Tuesday, July 2, 2024

Indikator Kinerja

 


Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan menurut Dharma (2010), antara lain
:

  1. Kualitas Kerja
  2. Kuantitas Kerja
  3. Ketetapan Waktu
    Kualitas kerja terkait dengan proses atau hasil mendekati sempurna/
    ideal dalam memenuhi maksud dan tujuan. Kualitas kerja diukur dari
    presepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai
    dengan standar operasional perusahaan
    Kuantitas Kerja terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas yang
    dihasilkan. Kuantitas kerja diukur dari hasil kerja sesuai dengan target
    yang ditetapkan perusahaan.
    Ketetapan Waktu terkait dengan pengukuran waktu yang digunakan
    dalam menyelesaikan tugas/ pekerjaan.

Faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan

 Kinerja merupakan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik yang bersifat

fisik maupun non fisik. Dimana, setiap karyawan dalam melaksanakan tugas –
tugasnya sebagaimana terdapat dalam deskripsi uraian tugas atau jabatan maka
perlu dilaksanakan pengukuran kinerja pada periode tertentu. Untuk menentukan
pencapaian kinerja ada faktor – faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian
kinerja tersebut.
Seperti yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2002) mengenai faktor –
faktor penentu pencapaian prestasi kerja atau kinerja individu dalam organisasi
yaitu :
1) Faktor Individu
Secara psikologis individu yang normal adalah individu yang memiliki
intergritas yang tinggi anatara fungsi psikis (rohani ) dan fisiknya (jasmaniah)
dengan adanya integritas tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik.
Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu tersebut memiliki
konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama
individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya
secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas kerja sehari hari dalam
mencapai tujuan organisasi.
2) Faktor Lingkungan Organisasi
Faktor lingkungan organisasi sangat menunjang bagi individu dalam
mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain
uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang,
pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan
dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai

Pengertian Kinerja

 


Suatu organisasi atau perusahaan jika ingin maju atau berkembang
maka dituntut untuk memiliki pegawai yang berkualitas. Pegawai yang berkualitas
adalah pegawai yang kinerjanya dapat memenuhi target atau sasaran yang
ditetapkan oleh perusahaan. Untuk memperoleh pegawai yang memiliki kinerja
baik maka diperlukan penerapan kinerja. Mangkunegara (2002:22)
mengemukakan kinerja adalah kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Untuk meningkatkan kinerja
karyawan dan tujuan perusahaan tercapai, maka perusahaan harus mampu
mendorong karyawannya untuk mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Dessler (2009:41 ) berpendapat kinerja karyawan adalah perbandingan
antara hasil kerja dengan standart yang ditetapkan.
Prawirosentono (2008) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing – masing, dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
modal dan etika

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Virtual Terhadap Kreativitas Karyawan

 


Beberapa studi lapangan dan laboratorium memberikan wawasan
bagaimana gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi tindakan dan kinerja antar tim
virtual (Kahai & Avolio, 2006).
Pemimpin virtual adalah pemimpin yang mengarahkan orang-orang dari
jarak jauh untuk melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka
menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan pekerjaan mereka, untuk
menemukan model bisnis baru, untuk berkomunikasi dengan pengikut mereka.
Kepemimpinan secara virtual dianggap berdampak langsung pada tim
proses yang cara kerja tim yaitu mengubah input menjadi keluaran. Bagi para
pemimpin dampak dari kinerja tim yaitu mereka harus sukses sepenuhnya
mempengaruhi proses tim. Dengan kata lain kinerja tim yang sukses tergantung
pada tim dan proses kepemimpinan.
Ketika anggota tim bekerja sama untuk menyelesaikan tugas, peran mereka
menjadi sangat bergantung, dan membutuhkan interaksi yang efektif (Balthazard et
al., 2002). Sebuah gaya interaksi tim paling baik dipahami dalam hal pola
komunikasi yang digunakan untuk menangani konflik tugas dan pemeliharaan
hubungan anggota tim (Balthazard et al., 2002)

Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kreativitas Karyawan

 


yang lebih tinggi (Tierney and Farmer 2011). Keberhasilan efikasi diri kreatif
adalah perkembangan psikologis yang mengarah ke hasil positif yang pada
akhirnya menciptakan kreativitas kerja karyawan.Efikasi diri kreatif dan
terciptanya kreatifitas karyawan memiliki pengaruh yang positif (Colquitt and
Simmering 1998).
Efikasi diri didefiniskan (Bandura 1997) sebagai tingkat kemampuan
individu untuk mencapai kinerja supaya lebih baik lagi dan juga merupakan
pengembangan dimensi psikologis individu yang dapat menciptakan kreativitas
individu tersebut dalam bekerja dan menyelesaikan tugas mereka

Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Karyawan

 


Menurut Munandar (2009, dalam Riko, 2020), faktor-faktor yang dapat
mendorong terwujudnya kreativitas karyawan diantaranya :

  1. Dorongan dari dalam diri sendiri. Setiap individu memiliki kecenderungan
    atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi,
    mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya.
    Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu
    membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya
    menjadi dirinya sepenuhnya.
  2. Dorongan dari lingkungan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
    kreativitas berupa kemampuan berpikir dan sifat kepribadian yang
    berinteraksi dengan lingkungan tertentu. Faktor kemampuan berpikir terdiri
    dari kecerdasan (inteligensi) dan pemerkayaan bahan berpikir berupa
    pengalaman dan ketrampilan. Faktor kepribadian terdiri dari ingin tahu,
    harga diri dan kepercayaan diri, sifat mandiri, berani mengambil resiko.
    Kreativitas akan sangat membantu organisasi dalam merespon setiap
    perubahan yang mungkin saja terjadi di dunia bisnis yang penuh persaingan. Selain
    itu, menciptakan, atau memunculkan ide-ide baru untuk memperbaiki kondisi,
    merupakan komponen penting dari diri individu dan dengan demikian hal ini
    menjadi potensi bagi banyak pekerja (Ellsworth, 2002 dalam Riansyah & Sya'roni,
    2014). Terbentuknya kreativitas karyawan untuk dapat menciptakan ide-ide,
    konsep, serta metode baru dapat terjadi melalui motivasi dari dalam diri sendiri
    maupun dari lingkungan sekitar. Salah satu faktor yang mendorong kreativitas
    karyawan yaitu adanya gaya kepemimpinan virtual

Ciri-ciri Orang yang Mempunyai Kreativitas

 


Individu yang kreatif tidak hanya mampu melihat peluang atau potensi baru
untuk suatu metode yang ada, mereka juga harus mampu memberikan solusi yang
kreatif untuk masalah-masalah yang ada dan menerapkan ide-ide baru untuk
mencapai keunggulan kompetitif pada suatu organisasi. Modal utama pada seorang
wirausahawan adalah kreativitas, keuletan, semangat pantang menyerah. Semangat
pantang menyerah ini memandang kegagalan adalah sebuah keberhasilan yang
tertunda, meski terantuk dan jatuh, mereka akan bangkit kembali dengan gagah,
merek tahan banting. Wirausaha yang kreatif, takkan habis akal bila mendapat
tantangan, mereka akan merubahnya menjadi peluang.
Menurut Guilford dalam Buchari Alma (2018:69) menyatakan ada 5 ciri
seseorang yang mempunyai kreativitas, yaitu:

  1. Kelancaran (Fluency)
    Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
  2. Keluwesan (Flexibility)
    Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam
    pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
  3. Keaslian (Originality)
    Orisinilitas adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-
    cara yang asli atau tidak klise.
  4. Elaborasi (Elaboration)
    Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci.
  5. Redefinisi (Redefinition)
    Redefinisi adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan
    perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak
    orang.