Sunday, June 30, 2024

Faktor keputusan Pembelian

 


Menurut (Kotler, 2012) ada dua faktor yang berada diantara niat
pembelian dan keputusan pembelian:
1) Sikap orang lain
2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mengubah
niat pembelian
Adapun penjelasan dari yang dapat mempengaruhi faktor
keputusan pembelian:

  1. Sikap orang lain.
    Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang
    disukai seseorang akan tergantung pada dua hal, yaitu intensitas
    sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
    konsumen, dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan
    orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin
    dekat orang tersebut dengan konsumen maka semakin besar
    konsumen akan mengubah niat pembeliannya. Dan sebliknya
    preferensi seorang pembeli terhadap sssuatu merek yang sama
    maka pengaruh orang lain menjadi rumit saat beberapa orang
    yang dekat dengan pembeli memiliki pendapatan yang
    berlawanan dan pembeli ingin menyenangkan mereka semua.
  2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
    mengubah niat pembelian
    Keputusan konsumen untuk menimbang, menunda, atau
    menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh
    risiko yang dirasakan. Pemasar harus memahami faktor-faktor
    yang menimbulkan perasaan adanya risiko dalam diri konsumen
    dan memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi
    risiko yang dirasakan

Proses Keputusan Pembelian

 


Keberhasilan diraih dengan pemasar melihat faktor yang
mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai
bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Pemasar harus
mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis
keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

  1. Peran pembelian
    Menurut (Kotler, 2012) lima peran yang dimainkan orang dalam
    keputusan pembelian:
    a. Pencetus: Seseorang pertama kali mengusulkan gagasan untuk
    membeli suatu produk atau jasa.
    b. Pemberi pengaruh: seseorang yang pandangan atau sarannya
    mempengaruhi keputusan.
    c. Pengambilan keputusan: Seseorang yang mengambil
    keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian-
    apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli, dan di
    mana akan membeli.
    d. Pembeli : Orang yang melakukan pembelian yang
    sesungguhnya.
    e. Pemakai: Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunkana
    produk atau jasa yang bersangkutan
  2. Perilaku pembelian
    Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung pada
    jenis keputusan pembelian. Pembelian yang mahal dan rumit
    membutuhkan banyak pertimbangan pembelian. Menurut (Kotler,
    2012) membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen
    berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan
    merek, yaitu:
    a) Perilaku Pembelian yang Rumit. Ada beberapa langkah yaitu,
    Pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut,
    membangun sikap tentang produk tersebut, membuat pilihan
    pembelian yang cermat.
    b) Perilaku Pembelian Pengurangan Ketidaknyamanan.
    Konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun melihat
    sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Keterlibatan yang
    tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal,
    jarang dilakukan, dan berisiko.
    c) Produk Pembelian karena Kehabisan. Perilaku konsumen
    seperti ini biasanya konsumen tidak secara luas mencari
    informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek,
    dan memutuskan merek apa yang akan di beli.
    d) Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi. Beberapa situasi
    pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah
    namun perbedaan merek yang signifikan. Konsumen sering
    melakukan peralihan merek karena mencari variasi bukan
    karena ketidakpuasan

Dimensi Keputusan Pembelian

 


Menurut (Kotler, 2012) menyebutkan dimensi keputusan pembelian terdiri
dari:

  1. Pilihan Produk
  2. Pilihan Merek
  3. Pilihan Saluran Pembelian
  4. Waktu Pembelian
  5. Jumlah Pembelian
    Adapun penjelasan dari dimensi keputusan pembelian diatas adalah
  6. Pilihan produk adalah untuk membeli sebuah produk atau
    menggunakan uang untuk tujuan tertentu maka konsumen dapat
    perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah produk
    serta alternatif yang mereka pertimbangkan.
  7. Pilihan merek yaitu konsumen harus memutuskan jenis merek yang
    akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan tersendiri. Perusahaan
    harus mengetahui cara konsumen memilih sebuah merek, apakah
    berdasarkan ketertarikan, kebiasaan, atau kesesuaian.
  8. Pilihan saluran pembelian yaitu konsumen harus mengambil keputusan
    tentang jenis penyalur yang akan dikunjungi, misalnya faktor lokasi,
    harga, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja,
    keluasan tempat dan sebagainya.
  9. Waktu pembelian yaitu keputusan konsumen dalam pemilihan waktu
    pembelian dapat berbeda-beda, misalnya ada yang membeli setiap hari,
    satu minggu sekali, tiga minggu sekali, satu bulan sekali, dan
    sebagainya.
  10. Jumlah pembelian yaitu konsumen dapat mengambil keputusan
    tentang jumlah produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian
    dilakukan mungkin lebih dari satu. Perusahaan harus mempersiapkan
    jumlah produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari setiap
    pembeli

Indikator Harga

 


Harga menjadi salah satu bagian terpenting dalam proses jual beli,
karena harga adalah alat tukar dalam transaksi. Menurut (Stanton, 2012)
menjelaskan indikator-indikator harga yaitu:

  1. Keterjangkauan harga
  2. Daya saing harga
  3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
  4. Kesesuaian harga dengan manfaat
    Adapun pengertiannya sebagai berikut:
  5. Keterjangkauan harga
    Harga merupakan faktor penentu dalam membeli barang. Barang
    harus disesuaikan dengan pasar dan sesuai tingkat perekonomian
    masyarakat. Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan
    oleh perusahaan. Harga mahal bukan menjadi penentu konsumen untuk
    melakukan pembelian. Pemasar harus mampu menawarkan produk yang
    dapat dijangkau masyarakat sehingga menimbulkan keuntungan yang
    lebih besar bagi pemasar.
  6. Daya saing harga
    Harga sering menimbulkan pertimbangan bagi pembeli. Harga suatu
    produk harus bisa bersaing dengan produk lain. Pesaing harga perlu
    dilakukan agar konsumen berani memilih untuk melakukan pembelian
    sesuai dengan kebutuhannya. Pesaing harus sesuai dengan harga pasar.
  7. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
    Harga yang ditawarkan seharusnya sesuai dengan kualitas produk
    yang ditawarkan sehingga konsumen tidak merasa tertipu akan produk
    yang dibelinya. Harga mahal bukan berarti menjadi pilihan bahwa
    kualitas produk tinggi dan begitu juga sebaliknya.
  8. Kesesuaian harga dengan manfaat
    Manfaat sebuah produk membuat konsumen ingin memiliki sebuah
    produk yang lebih dari produk lain. Harga tidak menjadi masalah dalam
    mendapatkan produk yang lebih tinggi

Strategi Harga

 


Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu
meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah
ada di pasar, di antaranya yaitu (Shinta, 2011):
1) Adanya perubahan dalam lingkungan pemasaran, misalnya ada
pesaing besar yang menurunkan harganya.
2) Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan selera
konsumen.
Melakukan penilaian kembali dalam strategi penetapan harga yang
telah dilakukan, perusahaan memiliki tiga alternatif strategi yaitu
mempertahankan harga, menurunkan harga, dan menaikkan harga (Shinta,
2011)
1) Mempertahankan Harga
2) Menurunkan Harga
3) Menaikkan Harga
Adapun penjelasannya sebagai berikut :

  1. Mempertahankan harga dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan
    posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra yang baik di
    masyarakat. Ada beberapa persyaratan atau kondisi yang sesuai untuk
    menerapkan strategi ini, di antaranya :
    a. Pasar yang dilayani perusahaan tidak terpengaruh oleh perubahan
    lingkungan.
    b. Ada ketidakpastian berkaitan dengan reaksi pelanggan dan pesaing
    terhadap perubahan harga.
    c. Image masyarakat terhadap perusahaan dapat ditingkatkan dengan
    merespon permintaan pemerintah atau pendapat publik untuk
    mempertahankan harga. Biasanya hal ini erat kaitannya dengan situasi
    di mana pemerintah berusaha mengendalikan tingkat inflasi, sehingga
    perusahaan-perusahaan yang ada diminta untuk mempertahankan
    haganya pada tingkat tertentu.
  2. Menurunkan harga memiliki tiga penyebab atau alasan yang mendorong
    suatu perusahaan perlu menurunkan harga produk- produknya yaitu :
    a. Strategi defensif, dimana perusahaan memotong harga guna
    menghadap persaingan yang semakin ketat.
    b. Strategi ofensif, di mana perusahaan berusaha memenangkan
    persaingan. Hal ini erat hubungannya dengan konsep kurva
    pengalaman yang intinya menyatakan bahwa biaya perusahaan akan
    menurun dalam persentase tertentu setiap kali pengalamannya berlipat
    ganda. Hal ini mengandung makna bahwa perusahaan yang memiliki
    pengalaman lebih banyak akan memiliki tingkat biaya yang lebih
    rendah daripada perusahaan yang pengalamannya masih terbatas.
    Biaya yang rendah ini akan sangat menguntungkan, karena dapat
    menghasilkan laba besar.
    c. Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh
    perubahan lingkungan. Adanya inflasi yang berkelanjutan dan tingkat
    harga yang semakin melonjak dapat menyebabkan konsumen menjadi
    sensitif terhadap harga dan setiap alternatif produk yang ada.
  3. Menaikkan harga produk biasanya dilakukan dengan tujuan untuk
    mempertahankan profitabilitas dalam keadaan inflasi, mengambil
    keuntungan dari deferensiasi produk (baik deferensiasi riil maupun
    deferensiasi persepsi) atau untuk melakukan segmentasi pasar yang
    dilayani. Dalam situasi inflasi, harga perlu disesuaikan jika perusahaan
    bermaksud untuk mempertahankan profitabilitasnya. Hal ini karena
    semua elemen dan jenis biaya menjadi meningkat pada periode inflasi.
    Secara konseptual, peningkatan harga yang dilakukan harus ditetapkan
    pada suatu tingkat yang memungkinkan besarnya laba sama, baik
    sebelum maupun adanya inflasi.
    Situasi di mana suatu merek memiliki keunggulan diferensial
    dibandingkan merek lainnya, maka perusahaan bisa menaikkan harganya
    sehingga dapat memaksimumkan manfaat produk dan memperoleh
    keuntungan dari keunikan produk tersebut. Selain itu harga juga bisa
    dinaikkan dengan tujuan untuk melakukan segmentasi pasar

Definisi Harga

 


Harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih
luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan
untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa (Cravens, 2013) Menurut (Amstrong, 2012) Harga
merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan
suatu barang maupun jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang
bagi barang atau jasa

Indikator Promosi

 


Menurut (Kotler, 2012) indikator yang mencirikan promosi adalah:
1) Jangkauan promosi, yaitu jumlah promosi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam waktu tertentu melalui media promosi yang
tersedia
2) Kuantitas promosi, yaitu tolak ukur yang menjadi acuan
penilaian dari promosi yang telah dilakukan
3) Kualitas promosi, yaitu penilaian yang diberikan konsumen
dari promosi yang telah dilakukan
4) Waktu promosi, yaitu jangka watu promosi yang akan
dilakukan oleh perusahaan
5) Ketepatan sasaran promosi, yaitu kesesuaian target yang
diperlukan ketika melakukan promosi untuk mencapai sasaran
yang menjadi tujuan perusahaan