Saturday, May 1, 2021

Pengelompokan Hutang (skripsi dan tesis)


Menurut Subramayam dan Wild yang dialihbahasan oleh Dewi Yanti (2012:170) pengelompokan hutang ada dua, yaitu: 1. “Hutang jangka pendek (kewajiban lancar) Hutang jangka pendek merupakan kewajiban yang pendanaannya memerlukan penggunaan asset lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan hutang jangka pendek adalah periode masa yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan. secara konsep, perusahaan harus mencatat seluruh kewajiban pada nilai sekarang seluruh arus kas keluar yang diperlukan untuk melunasinya. Pada praktiknya, kewajiban lancar dicatat pada nilai jatuh temponya, bukan pada nilai sekarangnya, karena pendeknya waktu penyelesaian hutang.  2. Hutang jangka panjang (Kewajiban tak lancar) Hutang jangka panjang (Kewajiban tak lancar) merupakan kewajiban yang jatuh temponya tidak dalam satu tahun atau satu siklus operasi, aman yang lebih panjang. Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, hutang, dan wesel bayar. Hutang jangka panjang beragam bentuknya dan peniliaian serta pengukurannya memerlukan pengungkapan atas seluruh batasan dan ketentuan. Pengungkapan meliputi pula jaminan, persyaratan penyisihan dana pelunasan, dari provisi kredit berulang. Perusahaan harus mengunkapkan default atas provisi kewajiban, termasuk untuk bunga dan pembayaran kembali pokok pinjaman.”

Definisi Hutang (skripsi dan tesis)

 

Menurut M.Hanafi (2010:29), pengertian hutang adalah sebagai berikut: “Hutang didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul dimasa mendatang dan kewajiban organisasi sekarang untuk mentransfer asset atau memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau kejadian dimasa lalu. Hutang muncul terutama karena penundaan pembayaran untuk barang atau jasa yang telah diterima oleh organisasi dan dari dana yang dipinjam.” Menurut Subramaryam dan Wild yang dialihbahasakan oleh Dewi Yanti (2012:169) pengertian hutang atau kewajiban adalah sebagai berikut: “Kewajiban (hutang) merupakan hutang untuk mendapatkan pendanaan yang membutuhkan pembayaran di masa depan dalam bentuk uang, jasa, atau asset lainnya. Kewajiban merupakan klaim pihak luar atas asset dan sumberdaya perusahaan kini dan masa depan.” 

Definisi Struktur Aset (skripsi dan tesis)


 Bambang Riyanto (2008:22) menyatakan bahwa: “Struktur aktiva atau struktur kekayaan adalah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Yang dimaksud dengan artian absolut adalah perbandingan dalam bentuk nominal, sedangkan yang dimaksud dengan artian relatif adalah perbandingan dalam bentuk persentase.”. Struktur aset menurut Syamsudin (2007;9) adalah: struktur aset adahlah “Penentuan berapa besar alokasi dana untuk masing-masing komponen aktiva,baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap Weston & Brigham (2005:175), mendefinisikan struktur aset sebagai: Struktur aktiva/aset adahlah “Perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva .  Berdasarkan beberapa definisi di atas menunjukan bahwa struktur asset marupakan proporsi jumlah investasi yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk asset tetap.

Jenis-jenis Aset (skripsi dan tesis)


Menurut Subramayan dan John J. Wild (2010:271-272), asset dapat digolongkan ke dalam dua kelompok - lancer dan tak lancer. 1. Asset lancer (current assets) merupakan sumber daya atau klaim ats sumber daya yang dapat langsung diubah menjadi kas sepanjang siklus operasi perusahaan. Golongan utama asset lancer mancakup kas, setara kas, efek, piutang, derivatif, persediaan, dan beban diterima di muka. 2. Asset jangka panjang (long-lived assets), disebut juga asset tetap (fixed asset) atau asset tak lancer (noncurrent assets) merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada perusahaan selama priode melebihi periode kini. Asset jangka panjang utama mencakup properti, pabrik, peralatan, asset tak berwujud, investasi, dan beban-beban yang ditangguhkan. Subramanyam dan John. J. Wild (2010:272), juga menyatakan bahwa: Suatu perbedaaan asset alternatif yang sering bermanfaat dalam analisi adalah membagi asset menjadi asset keuangan dan asset operasi. Asset keuangan (financial assets) terutama terdiri atas efek (surat berharga atau sekuritas) dan investasi. Asset ini dinilai pada nilai wajar (pasar) dan diharapkan dapat memberikan imbalan hasil yang setara dengan biaya modal yang telah disesuaikan dengan resiko mereka. Asset operasi dinilai pada biayanya dan merupakan asset operasi produktif yang diharapkan memberikan imbal hasil di atas laba normal. Sedangkan menurut Indahwati (2010), pengelompokan aktiva dibagi menjadi : 1. Aktiva Lancar Adalah uang kas dan aktiva lainya yang diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dipakai dalam periode   berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal), dan biasanya terdiri atas: - Kas/bank dan deposito - Piutang dagang dan piutang lainya - Biaya dibayar dimuka - Uang muka - Persediaan 2. Aktiva tetap, terdiri atas: - Tanah - Bangunan/gedung dan emplacement - Kendaraan dan lat transportasi - Mesin dan peralatan pabrik - Inventaris kantor 3. Aktiva lainya, terdiri dari: - Jaminan - Piutang lain-lain non current - Aktiva pajak tangguhan - Aktiva lain-lain

Definisi Aset (skripsi dan tesis)


Subramanyam dan John J. Wild (2010:271), menyatakan bahwa: ROE = πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π΄π‘“π‘‘π‘’π‘Ÿ πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘ π‘‘ π‘Žπ‘›π‘‘ π‘‡π‘Žπ‘₯ πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ Laba Per Lembar Saham = Laba Saham Biasa Saham Biasa Yang Beredar  Asset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba Definisi asset menurut Warren et al. (2006:63), aktiva atau asset (assets) adalah: Sumber daya yang dimiliki oleh entitas atau usaha. Sumber daya ini dapat membentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis. Contohnya aktiva adalah kas (uang tunai), piutang usaha, perlengkapan, beban bayar di muka (seperti asuransi), bangunan peralatan, tanah dan hak paten. Menurut Indahwati (2010), definisi aktiva adalah: Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. FASB dalam Concept Nomor 6 – Elements of Financial Statements of Business Enterprises dalam Zaki Baridwan (2010:20) yang dikutip oleh Wardani (2014), menyatakan bahwa aktiva adalah: Manfaat ekonomis di masa yang akan dating yang diharapkan akan diterima oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transaksi-transaksi di masa lalu. Suatu aktiva mempunyai tiga sifat pokok, yaitu: 1. Mempunyai kemungkinan manfaat di masa yang akan dating yang berbentuk kemampuan (baik sendiri atau kombinasi dengan aktiva lainya) untuk menyumbangkan pada aliran kas masuk di masa yang akan datang baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Suatu badan usaha tertentu dapat memperoleh manfaatnya dan mengawasi manfaat tersebut. 3. Transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut sudah terjadi. Berdasarkan beberapa definisi di atas menunjukan bahwa asset merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan dapat memberikan manfaat 56 ekonomis di masa yang akan datang yang diterima oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transakski-transaksi di masa lalu.  

Tujuan dan Manfaat Profitabilitas (skripsi dan tesis)


Menurut Kasmir (2015: 197) rasio profitabilitas memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan dan kepentingan bagi perusahaan. Berikut tujuan dari rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun pihak luar perusahaan: 1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu, 2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, 3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu, 4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, 6. Dan tujuan lainnya. Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk; 1. Untuk mengetahui tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu, 2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, 3. Menegetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu,  4. Mengetahui besarnya laba bersih saesudah pajak dengan modal sendiri, 5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan uang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, 6. Manfaat lainnya

Pengertian Profitabilitas (skripsi dan tesis)


Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba dengan menggunakan modal yang cukup tersedia. Profitabilitas suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam menentukan pendanaannya. Menurut Kasmir (2015: 196), profitabilitas adalah: “…rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan   perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi”. Menurut Hery (2016: 152), rasio profitabilitas adalah: “…rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan membandingkan antara berbagai komponen yang ada di dalam laba rugi dan/atau neraca”. Menurut Agus Sartono (2012: 122), profitabilitas adalah: “…kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini, misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen”. Menurut Reeve, et al yang dialihbahasakan oleh Damayanti Dian (2012: 331). rasio profitabilitas adalah: “…kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Kemampuan dalam menghasilkan laba tergantung pada efektivitas dan efisiensi dari kegiatan operasinya dan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian, analisis profitabilitas menitikberatkan terutama pada hubungan antara hasil kegiatan operasi seperti yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan sumber daya yang tersedia bagi perusahaan seperti yang dilaporkan dalam neraca”. Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012: 81), profitabilitas adalah: “…kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang tertentu.”   Menurut Brigham dan Houston yang dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yulianto (2011: 146): “Profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dan pengaruh likuiditas, manajemen aset dan utang pada hasil operasi”. Berdasarkan beberapa definisi di atas makas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba dengan aktiva dan modal yang dimilikinya.