Berikut adalah tingkatan dari kesadaran merek menurut Darmadi, et al
(2004):
- Unaware Of Brand (tidak menyadari merek) merupakan tingkat paling
rendah dalam pengukuran kesadaran merek. Untuk pengukuran brand
unaware dilakukan observasi terhadap pertanyaan pengenalan brand
awareness sebelumnya dengan melihat responden yang jawabannya tidak
mengenal sama sekali atau yang menjawab tidak tahu ketika ditunjukkan
photo produknya. - Brand Recognition (pengenalan merek) merupakan pengukuran brand
awareness responden dimana kesadarannya diukur dengan diberikan
bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri
dari produk merek tersebut (aided question). Pertanyaan diajukan untuk
mengetahui seberapa banyak responden yang perlu diingatkan akan
keberadaan merek tersebut. Pengukuran pengenalan brand awareness
selain mengajukan pertanyaan dapat dilakukan dengan menunjukkan foto
yang menggambarkan ciri-ciri merek tersebut. Brand Recognition
(pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran merek dimana
pengenalan suatu merekmuncul lagi setelah dilakukan pengingatan
kembali lewat bantuan. - Brand Recall (pengingatan kembali) terhadap merek tanpa bantuan
(unaided recall), atau pengingatan kembali merek mencerminkan merek-
merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang
pertama kali disebut. Brand Recall merupakan multi response question. - Top Of Mind (puncak pikiran) merupakan merek yang disebutkan pertama
kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak
konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan utama dari
berbagai merek yang ada dalam benak konsumen. Top Of Mind adalah
single respons question artinya satu responden hanya boleh memberikan
satu jawaban untuk pertanyaan ini.
Membangun kesadaran merek biasanya dilakukan dalam periode waktu
yang lama karena penghafalan bisa berhasil dengan repetisi dan penguatan. Dalam
kenyataan, merek-merek dengan tingkat pengingatan yang tinggi biasanya
merupakan merek-merek berusia tua.