Tuesday, June 25, 2024

Pengertian Brand Ambassador

 


Menurut Gaynor Lea-GreenWood dalam Rico Bernado (2021),
brand ambassador merupakan aktivitas dimana brand atau produk
membuat kontrak dengan public figure guna merepresentasikan
brand atau produk mereka. Menurut Keller et al. (2021;266), ada
beberapa panduan untuk menentukan public figure yang akan
dijadikan brand ambassador agar pesan dapat tersampaikan dengan
baik dan sesuai target. Pertama, memilih public figure yang terkenal
dan memiliki image baik sehingga dapat releven dengan brand yang
diwakilinya. Kedua, harus adanya kesesuaian logic antara public
figure dengan brand untuk meminimalisir kebingungan. Ketiga,
penggunaan iklan dan program komunikasi dengan menggunakan
public figure harus dibuat semenarik mungkin agar memberikan
kesan yang sesuai dengan brand. Terakhir adalah riset pemasaran
harus membantu mengidentifikasikan kantidat dan fasilitas untuk
program marketing dengan melihat keefektifannya.
Menurut Rayon dalam Agi Rosadi (2021) penggunaan brand
ambassador dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi dan
menarik konsumen agar menggunakan produk mereka. Brand
Ambassador merupakan identitas, dimana mereka bertindak sebagai
alat pemasaran yang mewakili pencapaian individualisme suatu
produk. Brand ambassador harus menjadi alat pemasaran yang
mewakili produk suatu perusahaan yang biasanya berasal dari
kalangan artis atau orang populer untuk dapat terhubung ke
konsumen demi menargetkan pangsa pasar dan meningkatkan
penjualan. Penggunaan brand ambassador bertujuan untuk dapat
memperkenalkan suatu brand kepada masyarakat luas, perusahaan
akan membayar public figure sebagai brand ambassador karena
melihat bahwa mereka disukai dan dihormati oleh target audiences
dan dapat memengaruhi sikap dan perilaku pelanggan terhadap
brand yang diwakilkan Shimp (2020)
Menurut Royan dalam Sarah Amalia Muslim (2020) menjelaskan
alas an mengapa brand ambassador akan berpengaruh signifikan
terhadap brand image. Hal ini dikarena personality dari seorang
brand ambassador akan mempengaruhi personality dari sebuah
brand. Personality inilah akan mempengaruhi persepsi masyarakat
akan brand image dan dapat menarik konsumen untuk membeli.

Bauran Promosi

 


Bauran Promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan,
promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyrakat yang membantu
pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2019;116) bauran promosi meliputi :

  1. Periklanan (advertising)
    Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi
    impersonal yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa.
    Tujuan dari pada periklanan antara lain :
    a) Iklan Pemantapan, yaitu iklan yang berusaha
    meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah
    mengambil pilihan yang tepat.
    b) Iklan Pengingat, iklan ini akan sangat penting dalam
    tahap kedewasaan suatu produk untuk menjaga agar
    konsumen selalu ingat akan produk tersebut.
    c) Iklan membujuk, yaitu iklan menjadi penting dalam
    situasi persaingan dimana sasaran perusahaan adalah
    menciptakan permintaan yang selektif atas merek
    tertentu.
    d) Iklan yang bersifat memberikan informasi, yaitu iklan
    yang secara panjang lebar menerangkan produk dalam
    tahap rintisan (perkenalan) untuk menciptakan
    permintaan atas produk tersebut.
  2. Promosi Penjuaan (Sales Promotion)
    Promosi penjualan yaitu semua kegiatan yang
    dimaksudkan untuk meningkatkan produk dari produsen sampai
    pada penjualan akhirnya, seperti spanduk atau brosur.
  3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
    Sistem pemasaran dengan memanfaatkan saluran
    langsung, seperti pos, direct mail, TV interaktif, situs web,
    katalog untuk menjangkau konsumen.
  4. Informasi Mulut ke Mulut (Word of Mouth)
    Pelanggan akan berbicara kepada pelanggan lain atau
    masyarakat lainnya tentang pengalamannya menggungakan
    produk yang dibelinya. Iklan ini bersifat referensi dari orang lain
    yang dilakukan dari mulut ke mulut. Jika dilihat secara fisik
    kegiatan ini sangat sederhana, namun merupakan jurus jitu
    untuk menjual produk.
  5. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
    Merupakan kiat penting lainnya dimana perusahaan
    tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan
    penyalur tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan
    kepentingan public yang lebih besar, seperti publikasi,
    hubungan dengan investor, pameran atau sebagai sponsor acara.
  6. Penjualan Perseorangan (Personal Selling)
    Sifat penjualan perseorangan dapat dikatakan fleksibel
    karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan
    penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-
    masing calon pembeli. 

Manfaat Promosi

 


Banyak sekali manfaat pada promosi antara lain :

  1. Dengan adanya promosi menjadi tau bahwa produk yang menjadi
    keinginan dan kebutuhan konsumen.
  2. Mendapatkan informasi tingkat kebutuhan konsumen terhadap produk.
  3. Promosi dapat mengenalkan dan menyampaikan produk sehingga
    sampai ke konsumen
  4. Lebih mudah tau harga yang sesuai dengan keadaan pasar.
  5. Dengan adanya promosi membuat strategi promosi yang tepat terhadap
    calon konsumen
  6. Promosi bisa membuat image produk atau brand
    Menurut ahli (Jefry, 2017:37) mengungkapkan dari alat promosi sangat
    beragam, semuaya memberikan tiga manfaat yang berbeda, yaitu:
  7. Komunikasi, promosi menarik perhatian dan biasanya
    memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke
    produk bersangkutan.
  8. Ajakan, promosi merupakan ajakan untuk melakukan transaksi
    pembelian sekarang
  9. Intensif, promosi menggabungkan sejumlah kebebasan,
    dorongan, atau kontribusi yang memberikan nilai bagi
    konsumen

Jenis Promosi

 


Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran
promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau
pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan
penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain :

  1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal
    dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk
    merangsang pembelia.
  2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi
    secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan
    dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang
    pembelian.
  3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal
    mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan
    mengulas informasi atau berita tentangnya.
  4. Promosi Penjualan (Sales Promotion), yaitu suatu bentuk
    promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk
    merangsang pembelian. Tipe-tipe promosi penjualan antara lain
    potongan harga, kupon kontes atau undian, program
    berkelanjutan, pemberian premium, rabat dan sampel gratis.
  5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk
    penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk
    mempengaruhi pembelian konsumen.

Tujuan Promosi

 


Tujuan dari promosi adalah untuk memberi informasi, menarik
keinginan konsumen, dan meningkatkan suatu penjualan pada perusahaan.
Menurut Malau (2017:112) tujuan promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang
perusahaan dan bauran pemasarannya
Sedangkan (Boone & Kurtz) menurut tujuan promosi adalah sebagai
berikut :

  1. Menyediakan Informasi
    Menyediakan informasi ini merupakan tujuan strategi
    promosi yang dilakukan oleh perusahaan hanya menyebabkan
    informasi yang memberitahukan calon pembeli tentang produk
    atau jasa yang akan dipasarkan.
  2. Mendiferensikan sebuah produk
    Tujuan dari promosi ini adalah mendiferensiasikan
    produk atau tujuan jasa perusahaan dengan produk atau jasa
    pesaing. Dengan jasa mengaplikasikan konsep yang disebut
    positioning. Pemasar berupaya meraih tempat didalam benak
    konsumen, maksudnya yaitu mengkomunikasikan perbedaan-
    perbedaaan signifikan mengenai atribut, harga, kualitas, atau
    manfaat dari produk atau jasa konsumen.
  3. Menaikan penjualan
    Menaikan penjualan adalah tujuan paling umum dari
    strategi promosi. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,
    beberapa strategi berkonsentrasi pada merangsang permintaan
    primer walaupun sebagian menstabilkan penjualan.
  4. Menstabilkan Penjualan
    Stabilitasi penjualan adalah tujuan lain dari promosi,
    perusahaan biasanya mempromosikan konten penjualan selama
    periode penurunan penjualan, dan memotivasi tenaga penjualan
    dengan menawarkan hadiah-hadiah seperti liburan, televisi, dan
    beasiswa kepada mereka yang meraih target tertentu.
  5. Menonjolkan nilai produk
    Sejumlah promosi diajukan untuk menonjolkan nilai
    produk dengan menjelaskan manfaat-manfaat kepemilikan dari
    produk yang kurang dikenal pembeli

Promosi

 


Pengertian Promosi adalah insentif yang cepat atau lambat yang menggerakkan
orang untuk melakukan pembelian atau mendapatkan, umumnya dalam jangka waktu
pendek, baik dalam bentuk uang maupun barang hingga sebuah produk atau jasa.
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Sementara arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam
mempengaruhi “konsumen actual” maupun “konsumen potensial” agar mereka mau
melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang
akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang
ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan
perusahaan. Sedangkan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat
melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan
datang

Brand Awareness


Asal mula kata Brand Awareness sendiri adalah dari persaingan ketat, brand
yang kuat dari competitor yang menimbulkan brand baru sehingga mempunyai arti
kekuatan merek (Brand Equity). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Brand Awareness
merupakan salah satu strategi untuk mencapai brand equity. Brand Equity memiliki
bentuk emosional dan kekuatan jaringan yang dimiliki oleh sebuah merek, yang mana
Brand Awareness sendiri adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk
mengingat dan mengenali kembali sebuah merek. Strategi yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan demi membangun dan memperkenalkan merek bisnis kepada masyarakat
akan memberikan efek kepada konsumennya untuk lebih mengenal hingga mengingat
sebuah merek tertentu.
Kesadaran merek (brand awareness) sebagai salah satu dimensi dasar ekuitas
merek, sering dianggap menjadi prasyarat dari keputusan konsumen membeli, karena
ini merupakan faktor utama untuk masuk dalam merek pertimbangan yang ada pada
konsumen. menyatakan bahwa kesadaran merek (brand awareness) merupakan
Langkah awal ntuk membangun sebuah merek produk. Kesadaran merek (Brand
Awareness) meliputi suatu proses muldai dari perasaan tidak mengenal merek itu
hingga yakin bahwa merek itu adalah satu-satunya dalam kelas produk atau jasa
tertentu. Kesadaran merek (Brand Awareness), menunjjukan kesanggupan seorang
calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Kesadaran merek (brand awareness) adalah kemampuan dari seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat suatu merek yang merupakan bagian dari
suatu kategori produk, bahwa kesadaran merek mencakup asset asset terpenting bisnis,
yang terdiri dari asset tak berwujud, nama (citra), perusahaan, merek, symbol, slogan
dan asosiasinya, persepsi kualitas, kepedulian merek, basis pelanggan, serta sumber
daya seperti hak paten, trademark, dan hubungan dengan dealer, yang semuanya
merupakan sumber utama keunggulan bersaing dan pendapatan masa depan.
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali
dan mengingat merek sebagai bagian dari suatu produk dengan merek yang dilibatkan.
Semakin tinggi tingkat kesadaran merek (brand awareness) dalam benak konsumen,
akan semakin melekat suatu merek dalam benak konsumen, sehingga semakin besar
kemungkinan merek tersebut dipertimbangkan dalam pembelian dan semakin besar
pula kemungkinan ia akan dipilih oleh konsumen.
Adapun tingkatan dalam Brand Awareness dari tingkat terendah sampai tingkat
tertinggi adalah :
a) Unware of Brand ( tidak menyadari merek), merupakan tingkat yang
paling rendah dalam tingkatan brand awareness, dimana konsumen
tidak menyadari akan adanya suatu merek.
b) Brand Recognition (pengenalan merek), kategori ini meliputi kategori
produk yang dikenal konsumen setelah dilakukan pengingatan kembali
lewat bantuan.
c) Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek), pengingatan
kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk
menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini
diistilahkan dengan peringatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda
dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk 
d) Top of mind (puncak pikiran), apabila seseorang ditanya secara
langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan
satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama
sekali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut
merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak
konsumen.