Thursday, June 27, 2024

Indikator WOM (word of mouth)

 


Menurut (Brown, Barry, 2005) indikator Word of Mouth adalah sebagai
berikut:

  1. Membicarakan
    Keinginan seseorang untuk membicarakan hal positif tentang suatu
    produk kepada orang lain. Pelanggan berharap mendapatkan kepuasan
    yang maksimal dan memiliki pembicaraan menarik dengan orang lain.
  2. Merekomendasikan
    Pelanggan menginginkan produk yang memuaskan dan memiliki
    keunggulan dibandingkan dengan produk lain, kemudian dapat
    merekomendasikan pada orang lain.
  3. Mendorong
    Dorongan dari teman atau relasi untuk melakukan transaksi pembelian
    suatu produk atau jasa. Pelanggan ingin feedback yang baik saat
    mempengaruhi orang lain untuk menggunakan produk atau jasa yang
    telah diberitahukan

Dimensi Word of Mouth (WOM)

 


Terhadap lima dimensi dasar word of mouth yang dikenal dengan 5T
menurut Sernovitz (2009:31), yaitu sebagai berikut :
A. Talkers (pembicara), merupakan kumpulan orang yang memiliki
antuasiasme dan hubungan untuk menyampaikan pesan.
B. Topics (topik), berkaitan denga napa yang dibicarakan oleh talker.
Topik ini berhubungan dengan tawaran berupa diskon, produk baru,
best price atau pelayanan yang memuaskan.
C. Tools (alat), perlengkapan yang diperlukan untuk mempermudah
pelanggan dalam melakukan word of mouth, contohmya seperti brosur.
D. Taking Part (partisipasi), perlunya partisipasi orang lain yang ikut serta
dalam pembicaraan agar word of mouth dapat terus berlanjut.
E. Tracking (pengawasan), tindakan perusahaan untuk mengawasi proses
word of mouth hingga perusahaan dapat mengantisipasi terjadinya word
of mouth negatif dari produk atau jasa

Jenis Word of Mouth

 


Hughes (2015:31) mengemukakan bahwa jenis komunikasi word of mouth
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :

  1. Word of mouth positif, ialah proses penyampaian informasi dari mulut
    ke mulut yang dilakukan oleh individu yang satu ke individu lain
    berdasarkan pengalaman yang bersifat positif terhadap suatu produk
    atau jasa.
  2. Word of mouth negatif, ialah proses penyampaian informasi dari mulut
    ke mulut yang berdasarkan pada pengalaman kurang memuaskan yang
    diperoleh dari individu yang satu individu yang lain terhadap suatu
    produk atau jasa

Pengertian Word of Mouth

 


Word of mouth suatu strategi pemasaran yang mengandalkan rekomendasi
dan ulasan dari pelanggan, baik ulasan secara pribadi ataupun kelompok
terhadap produk atau jasa. Word of mouth merupakan strategi pemasaran yang
mudah dilakukan untuk memperkenalkan dan menjual suatu produk, sehingga
pada akhirnya akan mendatangkan pelanggan baru. Menurut (Priansa, 2017)
word of mouth yaitu kegiatan pemasaran dalam memberikan informasi suatu
produk atau jasa dari satu pelanggan kepada pelanggan lainnya untuk
membicarakan, mempromosikan dan mau menjual suatu merek kepada orang
lain.
Bakti et.al., (2020) memaparkan tentang word of mouth yang merupakan
kegiatan pemasaran antara pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain baik
secara lisan, tulisan maupun lewat alat komunikasi elektronik (email dan
smartphone) yang terhubung dengan internet, didasari oleh pengalaman atas
produk atau jasa. Definisi diatas word of mouth secara umum dapat diartikan
merupakan kegiatan yang memberikan pertukaran informasi atau pandangan
pribadi seseorang terhadap produk barang atau jasa kepada orang terdekat,
apakah produk atau jasa tersebut dapat dikonsumsi atau tidak bagi calon
pelanggan lainnya.
Menurut Nurfajriani (2015) dalam word of mouth terdapat beberapa faktor
yang mendasari sehingga pelanggan mau merekomendasikan suatu produk
kepada orang lain faktor ini antara lain :
a) Faktor kepuasan,
b) Loyalitas,
c) Kualitas jasa,
d) Nilai yang dirasakan,
e) Kepercayaan

Indikator Variasi Produk

 


Menurut Kotler (2009:72) Variasi Produk sebagai ahli tersendiri merek atau
lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau
ciri-ciri. Menurut Spark dan Legault (2005:97) dalam Isti Faradisa (2016)
Variasi Produk merupakan jenis atau macam produk yang tersedia. Menurut
Kotler (2009:72) dalam Isti Faradisa (2016) indikator Variasi Produk adalah :

  1. Ukuran
    Ukuran, yaitu merupaka sebagai bentuk, model, atau struktur fisik dari
    suatu produk yang dilihat sengan nyata dan dapat diukur.
  2. Harga
    Harga yaitu merupakan sebagai jumlah uang atau aspek lain yang
    mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk
    mendapatkan suatu produk.
  3. Penampilan
    Penampilan yaitu merupakan segala sesuatu yang ditampilkan oleh
    produk tersebut, penampilan merupakan daya tarik dari sebuah produk
    yang dapat dilihat secara langsung dan bersifat menarik sehingga
    konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut

Tujuan Variasi Produk

 


Terciptanya variasi produk yang dihasilkan oleh pemasar yaitu sebagai
berikut :
a) Pelanggan mempunyai minat dan kemauan yang berbeda dengan
pelanggan lainnya. Jika pemasar mampu menyediakan tipe produk
yang bervariasi, pelanggan akan memiliki daya tarik untuk melakukan
transaksi.
b) Penyediaan variasi produk dalam toko (store) yang dilakukan oleh
pemasar dalam suatu produk, akan mempermudah pelanggan dalam
memilih produk apa yang diinginkan dan dibutuhkan

Pengertian Variasi Produk

 


Kotler (2013:15) variasi produk diartikan sebagai bauran produk yang
disebut dengan pilihan produk adalah kumpulan semua produk dan barang atau
jasa yang ditawarkan dan dijual oleh penjual tertentu. Bauran produk terdiri
dari berbagai lini produk yaitu :
a) Lebar bauran produk mengacu pada beberapa lini produk yang berbeda
yang dijual perusahaan
b) Panjang bauran produk mengacu pada jumlah total produk dalam
bauran
c) Kedalaman bauran produk mengacu pada banyaknya varian yang
ditawarkan masing-masing produk dalam lini
d) Konsistensi dari bauran produk mengacu seberapa deket hubungan dari
berbagai lini produk pada penggunaan akhir.