Friday, June 28, 2024

Penetapan Harga

 


Harga bukan hanya angka-angka di label harga produk. Harga
mempunyai banyak bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Harga juga
terdiri dari banyak komponen.
Pada umumnya para produsen di dalam menetapkan tingkat harga
dari setiap barang atau jasa yang dihasilkan memiliki sejumlah tuuan dan
sasaran yang akan dicapai dari setiap kebijakan yang diambil. Pemilihan
secara jelas antara tujuan penetapan harga dan sasaran penetapan harga
dalam setiap kebijakan harga, tentunya dengan tujuan utama untuk lebih
memudahkan manajemen untuk melakukan analisis dan evaluasi terhadap
setiap kebijakan yang diambil, sehingga berdasarkan hasil analisis dan
evaluasi yang dilakukan manajemen akan segera membuat/menetapkan
kebijakan baru guna memperbaiki kesalahan atau kekurangan dari
berbagai kebijakan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk
bertahan dalam pasar yang persaingannya sangat kompetitif akhir-akhir
ini, perusahaan memerlukan sasaran penetapan harga yang khusus yang
dapat dicapai dan dapat diukur.
Tujuan penetapan harga yang realistis kemudian memerlukan
pengawasan secara periodik untuk menentukan efektivitas dari strategi
perusahaan yang bersangkutan.
Strategi penetapan harga menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan
dalam tiga situasi berikut ini :

  1. Ketika harga suatu produk baru yang sedang ditetapkan
  2. Ketika sedang melakukan mempertimbangkan perubahan
    jangka panjang bagi suatu produk yang sudah mapan, dan
  3. Ketika sedang mempertimbangkan perubahan harga jangka
    pendek

Harga

 


Satu-satunya elemen bauran pemasaran yang dapat menghasilkan
pendapatan adalah harga, sedangkan elemen lainnya dapat menghasilkan
biaya. Mungkin harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran
untuk disesuaikan dalam fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi
membutuhkan lebih banyak waktu. Harga sifatnya fleksibel dimana setiap
saat dapat berubah dengan sendirinya. Harga juga mengkomunikasikan
positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan
pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual
dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar.
Menurut Buchari Alma (2014:169), harga adalah nilai suatu barang
yang dinyatakan dengan uang”. Menurut William J. Stanton
dialihbahasakan oleh Yohanes Lamarto (2012:112), harga dapat diartikan
sebagai jumlah satuan uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non
moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan
untuk mendapatkan suatu produk. Lain halnya menurut Kotler dan
Amstrong (2015:312), menyatakan bahwa “price as the a mount of money
charged for a product or service, or the sum of values that customers
exchange for benefits of having or using the product service”.
Dari beberapa definisi tersebut disimpulkan bahwa harga adalah
unsur penting dalam sebuah perusahaan dimana dengan adanya harga
maka perusahaan akan mendapatkan income atau pendapatan bagi
keberlangsungan perusahaan. Selain itu, harga juga merupakan alat yang
nantinya dijadikan proses pertukaran terhadap suatu barang atau jasa oleh
pelanggan.

Komponen Citra Merek

 


Ada tiga komponen citra merek menurut Ogi Sulistian (2011:33),
sebagai berikut :

  1. Citra pembuat (Corporate Image)
    Merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen
    terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa.
    Bagi perusahaan manfaat merek adalah :
    a. Merek memudahkan penjual mengolah pesanan dan
    menelusuri masalah-masalah yang muncul.
    b. Merek memberikan perlindungan hukum atas
    keistimewaan atau ciri khas produk.
    c. Merek memungkinkan untuk menarik sekelompok
    pembeli yang setia dan menguntungkan.
    d. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
  2. Citra pemakai atau konsumen (user or customer image)
    a. Merek dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli
    mengenai mutu.
    b. Merek membantu menarik perhatian pembeli terhadap
    produk-produk baru yang mungkin bermanfaat bagi
    merek.
  3. Citra produk (product image)
    Yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen
    terhadap suatu barang atau jasa, seperti mengenai hal berikut:
    a. Kualitas produk asli atau palsu.
    b. Berkualitas baik.
    c. Desain menarik.
    d. Bermanfaat bagi konsumen

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentuk Citra Merek

 


Citra merek tidak muncul langsung begitu saja. Tentu ada hal-hal
yang dapat mempengaruhi pembentukan citra merek pada suatu produk.
Menurut Kotler dalam Halim dkk., (2014:2), faktor-faktor pendukung
terbentuknya citra merek dalam keterkaitannya dalam asosiasi merek,
yaitu:
a. Keunggulan asosiasi merek (Favorability of brand association)
Keunggulan asosiasi merek, yaitu asosiasi merek yang timbul
karena adanya kepercayaan konsumen bahwa atribut-atribut
dan manfaat-manfaat yang diberikan suatu merek dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
b. Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand association)
Kekuatan asosiasi merek, yaitu asosiasi merek yang terbentuk
oleh informasi yang masuk ke dalam ingatan konsumen dan
bagaimana informasi tersebut dan bertahan sebagai bagian dari
citra merek.
c. Keunikan asosiasi merek (Uniqueness of brand association)
Keunikan asosiasi merek, yaitu asosiasi merek yang dapat
ditimbulkan dengan membuat perbandingan secara langsung
dengan produk atau jasa sejenis dari pesaing, sehingga produk
atau jasa tersebut mempunyai asosiasi yang unik dalam benak
konsumen.

Citra Merek (Brand Image)

 


Citra merek memiliki peranan penting dalam pengembangan
sebuah merek. Citra merek menyangkut reputasi suatu produk, yang
kemudian akan dijadikan pedoman bagi konsumen untuk mencoba dan
mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu. Berikut merupakan definisi
citra merek menurut beberapa ahli sebagai berikut :
Menurut Kotler dan Keller (2016) brand image describes the
extrinsic of the product or service, including the ways in which the brand
attempts to meet customers psychological or social needs. Menurut Aaker
dalam Aris Ananda (2013:69), Brand image is how customers and other
perceive the brand. Sedangkan menurut Tjiptono (2015:49), citra merek
adalah deskripsi asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek
tertentu. Citra merek (Brand Image) adalah pengamatan dan kepercayaan
yang digenggam konsumen, seperti yang dicerminkan di asosiasi atau di
ingatan konsumen.

Pengertian Bauran Pemasaran

 


Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran
pemasaran (Marketing Mix) yang memiliki peranan penting dalam
mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari
semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan untuk dapat memuaskan
para konsumen. Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler dan
Amstrong (2014:76), “marketing mix is the set of tactical marketing tools
that the firm blends to produce the response it wants in the target market”.
Sementara menurut Assauri (2013:75) mendefinisikan bauran pemasaran
merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran, yaitu variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Sedangkan
Kotler dan Keller (2016), mendefinisikan bauran pemasaran sebagai
seperangkat alat pemasaran perusahaan digunakan untuk mengejar tujuan
pemasarannya di pasar sasaran.

Pengertian Pemasaran (Marketing)

 


Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang
sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian
tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Masyarakat awam pada
umumnya seringkali menyamakan pemasaran dengan penjualan.
Pandangan ini terlalu sempit karena penjualan hanya satu dari beberapa
aspek yang ada pada pemasaran. Pemasaran berusaha mengidentifikasikan
kebutuhan dan keinginan konsumen pasar sasarannya serta bagaimana
memuaskan mereka melalui proses pertukaran dengan tetap
memperhatikan semua pihak dan tujuan yang terkait dengan kepentingan
perusahaan. Berikut merupakan beberapa pendapat yang dikemukakan
para ahli mengenai pemasaran sebagai berikut:
America Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller
(2016:27), berpendapat bahwa “Marketing is the activity, set institutions,
and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging
offerings that have value for customers, clients, partners, and society at
large”. Menurut Kotler dan Amstrong (2014:27), “The process by which
companies create value for customers and build strong customer
relationship in order to capture value from customer in return”.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller dalam buku Onny Fitriana Sitorus
dan Novelia Utami (2017:11), pemasaran adalah sebuah proses
kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang
lain