Thursday, June 27, 2024

Pengertian Brand Equity

 


Menurut Aaker (2005 : 22) mengemukakan definisi dari brand equity yaitu
seperangkat asset dari liabilitas merek yang berkualitas dengan suatu merek, nama
dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Sedangkan
pengertian brand equity menurut Kotler dan Keller (2009:334) yaitu nilai tambah
yang diberikan pada produk dan jasa, nilai ini biasanya dicerminkan dalam cara
konsumen berfikir, merasa dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan
profitabilitas yang dimiliki perusahaan

Makna dan Tipe Merek

 


Tjiptono dan Diana (2005:40) menjelaskan dalam suatu merek terkandung 6
macam makna, yaitu :

  1. Atribut
    Merek menyampaikan atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedes
    mengisyaratkan tahan lama (awet), mahak, desain berkualitas, nilai jual
    kembali yang tinggi, cepat dan sebagainya.
  2. Manfaat
    Merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut, sebab yang dibeli oleh
    konsumen adalah manfaat. Produsen harus menerjemahkan atribut menjadi
    manfaat fungsional maupun emosional.
  3. Nilai-nilai
    Merek juga menyatakan nilai-nilai yang dianut produsennya. Contoh
    Mercedes mencerminkan kinerja tinggi, keamanan dan prestise.
  4. Budaya
    Merek dapat mencerminkan budaya dari masyarakat tertentu, missal produk
    Mercedez buatan Jerman mencerminkan produk dengan cara kerja efisiendan
    berkualitas tinggi.
  5. Kepribadian
    Merek bias pula memproyeksikan kepribadian tertentu. Apabila suatu merek
    divisualisasikan dengan orang, binatang atau suatu proyek, apa yang akan
    terbayangkan.
  6. Pemakai
    Merek juga mengisyaratkan tipe konsumen yang membeli atau menggunakan
    produknya.

Tujuan Merek

 


Tjiptono dan Diana (2005:39) menyatakan bahwa penggunaan merek
memiliki berbagai macam tujuan, yaitu :
a. Sebagai identitas perusahaan yang membedakannya dengan produk pesaing,
sehingga pelanggan mudah mengenali dan melakukan pembeli ulang.
b. Sebagai alat promosi yang menonjolkan daya tarik produk (misalnya dengan
bentuk desain dan warna-warni yang menarik).
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas,
serta citra prestise tertentu kepada konsumen.
d. Untuk mengendalikan dan mendominasi pasar. Artinya, dengan membangun
merek yang terkenal, bercitra baik, dan dilindungi hak eksklusif berdasarkan
hak cipta/paten, maka perusahaan dapat meraih dan mempertahankan loyalitas
konsumen. 

Pengertian Brand (Merek)

 


Penetapan merek sudah hampir berabad-abad sebagai sarana untuk
membedakan barang-barang dari satu produsen ke produsen lain. Tanda paling awal
dari penetapan merek di Eropa adalah tuntutan serikat kerja abad pertengahan bahwa
para tukang member merek dagang pada produk mereka untuk melindungi diri
mereka dan konsumen terhadap mutu yang jelek. Dalam dunia seni, penetapan merek
dimulai dengan para artis yang menandatangani karya mereka. Dewasa ini merek
memainkan sejumlah peran penting untuk meningkatkan hidup konsumen dan nilai
keuangan perusahaan.
Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler (2007:232) mendefinisikan bahwa
merek adalah :
“Nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari semuanya,
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau
kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikan dari barang atau jasa
pesaing.”

Pengertian Manajemen Pemasaran

 


Manajemen pemasaran merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat
berperan penting dan telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan
bisnis. Bahkan manajemen pemasaran sangat memengaruhi kehidupan kita setiap hari
dan melekat dalam setiap hal yang kita lakukan. Menurut Adrian Payne (2007:27)
manajemen pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami,
menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus
dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2010:5) manajemen pemasaran
adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya.
Dapat disimpulkan bahwa pemasaran (marketing) adalah serangkaian
kegiatan pribadi atau organisasi untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan yang
diinginkan pelanggan serta usaha perusahaan melalui proses pertukaran. Kegiatan
yang dimaksud adalah membuat, berkomunikasi, menciptakan nilai kepada pelanggan
dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Bagi perusahaan
menjalankan kegiatan ini tidak dapat dengan sendirinya dilakukan.

Pengertian Pemasaran

 


Kegiatan pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan dalam memasarkan
suatu produk yang diperjual belikan oleh perusahaan dan ditujukan kepada para
konsumen. Namun jika dilihat makna sebenarnya pemasaran bukan hanya sekedar
menjual produk saja, akan tetapi pemasaran juga memiliki aktvitas penting dalam
Menganalisis dan mengevaluasi segala kebutuhan dan keinginan para konsumen.
Pemasaran juga meliputi segala aktivitas di dalam perusahaan.
Menurut Kotler dan Keller (2009:5) definisi pemasaran sebagai berikut:
“Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan
jasa yang bernilai dengan orang lain”.
Menurut Saladin (2006;1) istilah pemasaran dapat diartikan yaitu :
“Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran
serta tujuan perusahaan”.

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

 


Produk dikatakan berkualitas jika sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Sangat penting juga menjaga kualitas, karena kualitas yang baik adalah
salah satu kuncinya keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan
pelanggannya, dimana produk yang akan menyebabkan keputusan pembelian dan
akan berdampak pada perbaikan keputusan pembelian pelanggan. Karena semakin
tinggi kualitas produk diterima oleh pelanggan, semakin tinggi tingkat keputusan
pembelian pelanggan itu