Modal kerja yang cukup memang sangat penting bagi
suatu perusahaan, tetapi berapakah modal kerja yang dianggap cukup
bagi perusahaan. Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap
cukup bagi suatu perusahaan bukanlah merupakan hal yang mudah,
karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung
atau dipengaruhi oleh beberapa faktor Munawir (2014:117) sebagai
berikut :
a. Sifat atau Tipe Perusahaan.
Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah bila
dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri,
karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar
dalam kas, piutang maupun persediaan. Apabila dibandingkan
dengan perusahaan industri, maka keadaan sangatlah ekstrim karena
perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup dalam
aktiva lancar agar perusahaannya tidak mengalami kesulitan dalam
operasinya sehari-hari. Apabila dibandingkan dengan perusahaan
jasa, perusahaan industri membutuhkan modal yang lebih besar,
bahkan di antara perusahaan industi sendiri kebutuhan modal
kerjanya pun tidak sama.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau memperoleh
barang yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.
Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung
dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang
akan dijual maupun bahan dasar yang akan diprodusir sampai
barang tersebut dijual. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk
memprodusir atau untuk memperoleh barang tersebut makin besar
pula modal kerja yang dibutuhkan. Harga pokok barang satuan yang
dijual akan semakin besar pula kebutuhan akan modal kerja.
c. Syarat Pembelian Bahan atau Barang Dagangan.
Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan
digunakan untuk memrpodusir barang sangat mempengaruhi modal
kerja yang dibutuhkan untuk oleh perusahaan yang bersangkutan.
Apabila syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian
menguntungkan, makin sedikit uang kas yang diinvestasikan dalam
persediaan bahan atau barang dagangan, sebaliknya jika pembayaran
atau barang yang dibeli tersebut harus dilakukan untuk membiayai
persediaan yang semakin besar.
d. Syarat Pembelian.
Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada
para pembeli akan mengakibatkan besarnya jumlah modal
yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang. Apabila
untuk memperendah dan memperkecil jumlah modal kerja
yang harus diinvestasikan dalam piutang yang tidak dapat ditagih,
sebaliknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada
para pembeli, karena dengan demkian para pembeli akan tertarik
untuk segera membayar hutangnya dalam periode tersebut.
e. Tingkat Perputaran Persediaan.
Tingkat perputaran persediaan menunjukan berapa kali persediaan
tersebut diganti dalam arti dibeli untuk dijual kembali. Semakin
tinggi perputaran persediaaan, maka jumlah modal kerja yang
dibutuhkan semakin rendah. Perencanaan dan pengawasan yang
teratur dan efisien, dicapai melalui tingkat perputaran yang tinggi