Friday, February 2, 2024

Analisis Laporan Keuangan

 


Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan
keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi
ekonomis suatu perusahaan. Suatu analisis terhadap laporan keuangan dilakukan
untuk mengetahui secara rinci hubungan antara satu pos dengan pos yang lain yang
ada di dalam laporan keuangan.

Unsur Laporan Keuangan

 


Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang terjadi dalam satu entitas. Unsur laporan keuangan
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok menurut karakteristik ekonominya.
Unsur ini dapat di klasifikasikan menjadi unsur yang berkaitan secara langsung
dengan pengukuran kinerja. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya
mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan berbagai perubahan dalam
neraca. Unsur yang berkaitan dengan posisi keuangan adalah aset, liabilitas dan
ekuitas. Unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi
komprehensif adalah penghasilan dan beban. Unsur kinerja perusahaan yang
berkaitan secara langsung dengan pengykuran kinerja perusahaan disajikan pada
laporan keuangan yang disebut laporan laba rugi. Penghasilan bersih atau laba
seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya.

Sifat Laporan Keuangan

 


Dalam pencatatan sebuah laporan keuangan dilakukan dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah yang dimaksud adalah patokan
ataupun ukuran sebagai pedoman yang berlaku secara umum agar tidak
menyimpang. Menurut Munawir (2010:6) sifat- sifat laporan keuangan terbagi
menjadi 3, yaitu :

  1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact). Berarti bahwa laporan keuangan
    ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas
    yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumah
    piutang , persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang
    dimiliki perusahaan. Pencatatan dari pos-pos ini berdasarkan catatan
    historis dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, dan
    jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam
    harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut (at original cost).
  2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting
    convention and postulate). Berarti data yang dicatat itu didasarkan pada
    prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsipprinsip akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles).
    Hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan (expediensi) atau
    untuk keseragaman.
  3. Pendapat pribadi (Personal Judgement). Dimaksudkan bahwa, walaupun
    pecatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil
    dasar yang sudah ditetapkan dan menjadi standar praktek pembukuan,
    namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut
    tergantung dari pada akuntan atau manajemen perusahaan yang
    bersangkutan. Judgement atau pendapat ini tergantung kepada kemampuan
    atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang
    tercatat dan kebiasaan serta dalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan
    digunakan didalam beberapa hal.

Jenis-jenis Laporan Keuangan

 


Laporan keuangan tahunan merupakan laporan yang sangat penting bagi
perusahaan karena didalam laporan keuangan terdapat suatu informasi keuangan
keuangan perusahaan, saat usaha semakin meningkat dan membutuhkan modal,
ingin mengajukan pinjaman ke bank, maka laporan keuangan perusahaan yang akan
dilihat perbankan. Menurut Sugiyono dan Untung (2016:1),”informasi tentang
kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna berbagai pihak, baik
pihak-pihak didalam (internal) maupun diluar (eksternal) perusahaan. Setiap
laporan keuangan memiliki peranan masing-masing sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Menurut Kasmir (2018:58), ada 5 jenis laporan keuangan yaitu:

  1. Neraca (Balance Sheet)
    Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta),
    kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat
    tertentu.
  2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
    laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan kondisi usaha
    dalam suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah pendapatan yang
    diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah
    perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
  3. Laporan Perubahan Modal
    Laporan Perubahan Modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki
    perusahaan saat ini serta sebab-sebab berubahnya modal.
  4. Laporan Arus Kas
    Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang
    berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengalaman langsung
    atau tidak langsung terhadap kas.
  5. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan
    Laporan Catatan atas Laporan Keuangan merupakan lapotan yang dibuat
    berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan.

Tujuan Laporan Keuangan

 


Tujuan laporan keuangan menurut Kasmir (2016:10-11) adalah sebagai
berikut:

  1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
    dimiliki perusahaan pada saat ini;
  2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
    yang dimiliki perusahaan pada saat ini;
  3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
    diperoleh pada suatu periode tertentu;
  4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
    dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu;
  5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
    terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;
  6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
    suatu periode;
  7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;
  8. Informasi keuangan lainnya.

Pengertian Laporan Keuangan

 


Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan
akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu perusahaan
kepada pihak internal maupun eksternal. Laporan keuangan biasanya disusun
berdasarkan periode tertentu misalnya, tahunan ataupun bulanan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kasmir (2018:7) yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
“Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.
Akuntansi merupakan suatu bahasa bisnis dimana laporan keuangan
dijadikan sebagai suatu alat komunikasi yang digunakan oleh para pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan guna mengetahui
kondisi keuangan perusahaan.
Menurut Hery (2016:3), pengertian laporan keuangan adalah :
“Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari
serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis”.
Menurut Sujarweni (2017:1), pengertian laporan keuangan adalah :
“Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut”.

Pengukuran dan Analisis Kinerja Keuangan

 


Menurut Hery (2018: 25) Pengukuran kinerja keuangan adalah penting
sebagai sarana atau indikator dalam rangka memperbaiki kegiatan operasional
perusahaan. Menurut Hery (2018:25) Berdasarkan tekniknya, analisis kinerja
keuangan dapat dibedakan menjadi sembilan macam, yaitu:

  1. Analisis perbandingan laporan keuangan, merupakan teknik analisis
    dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau
    lebih untuk menunjukkan perubahan dalam jumlah (absolut) maupun
    dalam persentase (relatif).
  2. Analisis tren, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
    mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan, apakah
    menujukkan kenaikan atau penurunan.
  3. Analisis persentase per komponen (common size), merupakan teknik
    analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing
    komponen aset terhadap total aset; persentase masing-masing
    komponen utang dan modal terhadap passiva (total aset); persentase
    masing-masing komponen laba rugi terhadap penjualan bersih.
  4. Analisis sumber dan penggunaan modal keja, merupakan teknik
    analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dan
    penggunaan modal kerja selama dua periode waktu yang dibandingkan.
  5. Analisis sumber dan penggunaan kas, merupakan teknik analisis yang
    digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan peubahan kas pada suatu
    periode waktu tertentu.
  6. Analisis rasio keuangan, merupakan teknik analisis yang digunakan
    untuk mengetahui hubungan diantara pos tertentu dalam neraca maupun
    laporan laba rugi.
  7. Analisis perubahan laba kotor, merupakan teknik analisis yang
    digunakan untuk mengetahui posisi laba kotor dari satu periode ke
    periode berikutnya, serta sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor
    tersebut.
  8. Analisis titik impas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
    mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak
    mengalami kerugian.
  9. Analisis kredit, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
    menilai layak tidaknya suatu permohonan kredit debitor kepada
    kreditor, seperti bank