Wednesday, April 1, 2020

Bentuk-bentuk Investasi (skripsi dan tesis)

Investasi atau pembentukan modal merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Menurut produknya investasi dibagi menjadi dua jenis yaitu produk investasi di sektor riil (real asset) dan di sektor keuangan (financial asset). Produk investasi di sektor keuangan hanya dapat dilaksanakan pada pasar perdana maupun pasar sekunder. Pada umumnya investasi konvensional bentuk investasinya da 3 yaitu 
a) investasi
 b) Investasi pendidikan 
c) Investasi saham 
Sementara menurut Muhammad Budi Setiawan bentuk-bentuk investasi syariah dapat dikelompokkan pada dua jenis yaitu: deposito syariah dan pasar modal syariah

Investasi Syariah (skripsi dan tesis)

Menurut Tandelilin, investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi dapat diartikan juga sebagai pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan stok barang modal. Stok barang modal (capital stock) terdiri dari pabrik, mesin, kantor, dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Investasi bersumber dari dana masyarakat yang ditabung melalui lembaga-lembaga keuangan untuk kemudian disalurkan kepada perusahaan-perusahaan. 
Jika dalam investasi konvensional keuntungan didapat melalui bunga, maka dalam investasi islam justru didorong karena 4 prinsip utama yaitu : 
1) Halal Halal atau tidaknya investasi dapat dilihat dari tempat dan proses investasi. Tempat investasi yang halal adalah usaha-usaha yang didirikan secara halal, tidak ada penipuan, memberikan barang/jasa yang halal, serta tidak ada unsur mayisir, gharar dan riba.Sementara proses yang halal adalah melelui kesepakatan yang diketahui dan dimengerti kejelasannya oleh pihak yang bertransaksi dan tidak boleh dilakukan dengan keterpaksaan/penipuan.
 2) Berkah Keberkahan dapat diartikan sebagai kebaikan yang bertambah tidak hanya secara fisik (ekonomi) tetapi juga rohani karena ketenangan dan kepuasan dalam memanfaatkan kekayaan secara produktif sehingga dapat dimanfaatkan pula oleh orang lain. 
3) Bertambah (profit margin) Tujuan investasi salah satunya adalah meningkatkan tambahan kekayaan. Hendaknya investasi diatur sedemikian rupa sehingga mendatangkan keuntungan namun tidak melupakan prinsip halal dan berkah. 
 4) Realistis Gambaran proyek hasil investasi harus secara riil dan tidak mengada-ada serta dalam proses pengelolaan dan manajemennya harus sesuai dengan prinsip syariah. Jadi investasi syariah bisa diartikan sebagai suatu kegiatan produktif yang menguntungkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Jika dilakukan dalam perdagangan efek maupun lembaga lain yang bentuknya serupa maka investasi syariah adalah aktivitas perdagangan dan usaha yang sesuai dengan syariah (kegiatan usaha yang tidak berkaitan dengan produk atau jasa yang haram seperti makanan haram, perjudian atau kemaksiatan. Selain itu menghindari cara perdagangan dan usaha yang dilarang termasuk praktik riba, gharar dan maysir

Uji Heteroskedastisitas (skripsi dan tesis)

Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2011). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresi masing-masing variabel independen dengan absolut residual sebagai variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : H0 : tidak ada heteroskedastisitas Ha : ada heteroskedastisitas Dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak, artinya ada heteroskedastisitas, sedangkan jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi (skripsi dan tesis)


Autokorelasi sering dikenal dengan nama korelasi serial dan sering
ditemukan pada data serial waktu (time series). Uji autokorelasi
bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Alat ukur yang digunakan untuk
mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan tes
Durbin-Watson (D-W).

Uji Normalitas (skripsi dan tesis)

.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal (Ghozali, 2011). Data yang baik adalah data yang terdistribusi normal sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Informasi terhadap variasi variabel dependen yang tidak dapat diterangkan pada regresi akan termuat dalam residual. Oleh karena itu, untuk melakukan pemeriksaan terhadap persamaan regresi melanggar asumsi ataukah tidak, maka digunakan analisis residual (Nachrowi dan Usman, 2006). Setelah mendapatkan nilai residual tersebut maka selanjutnya dilakukan analisis uji normalitas melalui uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan level of significant sebesar 0,05 atau sebesar 5%. Pengujian normalitas dilakukan dengan membandingkan p-value yang diperoleh dengan tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05. Bila p-value ≥ 0,05, maka data yang digunakan dalam penelitian merupakan data yang terdistribusi normal dan sebaliknya bila nilai p-value < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal (Priyatno, 2008).

Pengaruh Order Imbalance terhadap Volatilitas Harga Saham (skripsi dan tesis)

Order imbalance disebut juga net order flow adalah perbedaan absolut antara volume harga penawaran dan volume harga permintaan per saham per hari. Dalam pasar modal seperti pasar pada umumnya, terbentuknya harga merupakan tarik menarik antara kekuatan pembeli dan penjual. Harga akan naik jika terjadi kelebihan permintaan dan akan turun jika terjadi kelebihan penawaran sehingga order imbalance (yang diukur dari perbedaan absolut antara volume penawaran dan volume permintaan) dihipotesiskan akan berpengaruh pada volatilitas harga di Bursa Efek Indonesia Volatilitas dipengaruhi oleh net order inflow, karena para pelaku pasar tidak dapat membedakan order penawaran atau permintaan itu berasal dari informed atau liquidity trader sehingga mereka akan menginterpretasikan informasi dari net order inflow (Admati dan Pfleiderer, 1988). Hal ini didukung oleh hasil penelitian Chan dan Fong (2000) yang menunjukkan bahwa volatilitas dipengaruhi oleh order imbalance. Berdasarkan uraian 29 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa order imbalance berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham

Pengaruh Frekuensi Perdagangan terhadap Volatilitas Harga Saham (skripsi dan tesis)

Frekuensi perdagangan saham adalah berapa kali terjadinya transaksi jual beli pada saham yang bersangkutan pada waktu tertentu (Rohana dkk, 2003), sedangkan menurut (Ang, 1997) frekuensi perdagangan saham adalah jumlah transaksi perdagangan saham pada periode tertentu. Frekuensi perdagangan dapat digunakan untuk melihat likuiditas sebuah saham. Saham-saham dengan frekuensi perdagangan yang tinggi menunjukan saham tersebut secara aktif diperdagangkan di pasar modal. Frekuensi yang tinggi juga menunjukan tingginya minat investor terhadap saham tersebut. Minat yang tinggi dari investor biasanya akan diikuti oleh 28 meningkatnya jumlah permintaan akan saham. Terjadinya peningkatan permintaan saham maka secara tidak langsung akan terjadi peningkatan frekuensi perdagangan (Ang, 1997). Meningkatnya frekuensi perdagangan menyebabkan interaksi pasar dalam perdagangan yang mengakibatkan harga saham bergerak naik atau turun, sehingga menyebabkan meningkatnya volatilitas harga saham. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi perdagangan berpengaruh terhadap volatilitas harga saham