Wednesday, November 30, 2022

Ukuran Perusahaan (skripsi, tesis, disertasi)

Eka (2010) menyebutkan bahwa ukuran perusahaan adalah peningkatan dari kenyataan bahwa perusahaan besar akan memiliki ukuran pasar yang besar, nilai buku yang besar dan laba yang tinggi. Sedangkan pada perusahaan kecil akan memiliki ukuran pasar yang kecil, nilai buku yang kecil dan keuntungan yang kecil. Menurut Analisa (2011),  ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki totalasset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan

Profitabilitas (skripsi, tesis, disertasi)


 Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta yang dimilikinya (Chen, 2004). Menurut Petronila dan Mukhlasin (2003) profitabilitas merupakan gambaran dan 12 kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Pengukuran profitabilitas dapat menggunakan beberapa indikator seperti laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Ang (1997) mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas dan rasio rentabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, laba perusahaan juga merupakan elemen dalam menentukan nilai perusahaan. Menurut Saidi (2004), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Para pihak investor menanamkan saham pada perusahaan ialah untuk mendapatkan pengembalian. Semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan, maka semakin besar pengembalian yang diharapkan pihak investor, sehingga nilai perusahaan menjadi lebih baik.

Struktur Modal (skripsi, tesis, disertasi)


Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan yang mencerminkan perimbangan antara keseluruhan modal eksternal baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan jumlah modal sendiri   (Riyanto, 1999). Perdefinisi, struktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan. Menurut Brigham dan Houston, (2001) ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal faktor yang pertama adalah stabilitas penjualan, perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Faktor yang kedua adalah struktur aktiva, perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan hutang. Faktor yang ketiga mempengaruhi struktur modal adalah leverage operasi. Dalam hal ini, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena memiliki resiko bisnis yang lebih kecil. Faktor keempat adalah tingkat pertumbuhan, perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Namun, pada saat yang sama perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang pesat sering menghadapi ketidakpastian yang lebih besar, yang cenderung mengurangi keinginannya untuk menggunakan hutang

Kepemilikan Institusional (skripsi, tesis, disertasi)

 

 Adriani (2011), kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Dengan tingginya tingkat pengawasan bagi perusahaan maka akan membuat suatu perusahaan tersebut lebih terkendali sehingga dapat mencegah atau menghalangi perilaku pihak manajer untuk bertindak yang dapat merugikan suatu perusahaan dan dapat mengecilkan penyelewengan dalam perusahaan

Signaling Theory (skripsi, tesis, disertasi)

  Brigham dan Houston, (2006) segala sesuatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan akan memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Signalling Theory menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharap dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk (Hartono, 2005). Signalling Theory berakar dari teori akuntansi pragmatik yang memusatkan perhatiannya kepada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi. Salah satu informasi yang dapat dijadikan sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh suatu emiten. Pengumuman ini nantinya dapat mempengaruhi naik turunya harga sekuritas perusahaan emiten yang melakukan pengumuman (Suwardjono, 2005).

Agency Theory (skripsi, tesis, disertasi)


Jensen dan Meckling, (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan (Agency Theory)adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan   Investor(principal). Principal adalah pemegang saham, sedangkan yang dimaksud dengan agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan (principal/investor) dan pengendalian (agent/manajer). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa principal tidak mampu mengelola perusahaannya sendiri sehingga menyerahkan tanggung jawab operasional perusahaan kepada agent. Pihak manajemen sebagai agent bertanggung jawab secara professional mengelola perusahaan dengan baik untuk memaksimalkan kinerja dan laba perusahaan. Sementara itu pihak principal akan melakukan pengendalian terhadap kinerja agent tersebut dengan memastikan modal yang telah diinvestasikan dikelola dengan baik dan benar. Apabila tujuan agent dan principal sama maka tujuan untuk menaikkan nilai perusahaan melalui kinerja perusahaannya akan terwujud.

Trade of Theory (skripsi, tesis, disertasi)

teori ini menjelaskan bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan pendanaan menggunakan hutang maka semakin besar pula resiko mereka untuk mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga tetap yang terlalu besar bagi para debtholders setiap tahunnya dengan kondisi laba bersih yang belum pasti. Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh Myers (2001), Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat utang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress). Biaya kesulitan keuangan (financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs)dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. menurut Brigham dan Houston, (2006) trade-off theory merupakan dimana perusahaan menukarkan keuntungan-keuntungan pendanaan melalui hutang. Teori ini menjelaskan adanya hubungan antara pajak, risiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang disebabkan keputusan struktur modal yang diambil perusahaan.

Sunday, November 27, 2022

Hubungan Keterlibatan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan (skripsi, tesis, disertasi)

 

 Keterlibatan konsumen merupakan peranan sangat penting bagi seorang calon pembeli, karena dalam menentukan pengambilan keputusan suatu produk barang atau jasa, harus terlebih dahulu untuk mencari informasi tersebut. Keterlibatan yang tinggi adalah pembelian yang penting bagi konsumen sedangkan keterlibatan yang rendah merupakan pembelian yang tidak begitu penting bagi konsumen, yang mempunyai keterkaitan yang kecil, dan risikonya dirasakan kecil. Berdasarkan penelitian terdahulu Mandasari dan Rastini (2015) yang berjudul Peran Keterlibatan Konsumen Dalam Memoderasi Pengaruh Cause-Related Marketing Terhadap Loyalitas Sabun Mandi Merek Lifebuoy Di Kota Denpasar. Dari hasil penelitian tersebut, memperlihatkan bahwa secara simultan causerelated marketing dan keterlibatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek; secara parsial cause-related marketing dan keterlibatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek; dan variabel keterlibatan konsumen bisa menjadi variabel moderating cause-related marketing dan loyalitas merek

Hubungan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan (skripsi, tesis, disertasi)


 Citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image atau hal ini disebut juga dengan kepribadian merek. Berdasarkan penelitian terdahulu Wijayanto dan Setyo (2013) yang berjudul Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen di Starbucks Coffee Plaza Tunjungan 4 Surabaya. Dari hasil penelitian menyatahkan bahwa Citra Merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen

Pengukuran Keterlibatan Merek (skripsi, tesis, disertasi)

 Hasil penelitian dari Mowen dan Minor (2002) yang mengungkapkan bahwa keterlibatan memiliki multi dimensi. Keduanya menyatakan terdapat empat dimensi yang dapat mengidentifikasi tingkat keterlibatan konsumen terhadap pembelian, yaitu: 1. Pentingnya ekspresi diri (self-expressive importance): produk-produk yang membantu orang untuk mengekspresikan konsep diri mereka kepada orang lain. 2. pentingnya hedonisme (hedonic importance): produk-produk yang dapat menyenangkan, menarik, menggembirakan, mempesona dan menggairahkan. 3. Relevansi praktis (practical relevance): produk-produk yang mendasar atau bermanfaat untuk alasan yang berfaedah. 4. Risiko pembelian (purchase risk): produk-produk yang menciptakan ketidakpastian karena pilihan yang buruk akan menjadi sangat mengganggu pembeli. 

Hasil penelitian dari Dharmayana, et.al (2012) keterlibatan dapat diukur dengan beberapa indikator yang terdiri dari: 1. Keterlibatan Emosi Menunjukkan minat, nilai dan emosi seseorang. 2. Keterlibatan Kognitif Menunjukkan persepsi terhadap motivasi, usaha keras dan penggunaan strategi. 3. Keterlibatan Perilaku Menunjukkan tentang kemauan untuk terlibat dalam pekerjaan dan mengikuti aturan. Sedangkan hasil penelitian menurut Laurent dan Kapferer (1985) keterlibatan Konsumen diukur dengan skala pengukuran menggunakan 6 itemsebagai berikut: 1. Product class Involvement a. Facial tissues are very important to me. b. For me, facial tissues do not matter. c. Facial tissues are an important part of my life. 2. Purchase decision Involvement a. choose my facial tissues very carefully. b. Which facial tissues I buy matters to me a lot. c. Choosing facial tissues is an important decision for me.

Citra Merek (skripsi, tesis, disertasi)


Menurut Wijayanto dan Setyo (2013) citra merek adalah persepsi dan keyakinan terhadap sekumpulan asosiasi suatu merek yang terjadi di benak konsumen. Hubungan yang erat diantara asosiasi merek dengan citra merek dimana asosiasi yang terjalin pada suatu merek pada pembentuk citra merek, suatu asosiasi merek adalah segala sesuatu hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Asosiasi dan pencitraan keduanya mewakili berbagai persepsi yang mungkin mencerminkan realitas dan objektifitas tentang suatu produk. Menurut Yosefa (2019) Citra merek adalah suatu symbol, kata, dan desain kombinasi dari yang mengidentifikasikan produsen dan distributor. Merek dapat menambah nilai produk itu sendiri. Sedangkan menurut Nurul (2017) Citra Merek adalah pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan, yang mudah dimengerti tetapi sulit dijelaskan secara sistematis karena sifatnya abstrak. Citra Merek berarti kepercayaan konsumen terhadap suatu merek tertentu, dan bagaimana konsumen memandang suatu merek. Selanjutnya apabila konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara terus-menerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu yang disebut dengan loyalitas merek.  Beberapa pendapat para ahli di atas, dapat di simpulkan bahwa citra merek merupakan sekumpulan asosiasi mengenai suatu merek yang tersimpan di benak konsumen. Citra merek dapat diukur melalui kekuatan asosiasi merek, keuntungan asosiasi merek, keunikan asosiasi merek. Suatu merek memiliki asosiasi yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut citra merek. Asosiasi yang terjalin pada suatu merek dapat membantu proses mengingat kembali informasi yang berkaitan dengan merek tersebut. Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, semakin kuat citra merek yang dimiliki merek tersebut. Beberapa definisi menurut Nurul (2017) dari manfaat Brand Image atau persepsi konsumen mengenai suatu produk atau merek sangat penting untuk strategi pemasaran dalam sejumlah cara yaitu : 1. Brand image dapat dibuat sebagai tujuan dalam strattegi pemasaran. 2. Brand image dapat dibuat sebagai dasar untuk bersaing dengan merek-merek lain yang dihasilkan pesaing. 3. Brand image juga dapat membantu memperbaiki penjualan suatu produk. 4. Brand image dipergunakan untuk mengevaluasi efek kualitas dari strategi pemasaran. 5. Brand image dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain di luar usaha pemasaran

empat aspek dalam pengukuran loyalitas (skripsi, tesis, disertasi)

 Menurut Griffin (2009) menyatakan ada empat aspek dalam pengukuran

loyalitas, yaitu :
1. Melakukan pembelian ulang secara teratur, yaitu pelanggan yang merasa puas
dengan produk atau jasa yang dibelinya akan melakukan pembelian kembali.
2. Membeli secara antar lini produk dan jasa, yaitu selain melakukan pembelian
produk dan jasa utama pelanggan juga membeli produk dari lini produk
lainnya.
3. Merekomendasikan kepada orang lain, yaitu memberikan rekomendasi
kepada orang lain mengenai pembelian produk dan jasa pada perusahaan
tersebut.
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing, yaitu Pelanggan tidak
mudah beralih pada perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa
serupa

Jenis Loyalitas (skripsi, tesis, disertasi)

 Menurut Griffin (2009) terdapat empat jenis loyalitas yang muncul bila

keterikatan tinggi dan rendah diklarifikasi silang dengan pola pembelian ulang,
yang tinggi dan rendah. Adapun jenis-jenis loyalitas konsumen yaitu :
1. Loyalitas Yang Lemah
Loyalitas yang lemah adalah sebuah jenis loyalitas konsumen adanya
keterikatan yang rendah dengan pembelian ulang yang tinggi. Konsumen
yang mempunyai sikap ini biasanya membeli berdasarkan kebiasaan. Dasar
yang digunakan untuk pembelian jasa atau produk disebabkan oleh faktor
kemudahan. Kesetian jenis ini banyak terjadi terhadap jasa atau produk yang
sering dipakai.
2. Tanpa Loyalitas
Untuk berbagai alasan, ada beberapa konsumen yang tidak mengembangkan
kesetiaan pada layanan jasa atau produk tertentu. Ikatan yang rendah dengan
tingkat yang rendah menunjukkan bahwa tidak ada loyalitas. Pada dasarnya,
perusahaan harus menghindari kelompok tanpa loyalitas ini untuk dijadikan
target pasar karena konsumen tidak akan menjadi konsumen yang setia.
3. Loyalitas Tersembunyi
Jenis loyalitas tersembunyi adalah sebuah kesetian atau keterikatan yang
relatif tinggi yang dikuti dengan tingkat pembelian ulang yang rendah.
Konsumen yang memiliki sikap loyalitas tersembunyi pembelian ulang juga
didasarkan pada pengaruh faktor situasional dari pada sikap konsumen.
4. Loyalitas Premium
Loyalitas ini adalah yang terjadi dimana suatu tingkat keterikatan tinggi yang
berjalan bersama dengan aktivitas pembeliaan kembali. Setiap perusahaan
tentu sangat berharap kesetiaan jenis ini dari setiap usaha yang dijalankan.

Loyalitas Pelanggan (skripsi, tesis, disertasi)

 


Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang ingin
menjaga kelangsungan hidup maupun keberhasilan usahanya (Samsudin, 2018).
Menurut Samsudin (2018) Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa
untuk membeli dari produsen atau penyedia jasa layanan. Kebiasaan itu terbentuk
melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa
adanya sejarah perjalanan hubungan yang kuat dan pembelian berulang,
konsumen tersebut bukanlah pelanggan, atau lebih mudah disebut pembeli.
Pelanggan sejati tumbuh seiring dengan waktu. Loyalitas pelanggan sangat
diperlukan di dalam keberlangsungan suatu perusahaan, dimana citra,
kepercayaan, reputasi perusahaan yang baik merupakan faktor penting dalam
terciptanya loyalitas pelanggan. Pelanggan disebut sebagai aset perusahaan, yakni
pihak yang membiayai perusahaan. Loyalitas dari pelanggan terhadap
perusahaannya mutlak dipertahankan demi terciptanya hubungan yang saling
menguntungkan di antara kedua belah pihak. Sehingga perusahaan harus selalu
fokus kepada pelanggan, untuk memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan serta
menghargai mereka sehingga dapat menjalin hubungan sampai ke tingkat
emosional di antara pelanggan dengan perusahaan.
Menurut Al dan Yuniati (2016) Loyalitas pelanggan merupakan salah satu
kunci keberhasilan eksistensi perusahaan. Banyaknya pelanggan yang loyal
terhadap perusahaan tentu akan berimbas dan berkontribusi positif terhadap
keberlangsungan dan kemajuan perusahaan. Loyalitas pelanggan sering diartikan
dengan perilaku konsumen yang sering melakukan pembelian berulang, padahal
kontribusi dari pelanggan yang loyal tidak hanya sebatas itu, tetapi bisa lebih luas
cakupannya dan kadang bisa lebih berkontribusi, yaitu kesetiaan pelanggan
terhadap merek dan rekomendasi yang diberikan pelanggan kepada orang lain
yang nantinya bisa menjadi pelanggan potensial perusahaan ( Al & Yuniati, 2016).
Menurut Kotler dan Keller (2008) membangun loyalitas dengan menciptakan
hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar dan
hal ini menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang.
Beberapa uraian di atas dapat disimpulkan loyalitas pelanggan merupakan
kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa dimana
pembelian tersebut selang selama periode tertentu dengan secara teratur dan
adanya sikap yang baik untu merekomondasikan produk tersebut ke orang lain.

Perilaku Konsumen (skripsi, tesis, disertasi)

 


Menurut Dwiastuti, et.al (2012) Perilaku konsumen merupakan sebuah studi
tentang proses pengambilan keputusan pada individu, kelompok atau organisasi
maupun masyarakat luas untuk menggunakan atau tidak terhadap suatu produk
(barang, jasa dan ide). Proses pengambilan keputusan menjelaskan interaksi
dinamis antara unsur-unsur (elemen) kognitif, efektif dan konatif atau
psikomotorik; yakni dengan pendekatan satu arah (linier) maupun penetapan
timbal balik (reciprocal deterministic).
Definisi Prilaku Konsumen menurut Rahayu (2017) Prilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu,
kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau
lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan
sumber-sumber lainya.
Berdasarkan uraisan di atas, dapat di simpulkan bahwa perilaku konsumen
merupakan tindakan konsumen dalam proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi maupun masyarakat luas untuk
mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari
pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainya.
Menurut Philip Kotler Dan Kevin Lane Keller (2007) Faktor - faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor budaya
Faktor budaya merupakan faktor penentu yang paling dasar dari perilaku
konsumen. Faktor budaya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Sub budaya
Setiap budaya terdiri dari berbagai sub budaya yang memberikan
banyak ciri dan sosialisasi khusus bagi para anggotaanggotanya. Sub
budaya terdiri dari kelompok nasionalisme, keagamaan, kelompok ras,
dan daerah geografis.
2) Kelas sosial
Pada dasarnya dalam suatu masyarakat pasti memiliki strata sosial.
Kelas sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor,seperti pendapatan,
pendidikan, kekayaan dan lainnya. Kelas sosial ini tentunya
menunjukkan pada suatu pemilihan produk atau merek tertentu yang
berkualitas.
2. Faktor sosial
1) Kelompok referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari semua kelompok yang
memilki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku seseorang. Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh
kelompok referensi mereka sekurang-kurangnya melalui tiga jalau yaitu:
a. Mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang
b. Menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang
mungkin mempengaruhi pilihan produk.
c. Kelompok referensi mengajarkan seseorang pada perilaku dan
gaya hidup baru.
2) Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat. Keluarga dibedakan menjadi dua yaitu
keluarga inti: ibu, ayah dan anak yang tinggal bersama dalam satu atap,
dan keluarga besar yaitu, keluarga inti yang ditambah dengan kerabat
lainnya.
3. Faktor pribadi
1) Usia dan tahapan siklus hidup
Seseorang akan melakukan pembelian yang berbeda dalam
kehidupannya. Dan tentunya pemasar akan selalu memilih kelompok
berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.
2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan seseorang pada dasarnya sangat mempengaruhi pola
konsumsinya. Sedangkan pilihan produk sangat dipengaruhi oleh
keadaaan ekonomi seseorang. Dengan penghasilan yang dapat
dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang.
3) Gaya hidup
Pola hidup seseorang yang diekspresikan dengan suatu kegiatan,
minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang
secara keseluruhan terhadap lingkungannya, terhadap orang-orang yang
berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama, akan
dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.
4) Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian adalah karakteristik, psikologis yang berbeda dengan
orang lain, yang menyebabkan tanggapan ynag relatif konsisten dan
bertahan lama terhadap lingkungannya. Pemasar tentunya berusaha
untuk mengembangkan citra merek yang sesuai dengan citra pribadi
sasarannya.
4. Faktor psikologis Faktor psikologis dipengaruhi oleh empat faktor utama,
antara lain:
1) Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan kebutuhan dari dalam diri
konsumen yang perlu dipenuhi agar konsumen tersebut dapat
14
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Motivasi ini adalah suatu
kondisi yang menggerakkan konsumen agar mampu mencapai tujuan
motivasinya.
2) Proses pembelajaran
Proses pembelajaran ini meliputi tingkah laku seseorang yang timbul
dari adanya pengalaman. Pembelajaran ini dihasilkan melalui perpaduan
kerja antara dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan dan
penguatan.
3) Persepsi
Adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan mengintepretasi informasi yang didapatkan guna
menciptakan gambaran yang berarti.
4) Keyakinan dan sikap
Keyakinan akan membentuk suatu citra merek, serta orang akan
bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap adalah evaluasi,
perasaan emosional dan suatu tindakan yang dapat menguntungkan atau
tidak menguntungkan, yang akan bertahan lama dari seseorang

Saturday, November 26, 2022

Metode penelitian Kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

Metode penelitian kualitatif disebut metode baru, karena popularitasnya baru-baru ini, itu disebut metode postpositivistik karena didasarkan pada filosofi pospositivistisme. Metode ini juga disebut sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih artistik (kurang berpola), dan disebut metode interpretatif karena hasil penelitian lebih mementingkan interpretasi data yang ditemukan di lapangan. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan bola salju, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna generalisasi (Sugiono, 2015[3]).

Metode penelitian Kuantitatif (skripsi, tesis, disertasi)


Metode kuantitatif juga bisa disebut metode tradisional, ini karena metode ini telah digunakan cukup lama sehingga telah ditransmisikan sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut metode positivistik karena didasarkan pada filsafat positivisme. Metode ini adalah metode ilmiah karena telah memenuhi prinsip-prinsip ilmiah yang konkret / empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk memeriksa populasi atau sampel tertentu, pengambilan sampel secara teknis umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data umumnya menggunakan instrumen penelitian, analisis data kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2015[3]).

Alasan Menggunakan Nvivo (skripsi, tesis, disertasi)

  

  1. Membantu analisis dan mengurutkan data berupa teks, gambar, video, atau audio yang tidak berurutan (tidak terstruktur).
  1. Dapat melakukan pemutaran file berupa video maupun audio, sehingga data wawancara dari penelitian dapat secara mudah ditranskripsikan melalui NVIVO.
  1. Memiliki kemampuan untuk mengambil data dari media sosial seperti Twitter, Facebook dan LinkedIn dengan menggunakan plug-in pada browser NCapture.
  1. Kemampuan untuk menyaring catatan dan hasil tangkapan data dari Evernote. Data ini biasanya didapat dari hasil penelitian lapangan.
  1. Kemampuan untuk menyaring atau impor data berupa kutipan dari Zotero, EndNote dan Mendeley atau software manajemen bibliografi yang lainnya. Data ini biasanya diambil dari hasil penelitian pustaka.
  1. Membantu memisahkan data yang sumbernya berasal dari peneliti, informa dan secondary sources atau sumber data pendukung penelitian seperti buku, jurnal, artikel, dokumen sejarah, berita online, isi website, catatan lapangan, memos, bibliografi, prosiding konferensi, hingga jurnal harian miliki peneliti yang telah tersimpan di dalam NVIVO.
  1. Mempresentasikan hasil dari analisis data dalam tampilan model diagram serta grafik.
  1. Mampu menunjukkan kredibilitas, keabsahan dan subjektifitas atas data penelitian yang menggunakan metode kualitatif.
  1. Antarmuka pengguna (windows) dan analisis data berupa teks tersedia dalam beberapa bahasa yakni  Perancis, Inggris, Jerman, Jepang, Cina (sederhana) dan Portugis. Selain itu, NVIVO for Mac tersedia juga dalam bahasa Perancis, Inggris, Spanyol, Jepang dan Jerman

Pengolahan Data Kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

 1. Reduksi Data 

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, semuanya itu merupakan pilihan-pilihan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data / Display Data 

Menurut Miles dan Huberman, alur terpenting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. “penyajian” maksudnya sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang paling sering digunakan pada data kualitatif pada masa yang lalu adalah bentuk teks naratif. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti yakin bahwapenyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyaji sebagai sesuatu yang mungkin berguna.

 3. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi 

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai mencari makna dari data-data yang diperoleh di lapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada. Setiap kesimpulan yang ditetatpkan terus-menerus di verifikasi hingga diperoleh kesimpulan yang valid.  Telah dikemukakan tiga hal utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi sebagai sesuatu yang jalinmenjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”

Penelitian kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

 Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai kegiatan terencana untuk

menangkap praktik penafsiran responden dan informan terhadap dunia. Perlu
disadari bahwa orang bertindak sejalan dengan tafsirnya terhadap benda,
fenomena, atau masalah yang dihadapinya. Fakta dan kenyataan yang ada
belumlah dapat kita percaya, melainkan berguna hanya sejauh tafsir seseorang
yang menggunakannya. Istilah kualitatif menunjukkan penekanan terhadap
proses-proses dan makna-makna yang tidak diuji atau diukur dari segi
kuantitas, intensitas, atau frekuensi. 
Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, ktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok.53
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif yang
bertolak dari pandangan positivisme. Penelitian kualitatif berangkat dari
filasafat konstruktivisme, yang memandang kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif, dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial. Menurut
MC Millan dan Schumacker (2001) dalam buku karya Ariesto Hadi Sutopo &
Adrianus Arief “ Reality is multilayer, interactive and a shared social
experience interpretation by individuals”. Peneliti kualitatif memandang
kenyataan sebagai konstruksi sosial, individu atau kelompok menarik atau
member makna kepada suatu kenyataan dengan mengkonstruksinya. Dengan
perkataan lain, persepsi seseorang adalah apa yang ia yakini bahwa “nyata”
baginya, dan terhadap hal itulah tindakan, pemikiran, dan perasaannya
diarahkan. 
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama
menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua
menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan
penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori. Beberapa penelitian
memberikan deskripsi tentang situasi yang kompleks, dan arah bagi penelitian
selanjutnya. Penelitian lain memberikan eksplanasi (kejelasan) tentanghubungan antara peristiwa dengan makna terutama menurut partisipasi
partisipan. 
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia
yang dapat diamati. Data kualitatif itu berwujud uraian terperinci, kutipan
langsung, dan dokumentasi kasus. Data kualitatif adalah tangkapan atas
perkataan subjek penelitian dalam bahasanya sendiri. Pengalaman orang
diterangkan secara mendalam, menurut makna kehidupan, pengalaman, dan
interaksi sosial dari subjek penelitian sendiri. 56 Disini peneliti melakukan
penelitian dengan terjun langsung ke lapangan, mendeskripsikan dan
mengkonstruksi realitas yang ada dan melakukan pendekatan terhadap sumber
informasi, sehingga diharapkan data yang didapatkan akan lebih akurat dan
maksimal

Software Nvivo (skripsi, tesis, disertasi)

 Software NVivo 11 merupakan sebuah perangkat lunak Qualitative Data Analysis (QDA) yang diproduksi oleh QSR international. Software NVivo 11 di desain dengan berbagai macam set fitur inti dan digunakan untuk mengerjakan sebuah proyek-proyek penelitian kualitatif dengan sumber berbasis teks (QSR Internasional, 2015: 6). Software NVivo 11 pertama kali dikembangkan oleh Tom Richards pada tahun 1999, yang mencangkup analisis perinci dan pemodelan kualitatif. Software NVivo 11 dirancang untuk penelitian kualitatif yang bekerja dengan data teks dan multimedia untuk skala kecil maupun besar. Software NVivo 11 paling sering digunakan pada bidang pendidikan, pemerintahan, sosial sains, psikologi, pemasaran dan lain sebagainya. Melalui aplikasi NVivo, peneliti dapat mengatur dan menganalisis data berupa teks, melakukan coding data teks, menentukan tema dan sub tema berdasarkan data teks, serta membuat keterangan terhadap semua data demografis partisipan, melakukan analisis isi teks dengan teks search. Mengetahui dengan cepat kata-kata utama yang paling sering muncul dalam data word frequency querries, mempersentasikan hasil analisa data dalam bentuk grafik, diagram pohon, diagram-diagram perbandingan tema berdasarkan latar belakang partisipan (Bandur, 2016:2). Dengan adanya software NVivo 11 ini peneliti dapat membuat sebuah analisis atas dasar hasil pengkodean dan juga peneliti dapat mencari hubungan antara tema-tema yang satu dengan tema lainnya serta mengvisualisasikan hubungan-hubangan tersebut, seperti dengan mengvisualisasikan hubungan  asosiatif, one way (satu arah), dan hubungan simetrikal. Software NVivo 11 akan terus digunakan oleh peneliti hingga pada tahap akhir penelitian peneliti nantinya

Penelitian Bersifat Studi Kasus (skripsi, tesis, disertasi)

Agar lebih memfokuskan lagi pemahaman tentang makna dari penelitian kualitatif ini, peneliti memilih jenis penelitian yang bersifat studi kasus. Menurut Creswell (2014:14) studi kasus merupakan strategi penelitian yang di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat dan hati-hati suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dalam strategi studi kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulann data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Yin (2018) studi kasus merupakan sebuah mode penyelidikan yang tidak jelas, dan tidak dapat dipahami dengan mudah selama bertahun-tahun. Serta adanya sebuah kesadaran praktik yang telah dilakukan dan dapat berubah-ubah. Definisi lain pun diungkapkan oleh Yin (2018:45) tentang studi kasus sebagai metode penelitian bahwa studi kasus adalah metode empiris yang menyelidiki fenomena kontemporer “kasus” secara mendalam dan dalam konteks dunia nyata, terutama ada batasan antara fenomena dan konteks yang kemungkinan tidak adanya kejelasan yang secara jelas. Studi kasus dapat mengatasi situasi yang secara teknis berbeda-beda, dimana banyaknya variabel yang menarik pada titik data tertentu. Sebagai hasil dari metode tersebut didapatkan manfaat pengembangan pernyataan yang proposisi secara teoritis dengan menggunakan panduan rancangan, pengumpulan data, dan pendekatan analisis data, serta bergantung pada berbagai sumber bukti yang jelas dengan data yang diperlukan, hal ini dimaksudkan agar data yang diperlukan dapat konvergen secara triagulasi

Penelitian Kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

 Penelitian kualitatif dikatakan oleh Bandur, (2016:18) bahwa inti utama dari penelitian kualitatif ialah terdapat pada tujuan eksplorasi dan pemahaman data secara lebih mendalam. Data dalam konteks ini berkaitan dengan makna setiap ungkapan mengenai masalah-masalah penelitian yang disampaikan secara langsung oleh informan, terutama informan- informan tersebut merupakan kunci dari penelitian yang dilakukan. Penelitian kualitatif menurut Strauss dan Corbin 117 (2017) penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang hasil temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Lebih lanjut dijelaskan oleh Oun dan Bach (2014) menurut mereka penelitian kualitatif merupakan metode untuk menguji dan menjawab pertanyaan tentang bagaimana, dimana, apa, kapan, dan mengapa seseorang bertindak dengan cara-cara tertentu pada permasalahan yang spesifik. Metode kualitatif dapat juga diartikan sebagai metode penelitian dalam mendiskripsikan fenomena berdasarkan sudut pandang para informan, menemukan realita yang beragam dan mengembangkan pemahaman secara holistik tentang sebuah fenomena dalam konteks tertentu (Hilal dan Alabri, 2013). Berdasarkan ungkapan dari Creswell, (2014:258) menjelaskan bahwa jenis penelitian kualitatif merupakan sebuah pendekatan penelitian yang lebih beragam dibandingkan dengan metode-metode kuantitatif. Penelitian kualitatif juga memiliki asumsi-asumsi filosofis, strategi-strategi penelitian dan metode-metode pengumpulan, analisis dan interpretasi data yang beragam

Visualisasi Hasil dalam NVivo (skripsi, tesis, disertasi)


 Setelah seluruh langkah dalam analisis nodes, cases, dan relationship dilakukan, selanjutnya NVivo dapat memvisualisasikan seluruh hasil yang telah dilakukan dengan menggunakan project map dengan cara menggunakan comparative diagram. Menurut Bandur (2019) “Istilah project map sebenarnya mengacu pada tema-tema hasil koding sehingga kita dapat memvisualisasikan hasil koding”. Untuk hasil analisis di dalam penelitian ini, analisis data dengan menggunakan comparative diagram atau diagram perbandingan. Menurut Bandur (2019) “Nvivo 12 Plus for windows telah membantu peneliti untuk langsung menampilkan hasil analisis data melalui koding dengan diagram perbandingan”. Untuk prosedur analisis dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Klik Comparasion Diagram, lalu pilih Compare nodes. 2) Pilih tema-tema yang hendak dibandingkan, lalu klik OK. 3) Menampilkan hasil output NVivo

Relationship dalam NVivo dan Visualisasi Hasil Relationship (skripsi, tesis, disertasi)


Setelah menganalisis nodes dan cases, selanjutnya dari hasil kedua analisis tersebut adalah mencari hubungan atau relationship antar tema-tema yang telah dianalisis. Perlu dipahami bahwa kekuatan relationship antar tema-tema tersebut tidak dapat diukur tingkat signifikansinya, karena NVivo hanya memberikan gambaran relationship hasil analisis data kualitatif yang ada. Prosedur untuk mencari relationship menurut Bandur (2019) dapat ditempuh dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Klik Create pada Navigation View, klik Relationship pada ribbon Create 2) Menampilkan lembar kerja baru. 3) Pilih From, klik Select, lalu pilih nodes/cases yang akan digunakan, lalu OK. 4) Pilih To, klik Select, lalu pilih nodes/cases yang akan digunakan, lalu OK. 5) Klik OK. 6) Menampilkan hasil output NVivo untuk Relationship

Cases dalam NVivo dan Visualisasi Hasil Cases (skripsi, tesis, disertasi)


Sama halnya dengan nodes, cases merupakan bentuk klarifikasi yang digunakan berdasarkan hasil yang ditemukan dilapangan. Cases dapat dikatakan juga dengan node classification atau sering disebut juga case classification. Cara untuk menganalisis cases sama halnya dengan tata cara melakukan nodes, tetapi ini dilakukan pada bagian cases.

Nodes dalam NVivo dan Visualisasi Hasil Nodes (skripsi, tesis, disertasi)

  Selain koding dalam melakukan analisis data dengan menggunakan NVivo juga perlu menganalisis nodes. Menurut Bandur (2019) untuk membuat klarifikasi nodes dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pilih Nodes pada Navigation View. 2) Klik Create. 3) Kilk Node. 4) Menampilkan lembar kerja New Code. 5) Beri nama Code. 6) Deskripsikan code tersebut dengan penjelasan tentang tema tersebut. 7) Klik OK, sehingga muncul kode identifikasi tema baru dalam List View. 8) Ulangi prosedur untuk memberikan tema-tema baru yang di ambil.

Setelah melakukan klarifikasi terhadap nodes. Selanjutnya, klasifikasi nodes tersebut dilakukan analisis perbadingan (comparative analysis) dengan menggunakan matrix coding. Prosedur matrix coding menurut Bandur (2019) dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Klik Queries pada Navigation View, klik Query pada ribbon menu, lalu pilih matrix coding. 2) Menampilkan lembar kerja baru. 3) pilih Node Classification, pilih atribut, lalu nilai atribut, lalu OK. 4) Menampilkan lembar kerja baru, lalu klik Add to List. 5) Selanjutnya pada label Columns, pilih Select untuk memasukan hasil koding yang dianalisis. 6) Menampilkan lembar kerja baru, lalu pilih Nodes, pilih hasil koding yang telah disimpan pada nodes yang akan digunakan, lalu klik yang akan dianalisis, lalu klik OK. 7) Klik Add to List. 8) Pada label Node Matrix, pilih AND sehingga menghasilkan hasil sesuai node. 9) Klik Run. 10) Menampilkan hasil output NVivo 11) Hasil dapat berupa Chart Tools, Grouped Bar, dll

Koding dalam NVivo (skripsi, tesis, disertasi)

 Dalam melakukan analisis data dengan menggunakan NVivo berkaitan dengan cara membuat koding menurut Bandur (2019) dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pilih Source, lalu klik pada transkrip yang hendak dianalisis. 2) Klik kanan file transkrip yang dinalisis sehingga memperlihatkan lembar kerja baru. 3) Klik Next dan klik Auto code using source structure or style. 4) Pilih Paragraph Style, klik Next. 5) Pilih New Nodes agar hasil koding otomatis tersimpan dalam node baru, lalu pilih lokasi node baru tersebut, dan beri nama node baru tersebut, lalu klik Finish. 6) Hasil prosedur

Tahapan Analisis Dalam Nvivo (skripsi, tesis, disertasi)

Tahapan-tahapan analisis yang dilakukan oleh peneliti melalui software Nvivo, sebagai berikut: 1) Dari data yang dihasilkan lewat pengamatan yang berulang terus menerus dan berkesinambungan dan wawancara kemudian diketik dengan rapih sehingga mudah terbaca, dapat membantu peneliti dalam membuat deskripsi untuk menggambarkan masalah. Ini dilakukan dengan sistem pengkodean pada data mentah, dengan tujuan untuk dapat ditransformasikan secara sistematis dan digolong-golongkan sesuai dengan karakteristiknya yang terkait pada fokus penelitian. Identifikasi data yang dilakukan dengan model penggolongan tadi, diharapkan dapat menghampiri peneliti dalam memiliki wawasan untuk melakukan analisis untuk melakukan rekonstruksi. Selanjutnya akan mampu membuat katagori dan konsep, melakukan interpretasi, dan menjelaskan proporsi antar konsep yang dibentuk oleh hubungan yang terbina selama proses pengambilan data berlangsung. Analisa dan rekonstruksi data yang berulang kali dilakukan menghasilkan bangunan relasi sistem antar berbagai konsep yang berkaitan. 2) Setelah pembuatan kategori lewat penggolongan data pada tahap pertama, selanjutnya upaya analisa data bergerak pada menjelaskan secara tertulis agar tiap kategori tadi dapat dipahami sejalan dengan pencarian penggolongan data lain yang relevan. Menjadi sulit dalam melakukan pekerjaan pada tahap kedua ini, karena sering diganggu oleh pemikiran yang ada saat melakukan analisis saja, padahal kondisi pengambilan data sering diwarnai oleh atmosfir yang bervariasi. Untuk mengatasi hal itu rekaman audio visual dicermati kembali. Hal yang paling penting adalah membuka kembali field notes yang dibuat sesaat ketika tiap pengamatan selesai dilakukan. 3) Tahapan yang ketiga membuat tafsiran dengan menggambarkan perspektif peneliti dalam memberikan makna dari tiap pengelompokan data dan menjelaskan makna hubungan tiap unit.

TIngkat Kepercayaan Data Dalam Kualitatif (skripsi, tesis, disertasi)

 1. Credibility 

Tingkat credibility atau kredibilitas sangat berkaitan dengan persoalan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya, artinya apakah data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara telah mengungkapkan hal-hal yang sesungguhnya dimiliki informan. Dalam kredibilitas terdapat beberapa cara yang dapat digunakan menurut (Sugiyono, 2013, hlm. 270) seperti perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. Dalam kredibilitas peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi diatikan sebagai pengecekan data dari berbagi sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2013, hlm. 273). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2013, hlm. 274).

2) Transferability 

Transferability atau transferabilitas merupakan kriteria yang berhubungan dengan apa adanya nilai transfer dari hasil penelitian. Untuk pengujian nilai transfer terletak pada pengungkapan jawaban dari pertanyaan yang berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian ini dapat digunakan atau diaplikasikan dalam situasi lain.

3) Dependability 

Dependability atau reliabilitas di dalam penelitian ini. Peneliti bertanggung jawab untuk menjelaskan perubahan yang terjadi dalam pengaturan dan bagaimana perubahan ini mempengaruhi cara penelitian mendekati penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara terbuka atau wawancara tidak berstruktur hal ini diharapkan penulis dapat secara leluasa menggali data selengkap mungkin dan sedalam mungkin sehingga pemahaman peneliti terhadap fenomena yang ada sesuai dengan pemahaman para pelaku itu sendiri. Jadi peneliti langsung menanyakan permasalah aktivitas fisik kepada narasumber dengan menggunakan wawancara dan observasi. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 277) untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara audit terhadap keseluruhan penelitian.

4) Confirmability 

Pengujian konfirmability dapat dikatan objektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Hasil peneliti ini akan di publish keberbagi jurnal sehingga peneliti ini dapat memenuhi pengujian konfirmability. Selain itu peneliti juga agar dapat memenuhi konfirmability dengan melihat berbagai sumber sesuai dengan apa yang didapat di dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini data lebih bermakna dan diakui. Kemudian untuk dapat memenuhi konfirmability yang berhubungan dengan triangulasi dengan menggunakan peneliti, peserta, dan pembimbing penelitian

Tingkat Kepercayaan Dalam Nvivo (skripsi, tesis, disertasi)

 Tingkat kepercayaan suatu penelitian kualitatif dapat diukur dengan kriteria, yakni credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Selain itu untuk lebih meyakinkan tingkat kepercayaan tersebut dengan menggunakan bantuan aplikasi Nvivo 12 Plus for windows. Validitas yang tinggi pula dapat tercapai dengan menggunakan NVivo karena tim penelitian dapat melakukan analisis dengan efektif di NVivo (Bandur, 2019). Lebih lanjut lagi, untuk membantu validitas penelitian kualitatif, NVivo memberi ruang seluas-luasnya untuk tim peneliti untuk bekerja dalam NVivo. Dengan demikian NVivo efektif untuk triangulasi data dan triangulasi peneliti NVivo (Bandur, 2019), sehingga dapat membantu kita dalam menghasilkan suatu penelitian kualitatif yang reliabel (Bandur, 2019).

Observasi (skripsi, tesis, disertasi)


Penggunaan teknik observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan langsung dan nonpartisipasi (incidental). Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk dapat memahami pola pengasuhan yang dilakukan di asrama. Spradley membagi partisipatif atau keterlibatan peneliti menjadi empat yaitu: pertama partisipatif pasif, dimana peneliti datang mengamati tetapi tidak ikut terlibat kegiatan yang diamati, kedua partisipatif moderat, dimana peneliti kadang ikut aktif terlibat kegiatan kadang tidak aktif, ketiga partisipatif aktif, dimana peneliti terlibat aktif dalam kegiatan yang diteliti, dan yang keempat partisipatif lengkap, dimana peneliti sepenuhnya terlibat sebagai orang dalam, sehingga tidak kelihatan sedang melakukan penelitian (Djaelani, 2013, hlm. 85).  

Studi Kasus (skripsi, tesis, disertasi)

 paparan Lincoln & Guba (Berliana, 2009, hlm. 165) dijelaskan bahwa:

 • Studi kasus dapat ditulis dengan tujuan yang berbeda dalam pikiran, termasuk untuk mencatat (mencatat secara temporal dan berurutan, seperti dalam sejarah) untuk disajikan (seperti dalam deskripsi atau untuk memberikan pengalaman perwakilan), untuk mengajar (sebagai bahan pengajaran untuk siswa seperti sebagai studi kasus Harvad Law School, terutama ketika materi terbuka berakhir), dan untuk menguji (menggunakan kasus sebagai percobaan untuk teori dan hipotesis tertentu). Kasing tertentu dapat digunakan untuk berbagai keperluan. 

• Studi kasus dapat ditulis pada tingkat analitik yang berbeda, termasuk tingkat faktual belaka, tingkat interpretatif, dan tingkat evaluatif (menghakimi); setiap level mengandaikan yang pertama.

 • Studi kasus akan, tergantung pada tujuan dan tingkat, menuntut tindakan yang berbeda dari penyelidik / penulis, mulai, misalnya, dari pencatatan sederhana untuk kronik faktual hingga pembobotan alternatif kompleks untuk tes evaluatif

. • Studi kasus akan, tergantung pada tujuan dan tingkat, menghasilkan produk yang berbeda, dari daftar sederhana untuk kronik faktual ke penilaian yang rumit untuk tes evaluatif.

Sistem Operator dalam NVivo (skripsi, tesis, disertasi)

 sistem operator intersection (perpotongan/irisan coding), union (gabungan coding), difference (misal: coding motivasi yang bukan termasuk coding eksplorasi), dan Matrix intersection (perpotongan coding yang disajikan dalam bentuk matriks). Matrix intersection ini juga berfungsi sebagai salah satu cara untuk visualisasi data. Dengan matriks dan tabel ini dapat dilakukan deskripsi dari suatu ikhtisar dan juga dapat dilakukan analisa komparatif dengan cepat. Hal ini bisa ditunjukkan oleh tabel-tabel yang dihasilkan. Tabel dapat berisi kutipan dari kata-kata informan atau responden penelitian.

Sejarah Nvivo (skripsi, tesis, disertasi)

 NVivo merupakan software analisis data kualitatif

yang dikembangkan oleh Qualitative Solution and
Research (QSR) international. QSR sendiri adalah
perusahaan pertama yang mengembangkan
software analisis data kualitatif. NVivo bermula
dari kemunculan software NUD*IST (Nonnumeric
Unstructured Data, Index Searching, and
Theorizing) pada tahun 1981 (Bazeley, 2007).
NUD*IST awalnya diciptakan oleh seorang
programer bernama Tom Richards untuk membantu istrinya, Lyn Richards, yang berprofesi
sebagai sosiolog. Dalam tulisan ini, NVivo yang
dipakai adalah NVivo versi 8 yang dirilis pada
bulan Maret 2008