Sunday, July 7, 2024

Indikator-Indikator Disiplin Kerja

 


Menurut Anwar Prabu (2001) indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut :
a. Karyawan selalu menaati peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan.
b. Karyawan selalu berusaha untuk memelihara standart prestasi kerja.
c. Karyawan selalu hadir tepat waktu.
d. Karyawan mampu melaksanakan prosedur kerja.
e. Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

Hubungan Antara Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi Dengan Efektivitas Kerja

 


Kondisi lingkungan kerja yang nyaman akan membuat karyawan
bersemangat dalam melakukan aktivitas kerjanya dan dapat bekerja dengan
optimal, sehingga bisa mengerjakan tugas-tugasnya dengan tepat waktu. Selain
itu, budaya organisasi di perusahaan harus kuat karena budaya organisasi yang
baik dapat membentuk perilaku positif para anggotanya yang dapat melancarkan
kerjanya. Lingkungan kerja dan budaya organisasi memiliki peranan penting
dalam menentukan perilaku karyawan. Apabila lingkungan kerja dan budaya
organisasi dapat memberikan kemudahan dalam pekerjaan karyawan maka tingkat
efektivitas kerja karyawan pun akan meningkat. Sebaliknya, apabila lingkungan
kerja membuat karyawan tidak nyaman dan budaya organisasinya tidak dapat
diterima oleh para anggotanya maka efektivitas kerja karyawan akan menurun

Indikator Efektivitas Kerja

 


Efektivitas diukur menurut ukuran seberapa jauh sebuah organisasi berhasil
mencapai tujuan yang layak dicapai. Indikator untuk mengukur efektivitas kerja
menurut Campbell dalam Putri (2017) meliputi :

  1. Kesiapsiagaan
    Penilaian menyeluruh mengenai kemungkinan bahwa organisasi mampu
    menyelesaikan sesuatu tugas khusus jika diminta.
  2. Efisiensi
    Suatu rasio yang mencerminkan perbandingan beberapa aspek satuan
    prestasi terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi itu.
  3. Absenteisme
    Banyaknya kemangkiran kerja.
  4. Semangat kerja
    Kecenderungan anggota organisasi untuk berusaha lebih keras dalam
    mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
  5. Motivasi
    Kekuatan kecenderungan seseorang untuk melibatkan dirinya dalam
    kegiatan yang diarahkan pada sasaran dalam pekerjaan, merupakan
    perasaan dorongan bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
  6. Kepuasan
    Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau
    pekerjaannya dalam organisasi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

 


Berdasarkan pendapat Misnawati (2016), efektivitas yang diartikan
sebagai keberhasilan melakukan program dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor
yang dapat menentukan efektivitas kerja karyawan berhasil dilakukan baik atau
tidak dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja dalam organisasi, yaitu :

  1. Waktu
    Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
  2. Tugas
    Mengetahui maksud dan pentingnya tugas –tugas yang didelegasikan.
  3. Produktivitas
    Karyawan yang mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dalam bekerja
    akan dapat menghasilkan efektivitas kerja yang baik.
  4. Motivasi
    Semakin termotivasi karyawan untuk bekerja secara positif semakin baik
    pula kinerja yang dihasilkan.
  5. Evaluasi kerja
    Mengevaluasi kerja karyawan agar terlaksana dengan baik.
  6. Pengawasan
    Memantau aktivitas dalam melaksanakan tugas guna memperkecil resiko
    kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
  7. Lingkungan kerja
    Kondisi lingkungan kerja dapat mempengaruhi konsentrasi karyawan pada
    waktu bekerja.
  8. Perlengkapan dan fasilitas
    Fasilitas yang kurang lengkap akan mempengaruhi kelancaran karyawan
    dalam bekerja. Semakin baik sarana yang disediakan oleh perusahaan akan
    mempengaruhi semakin baiknya kerja seseorang dalam mencapai tujuan
    atau hasil yang diharapkan.

Pengertian Efektivitas Kerja

 


Dalam sebuah perusahaan banyak hal-hal yang harus diperhatikan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Salah satu nya yaitu tingkat efektivitas kerja
karyawan dalam menjalankan pekerjaan. Efektivitas menentukan keberhasilan
suatu organisasi dalam mencapai tujuan dengan tepat waktu, sehingga tidak terjadi
banyaknya pengeluaran biaya, waktu dan tenaga.
Efektivitas kerja merupakan suatu keadaan tercapainya tujuan yang ingin
diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan. Kata efektif berasal dari bahasa inggris effective
artinya berhasil. Sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Robbins (1994)
dalam Tika (2014:129), mendefinisikan efektivitas sebagai tingkat pencapaian
organisasi jangka pendek dan jangka panjang.
Menurut Streers (1977) dalam Sutrisno (2010), pada umumnya efektivitas
hanya dikaitkan dengan tujuan organisasi, yaitu laba, yang cenderung
mengabaikan aspek terpenting dari keseluruhan prosesnya, yaitu sumber daya
manusia. Dalam penelitian mengenai efektivitas organisasi, sumber daya manusia
dan perilaku manusia seharusnya selalu muncul menjadi fokus primer dan usaha-
usaha untuk meningkatkan efektivitas seharusnya selalu dimulai dengan meneliti
perilaku manusia di tempat kerja. Dalam kaitannya dengan optimalisasi tujuan
efektivitas itu dinilai menurut ukuran seberapa jauh suatu organisasi berhasil
mencapai tujuan-tujuan yang layak dicapai yang satu sama yang lain saling
berkaitan.
Menurut Saxena (1986:07) dalam Indrawijaya (2014), efektivitas suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, waktu) telah
dicapai. Makin besar target yang dicapai, maka semakin tinggi tingkat efektivitas.
Menurut Siagian dalam Misnawati (2016), efektivitas adalah pemanfaatan
sumber daya, sasaran dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar
ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan
yang dijalankan. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya
sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran
berarti makin tinggi efektivitas kerja pada organisasi baik swasta maupun
pemerintah maka sasasarannya tertuju pada proses pelaksanaan dan tingkat
keberhasilan yang dilakukan oleh para karyawan itu sendiri.
Menurut Costa dalam Dihan (2013) menyatakan bahwa efektivitas kerja
merupakan suatu ukuran tentang hasil pencapaian suatu tugas atau tujuan dalam
rentang waktu tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya

Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Efektivitas Kerja

 


Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak,
yang dapat menggerakan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan
aktivitas kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi
mempelajari budaya yang berlaku di dalam organisasinya. Budaya organisasi
yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau
negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan. Budaya
yang kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja
perusahaan (Deal&Kennedy(1982), Miner(1990), Robbins(1990) dalam Sutrisno
(2010)).

Indikator Budaya Organisasi

 


Perilaku karyawan yang menunjukkan pelaksanaan budaya organisasi yang
tidak sesuai dengan ketetapan perusahaan dapat mempengaruhi efektivitas kerja
yang berakibat pada pencapaian tujuan organisasi yang tidak sesuai dengan
perencanaan. Oleh sebab itu, perlu adanya kontrol agar budaya organisasi
menjadi kuat. Pengukuran budaya organisasi menurut Boke dan Nalla dalam
Susetyo et al (2014), terdapat 5 indikator pengukuran yaitu :

  1. Peraturan
    Peraturan dilaksanakan secara seragam (tidak pandang bulu) kepada
    semua pihak tanpa memperhatikan kondisi tertentu atau masalah tertentu.
  2. Jarak dengan atasan
    Setiap karyawan dapat secara bebas menyatakan pendapat dan ide yang
    berbeda dengan atasannya.
  3. Kepercayaaan
    Para karyawan bersifat terbuka kepada karyawan lain.
  4. Profesionalisme
    Melaksanakan pekerjaan dengan kualitas yang bagus dapat
    mengembangkan kemampuan karyawan.
  5. Integrasi
    Para karyawan bersifat ramah dalam pergaulannya