Sunday, July 7, 2024

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

 


Menurut Prawirosento dalam Sutrisno (2016:9) faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sebagai berikut:

  1. Efektivitas dan Efisiensi
    Hubungan terhadap kinerja merupakan ukuran apakah kinerja diukur dari
    segi efektivitas dan efisiensi. Dikatakan efektif bila mencapai ada dorongan
    yang cukup untuk mencapai tujuan.
  2. Otoritas dan Tanggung Jawab
    Organisasi yang baik telah mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab
    tanpa menduplikasi tugas.
  3. Disiplin
    Disiplin menunjukkan suatu sikap hormat terhadap pegawai dalam
    peraturan dan ketetapan instansi.
  4. Inisiatif
    Inisiatif mengacu pada pemikiran dan kreativitas berupa ide untuk
    merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan suatu instansi. Setiap
    inisiatif harus mendapat perhatian atau umpan balik positif dari atasan jika
    memang atasan benar benar baik.

Pengertian Kinerja

 


Kinerja merupakan hasil dari proses dari waktu ke waktu dan diukur berdasarkan
kondisi atau kesepakatan yang telah ditetapkan. Menurut Sutrisno (2016:172),
kinerja adalah hasil kerja pegawai baik ditinjau dari segi kualitas, kuantitas, waktu
kerja maupun kerjasama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh
organisasi.
Menurut Mangkunegara (2017:67) kinerja yaitu hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dilakukan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan.
Teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja yaitu suatu proses
atau tugas yang dilakukan oleh seorang pegawai dalam berbagai aspek, dengan
tujuan untuk meningkatkan kinerja dan tingkat yang dicapai. Oleh karena itu
kinerja merupakan faktor yang penting dalam kemajuan suatu organisasi atau
instansi. Kinerja mencerminkan apakah organisasi bergerak ke arah yang benar
atau tidak.

Indikator Pelatihan

 


Menurut Mangkunegara (2017:44) komponen pelatihan kerja adalah sebagai
berikut:

  1. Tujuan dan target pelatihan harus jelas dan terukur
  2. Pelatih harus mempunyai kualifikasi yang tepat
  3. Materi pelatihan perlu disesuaikan menggunakan tujuan yang ingin dicapai
  4. Jenis pelatihan harus sesuai dengan tingkat kinerja pegawai yang
    berpartisipasi
  5. Peserta harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan

Jenis-jenis Pelatihan

 


Adapun jenis-jenis pelatihan menurut Hidayati (2020:109) antara lain:

  1. Diklat Kepemimpinan
    Diklat kepemimpinan dilakukan untuk memenuhi syarat kompetensi
    kepemimpinan pejabat pemerintah tergantung pada tingkat status
    struktural. Diklat kepemimpinan adalah diklat yang tujuan utamanya untuk
    memajukan karir guna memangku suatu jabatan fungsi atau pangkat
    tertentu secara bertahap dan untuk memperkaya atau meningkatkan
    keterampilan manajemen kepemimpinan serta kemampuan menciptakan
    metode-metode kerja baru. Diklat kepemimpinan berfokus pada
    pengembangan keterampilan khusus dalam pekerjaan dan kepemimpinan.
  2. Diklat Fungsional
    Diklat fungsional merupakan diklat yang ditujukan untuk mendukung
    pengembangan kemampuan atau keterampilan kerja serta menitikberatkan
    pada pola kerja, cara kerja dan penggunaan metode kerja terkini.
  3. Diklat Teknis
    Diklat teknis dilakukan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis
    yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pegawai. Diklat teknis dapat
    dilaksanakan secara berjenjang. Jenis dan jenjang diklat teknis untuk
    masing masing jabatan ditetapkan oleh instansi teknis bersangkutan

Dimensi Pelatihan

 


Dimensi pelatihan yang efektif yang diberikan perusahaan kepada karyawannya,
menurut Rae (1998:8) dalam kutipan Sofyandi (2013:119) menyatakan bahwa
dapat diukur melalui:

  1. Isi pelatihan, apakah metode pelatihan sudah sesuai dan memenuhi dengan
    kebutuhan pelatihan
  2. Metode pelatihan, apakah metode pelatihan yang diberikan cocok untuk
    subjek itu dan apakah metode pelatihan tersebut cocok dengan gaya
    belajar peserta
  3. Sikap dan keterampilan instruktur, apakah pelatih memiliki sikap dan
    keterampilan yang mendorong orang untuk belajar
  4. Lamanya waktu pelatihan, waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan
    materi utama dan kecepatan penyampaian materi
  5. Fasilitas pelatihan, apakah pelatih dapat mengelola fasilitas pelatihan,
    tempat pelatihan dan apakah sesuai dengan jenis pelatihan

Manfaat Pelatihan

 


Menurut Hidayati (2020:108) manfaat pelatihan dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok sebagai berikut:

  1. Manfaat bagi organisasi
    a) Meningkatkan produktivitas tenaga kerja untuk seluruh organisasi
    dengan mampu melakukan tugas secara akurat dan tanpa pemborosan
    b) Membangun hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan
    c) Terjadi proses pengambilan keputusan yang cepat dan kegiatan tepat
    d) Meningkatkan keterlibatan organisasi dan meningkatkan semangat
    kerja seluruh pegawai dalam organisasi
    e) Memperlancar arus komunikasi yang efektif
    f) Menyelesaikan konflik fungsional yang berdampak pada rasa
    persatuan dan suasana kekeluargaan diantara anggota organisasi
  2. Manfaat bagi individu
    a) Membantu pegawai membuat keputusan yang baik
    b) Meningkatkan kemampuan pegawai dalam memecahkan berbagai
    masalah yang dihadapi
    c) Menciptakan dorongan dalam diri pegawai untuk lebih meningkatkan
    keterampilan kerja
    d) Meningkatkan kemampuan pegawai untuk dalam menghadapi stress,
    frustasi dan konflik yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan
    diri
    e) Tersediannya informasi terkait program yang dapat digunakan sebagai
    bagian dari pengembangan teknis
    f) Meningkatkan kepuasan kerja
    g) Mengurangi rasa takut akan tugas baru di masa depan
    h) Meningkatkan motivasi pegawai untuk mandiri
  3. Manfaat bagi kelompok kerja
    a) Terjadinya komunikasi yang efektif
    b) Memiliki kesadaran terkait tugas yang diperlukan
    c) Kepatuhan terhadap berbagai peraturan yang ditetapkan oleh semua
    pihak
    d) Tercipta lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan semua pegawai
    e) Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih nyaman

Fungsi Pelatihan

 


Menurut Hidayati (2020:108) bahwa fungsi dari pelatihan adalah sebagai berikut:

  1. Memperbaiki kinerja (performance) para peserta pelatihan
  2. Mempersiapkan promosi pegawai pada jabatan yang lebih baik
  3. Dapat membantu pegawai membuat keputusan yang lebih baik
  4. Meningkatkan kemampuan dibidang kerjanya sehingga dapat mengurangi
    stress dan menambah rasa percaya diri
  5. Sebagai proses penumbuhan intelektualitas sehingga kecemasan
    menghadapi perubahan dimasa mendatang dapat berkurang.