Sunday, July 14, 2024

Unsur – Unsur Bauran Pemasaran

 


Menurut Mc.Charty dalam Kotler dan Keller (2016) terdapat
empat unsur-unsur bauran pemasaran produk yaitu sebagai berikut :
a) Product (Produk)
“Product (produk) yaitu sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
dapat diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.”
b) Price (Harga)
“Price (harga) yaitu Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen
untuk mendapatkan produk dan atau jasa dimana nilainya
ditetapkan oleh penjual dan pembeli melalui tawar-menawar, atau
ditetapkan oleh penjual dengan satu nilai yang sama terhadap
semua pembeli.”
c) Place (Tempat)
“Place (tempat) yaitu saluran distribusi yang mencakup lokasi,
pergudangan, transportasi, dan sebagainya yang digunakan untuk
mencapai taget perusahaan.”
d) Promotion (Promosi)
Promotion (promosi) yaitu suatu kegiatan yang digunakan untuk
mengkomunikasikan informasi mengenai suatu produk dan atau
jasa, serta sebagai sarana membujuk dan mempengaruhi,
konsumen.

Saturday, July 13, 2024

Pengertian Bauran Pemasaran

 


“Terdapat salah satu strategi dalam pemasaran yang mempunyai peranan
penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk dan atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan yaitu bauran pemasaran.” Bauran pemasaran
terdiri dari beberapa elemen yang dapat dikontrol perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan atau sebagai konsep aktivitas perusahaan dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu, perusahaan harus menyiapkan perencanaan
bauran pemasaran yang rinci. “
Mc. Carthy dalam Kotler dan Keller (2016) mengungkapkan bahwa
bauran pemasaran adalah berbagai alat-alat pemasaran yang menjadi kegiatan
pemasaran terdiri dari empat macam, atau yang disebut 4P yaitu product, price,
place, and promotion. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2014)
bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam target pasar

Pengertian Pemasaran

 


“ Pemasaran adalah suatu kegiatan atau aktivitas penting yang dimiliki
suatu perusahaan untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.
Aktivitas pemasaran dilakukan untuk menciptakan perputaran yang
memungkinkan perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup baik
untuk berkembang maupun mendapat keuntungan. Dalam kehidupan sehari-
hari senantiasa dikelilingi oleh usaha pemasaran dari berbagai perusahaan yang
memasarkan produk dan atau jasa. America Marketing Association (AMA)
dalam Kotler dan Keller (2016) mengatakan bahwa pemasaran merupakan
fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, berkomunikasi,
dan memberi nilai dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan baik untuk organisasi maupun pemangku kepentingannya.
Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2014) pemasaran merupakan
proses perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya. Berdasarkan uraian menurut para ahli bahwa pemasaran”
c. Pengertian Manajemen Pemasaran
“ Perusahaan akan berhasil jika didalamya terdapat kegiatan manajemen
pemasaran, karena manajemen pemasaran sangat berpengaruh pada aktivitas
pemasaran yang dilakukan. Tugas dari manajemen pemasaran yaitu melakukan
perencanaan mengenai cara mencari peluang pasar guna untuk melakukan
pertukaran barang dan atau jasa dengan konsumen. Kemudian manajemen
pemasaran mengimplementasikan rencana yang telah dilakukan untuk
menciptakan dan mempertahankan pertukaran dengan konsumen agar
tercapainya tujuan perusahaan

Pengertian Manajemen

 


“ Manajemen adalah suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan serta memiliki fungsi – fungsi seperti pengorganisasian,
perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan, manajemen adalah proses
merancang dan memelihara lingkungan baik individu maupun bekerja sama
dalam suatu kelompok secara efisien untuk mencapai tujuan yang dipilih
“Kotler dan Armstrong 2014“. Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi (2013)
manajemen merupakan suatu proses perencanaan, kepemimpinan,
pengorganisasian dan pengendalian anggota organisasi dan proses penggunaan
semua sumber daya dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Pengaruh Kualitas Produk pada Impulse Buying

 


Menurut Wiguna & Nurcaya (2014) Kualitas produk
merupakan sebuah bentuk yang menjadi keunggulan dari suatu
produk, yang bertujuan untuk menarik konsumen dalam melakukan
pembelian, kualitas produk yang bagus juga dapat memberikan
kepuasan kepada seorang konsumen. Sehingga kualitas produk
merupakan hal yang harus diutamakan bagi seorang produsen yang
ingin menawarkan produknya kepada konsumen, karena jika kualitas
produk itu bagus maka konsumen akan langsung melakukan
pembelian secara impulsif, pada toko online biasanya kualitas produk
dapat diukur dari katalog atau deskripsi produk.
Pernyataan ini juga dibuktikan oleh penelitian yang
dikembangkan oleh Angela dan Paramita (2020) yang menyatakan
bahwa variabel kualitas produk secara signifikan memiliki pengaruh
pada pembelian impulsif, karena semakin bagus kualitas produk yang
diberikan, maka akan semakin banyak konsumen terpancing untuk
melakukan pembelian dengan jumlah yang lebih banyak

Pengaruh Price Discount pada Impulse Buying

 


Menurut Chen et al. (2012) Potongan harga/diskon adalah sebuah
strategi promosi di dalam penjualan produk, strategi ini paling sering
digunakan oleh perusahaan sebagai media pendekatan dengan
konsumen. Sehingga strategi Price Discount (Potongan Harga)
merupakan suatu strategi yang sangat baik diterapkan oleh perusahaan
dalam melakukan pemasaran produk yang bertujuan dalam
menghadapi ancaman pasar dari pesaing, salah satunya dengan
pemberian diskon yang besar akan dapat menarik konsumen sehingga
melakukan pembelian produk secara impulsif atau tanpa terencana
terhadap unit bisnis tersebut

Indikator Impulse Buying

 Menurut Lestari (2018) pembelian impulsif terbentuk dari

sebuah indikator diantaranya, pembelian secara spontan, pembelian
tanpa dipikirkan, pembelian secara terburu-buru, dan pembelian
emosional. Pernyataan ini juga dikuatkan oleh penelitian yang
dilakukan Hausman (2000) yang menjelaskan bahwa pembelian
tanpa rencana itu diukur melalui indikator-indikator sebagai
berikut: pembelian spontan, melihat kemudian langsung membeli,
beraksi tanpa berpikir, dan membeli sekarang, dimana konsumen
cenderung melakukan keputusan sesukanya.

  1. Pembelian Spontan
    Pembelian spontan merupakan keadaan dimana
    seorang konsumen cenderung menetapkan keputusan
    secara mendadak atau langsung pada saat itu juga.
  2. Pembelian Tanpa Berpikir
    Pembelian tanpa berpikir merupakan sebuah
    tindakan pembelian tanpa dipikirkan sebelumnya,
    terjadi ketika seorang konsumen cenderung melakukan
    keputusan dengan segera, tanpa memikirkan apakah
    produk tersebut memiliki manfaat untuk dirinya.
    Biasanya hal ini terjadi ketika seseorang sulit
    mengendalikan dirinya terhadap desakan untuk membeli
    ketika melihat penawaran yang menarik.
  3. Pembelian Terburu-buru
    Pembelian terburu-buru hampir sama dengan
    pembelian tanpa berpikir, dimana pada indikator ini
    seorang konsumen cenderung memiliki sifat penasaran
    untuk segera memiliki produk yang sedang ditawarkan.
  4. Pembelian Emosional
    Pembelian emosional merupakan pembelian yang
    dilakukan oleh konsumen dengan sesuka hatinya.
    Namun, pembelian emosional adalah dimana konsumen
    memiliki perasaan yang berlebihan akan ketertarikan
    dari produk yang ditawarkan