnya.
b. Brand Intentions
Brand Intentions atau minat terhadap merek mencerminkan
keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan
kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi produk
muncul secara tidak terduga. Oleh karena itu, Intentions berkaitan
dengan kepercayaan bahwa merek akan tertarik pada apa yang
dibutuhkan konsumen dan akan mengambil keuntungan dari
ketidaktahuan konsumen.

Pengertian Kepercayaan Merek

 


Delgado (2004) dalam Ferinadewi, (2008) kepercayaan merek
adalah harapan akan kehandalan dan intensi baik dari sebuah merek.
Mowen dan Minor (2002) dalam Etta dan Sopiah (2013) berpendapat
bahwa kepercayan konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki
konsumen, dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang
objek, atribut dan manfaatnya. Dalam riset Costabile (1998) dalam
ferinadewi (2008) kepercayaan atau Trust didefinisikan sebagai persepsi
akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada
pengalaman, atau lebih pada urut-urutan transaksi atau interaksi yang
dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan perusahaan.
Kemudian Sheth dan Parvatiyar (1995) hung et al. (2014) juga
menegaskan bahwa logika dibalik keberadaan merek adalah untuk
mengirimkan kepercayaan ke pasar, terutama kita kontak langsung antara
konsumen dan perusahaan tidak mungkin terjad

Tiga Kumpulan Utama Penggerak Ekuitas Merek

 Tiga Kumpulan Utama Penggerak Ekuitas Merek :

  1. Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk
    merek (nama merek, URL, logo, lambang, karakter, juru bicara,
    slogan, lagu, kemasan dan papan iklan).
  2. Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program
    pemasaran pendukung yang menyertainya.
  3. Asosiasi lain yang diberikan secara tidak langsng ke merek dengan
    menghubungkan merek tersebut dengan beberapa entitas lain
    (orang, tempat, atau barang) Kotller dan Keller, (2008

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen

 


Kualitas Produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil
atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan
konsumen. Menurut Kotler & Armstrong (2014,) Kualitas Produk adalah
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini
termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya. Hipotesis
ini dilandasi oleh penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Seni
Rasela Dan Adil Fadillah (2018) Pengaruh citra merek dan kualitas produk
terhadap loyalitas pelanggan

Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen

 


Citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh
asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen Berdasarkan
pengertian citra merek di atas, dapat disimpulkan bahwa citra merek
merupakan kumpulan kesan yang ada di benak konsumen tentang suatu
merek yang dirangkai dari ingatan-ingatan konsumen terhadap merek
tersebut. Menurut Kotler & Keller (2016) menyatakan anggapan tentang
merek yang direflesikan konsumen yang berpegangan pada ingatan
konsumen. Cara orang berfikir tentang sebuah merek secara abstrak
dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya,
mereka tidak berhadapan langsungan dengan produk. Membangun citra
merek yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat
terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang
ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain. Hipotesis ini
dilandasi oleh penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Susanti
& Wardana (2015) citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
dan loyalitas pelanggan pada produk kosmetik hijau merek the body shop. 

Indikator Loyalitas Konsumen

 


Pelanggan yang loyal merupakan aset yang penting bagi suatu perusahaan.
Hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya. Seperti yang
dikemukakan oleh Griffin dalam Sangadji dan Shopiah (2013), bahwa
pelanggan yang loyal terhadap perusahaan mempunyai beberapa
karakteristik. Adapun karakteristik pelanggan yang loyal terhadap
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat purchase).
  2. Melakukan pembelian disemua lini produk atau jasa (purchase across
    product and service lines).
  3. Merekomendasikan produk lain (refers other).
  4. Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing
    (demonstrates on immunity to the full of the competition)