Friday, November 3, 2023

Karakteristik Inovasi

 


Karakteristik Inovasi menurut Sumarwan (2010) dalam Dewi Sondari, dkk
(2013). Yaitu terdiri dari:
  • Keuntungan relatif dalam bidang ekonomi, faktor prestise sosial,
    kenyamanan dan kepuasan.
  • Ketahanan atau kekuatan, tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai
    sesuatu yang konsisten dengan nilai yang ada, pengalaman-pengalaman
    masa lalu, dan kebutuhan akan para pengguna yang potensial.
  • Kompleksitas, tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu yang
    sulit untuk dimengerti dan digunakan.
  • Daya uji coba, tingkat dimana inovasi dalam batas–batas tertentu dapat
    diujicobakan.
  • Observabilitas, tingkat dimana hasil-hasil inovasi dapat dilihat oleh pihak
    lain.
  • Karakteristik Knowledge Management

     

    Knowledge Management menurut Sangkala (2007) paling tidak terdiri dari:
    1. Pengembangan database organisasi mengenai pelanggan, masalah
      yang bersifat umum dan serta pemecahannya.
    2. Mengenali para ahli internal, memperjelas apa yang mereka ketahui, dan
      mengembangkan kamus yang menjelaskan sumber daya internal
      kunci dan mengenali bagaimana menemukannya.
    3. Mendapatkan dan menangkap pentahuan dari para ahli tersebut untuk
      disebarkan ke yang lain.
    4. Mendesain struktur pengetahuan yang membantu mengelola informasi
      dalam suatu cara yang dapat diakses dan siap di aplikasikan.
      Menciptakan forum bagi orang-orang yang ada dalam organisasi untuk
      berbagi pengalaman dan ide, baik dalam bentuk tatap muka, berkomunikasi
      melalui internet, website, chatting room, e-mail, dan lain-lain.
    5. Memanfaatkan gruopware sehingga memungkinkan berbagai macam
      orang di lokasi yang berbeda dapat berkomukasi untuk menyelesaikan
      masalah secara bersama-sama, dan mencatat informasi di dalam suatu domain
      pengetahuan yang telah dipilih.
    6. Bertindak mengenali, menpertahankan talenta orang-orang yang memiliki
      pengetahuan yang diperlukan di dalam bidang kegiatan utama.
    7. Mendesain pelatihan dan aktivitas pengembagan lainnya untuk menilai dan
      membangun pengetahuan internal.
    8. Menerapkan praktik penghargaan, pengakuan, dan promosi yang mendorong
      berlansungnya kegiatan berbagai informasi antar anggota maupun atar unit
      dalam organisasi.
    9. Membantu pekerjaan serta menyediakan alat-alat yang mendukung kinerja
      sehingga memungkingkan setiap orang menilai dan menerapkan pengetahuan
      apabila diperlukan.
    10. Mengukur modal intelektual di dalam upaya mengelola pengetahuan yang lebih
      baik.
    11. Menangkap dan menganalisis informasi yang terkait dengan perhatian anggota,
      pilihan-pilihan, dan kebutuhan dari anggota, front line atau personil bagian
      pelayanan yang didorong untuk mampu memahami dengan lebih baik terhadap
      kecenderungan anggota.
      Mursalim (2016) menyatakan bahwa membangun Knowledge Management dalam
      organisasi bukanlah hal yang gampang dibutuhkan beberapa langkah strategis seperti:
      Identification: tahapan awal dimana perusahaan dituntut secara lengkap untuk
      dapat mengidentifikasi Knowledge Management yang dimilikinya. Dapat juga
      dikatakan sebagai identifikasi secara menyeluruh yang dimiliki perusahaan.
      Ini merupakan tahapan yang terpenting karena hasil identifikasi lahan ataupun
      bidang yang akan kita kelola
    12. Acquistion: pada tahap ini dituntut untuk dapat mengidentifikasi keadaan
      sekitar atau keadaan luar perusahaan yang berguna dan untuk dapat
      dimanfaatkan dalam mengembangkan kemampuan knowledge perusahaan.
      Langkah/tahapan ini disebut juga dengan analisa pasar yaitu bagaimana agar
      dapat memanfaatkan peluang yang ada dipasar secara kreatif dan mengetahui
      tingkat persaingan.
    13. Development : tahapan dalam membangun dan mengelola knowledge yang
      telah diidentifikasi baik internal maupun eksternal perusahaan, yaitu berupa :
      memecahkan permasalahan/memberikan solusi, menciptakan produk, skill
      dan lebih menerapkan proses yang efesien.
    14. Sharing/Distribution : tahapan dalam mengelola knowledge yang telah
      dibangun dengan menggunakannya seefektif mungkin dan secara merata
      dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pengelolaan knowledge tersebut
      dapat berupa cara pemanfaatannya, hak akses penggunaannya,
      penyampaian/transfer sehingga knowledge berkembang untuk memajukan
      organisasi maupun perusahaan.
    15. Utilization : tahapan untuk menjaga efektifan dari knowledge yang digunakan
      dalam menjaga kestabilan dan target perusahaan. Sehingga memonitor dan
      menganalisa tingkat kemajuan dan kemunduran perusahaan dan memperbaiki
      metode yang salah.
      Retention : tahapan dalam memastikan knowledge yang dimiliki agar tidak
      hilang/tetap dalam perusahaan dan memanfaatkannya sebagai knowledge
      yang dapat meningkatkan proses dan efektif untuk digunakan dalam
      organisasi maupun perusahaan tersebut. Tahapan ini dapat seperti inovasiinovasi untuk memenuhi kebutuhan publik

    Pengertian Inovasi Produk

     


    Inovasi merupakan langkah yang penting dilakukan sebuah usaha dalam
    mempertahankan produknya. Pratami W (2019:54) menjelaskan bahwa inovasi
    produk sering dilihat sebagai perubahan atau pengembangan suatu produk atau
    layanan. Dan kemampuan inovasi adalah salah satu aspek yang terkait dengan
    memberdayakan sumberdaya bisnis untuk menghasilkan produk baru. Menurut
    Adelina dalam Muhajirin (2019:409) Inovasi Produk pada dasarnya adalah
    untuk memenuhi permintaan pasar sehingga Inovasi Produk merupakan salah satu
    yang digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi perusahaan. Inovasi
    merupakan ide-ide baru dalam produk, sehingga menjadikan hasil suatu produk
    menjadi lebih baik.
    Pendapat lainnya di kemukakan oleh Robbins & Mary dalam Muhajirin
    (2019:409) Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang
    disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok
    untuk diadopsi. Inovasi juga dapat diartikan sebagai pemikiran kreatif individu
    yang dapat menghasilkan ide bagi perusahaan. Inovasi produk menciptakan
    kualitas dengan berbeda dan dapat diterima konsumen sehingga mampu
    memberikan kepuasan konsumen.
    Menurut Sukarmen (2013) dalam Victor Ringhard (2018:68) Inovasi
    produk merupakan sesuatu yang dapat dilihat sebagai kemajuan fungsional
    produk yang dapat membawa produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan
    produk pesaingnya.

    Fungsi Knowledge Management

     Menurut Widayana (2005) ada beberapa manfaat Knowledge Management dalam sebuah organisasi, diantaranya adalah : 1. Meningkatkan pengambilan keputusan atrinya dengan jelas bahwa setiap keputusan yang diambil atas dasar informasi dan pengalaman yag ditinjau dari   berbagai aspek. Misal: Knowledge Sharing yang selalu membahas dinamika pasar dan tuntutan kebutuhan pelanggan, membuat perusahaan selalu berorientasi untuk menjual apa yang benar-benar disukai dan dibutuhkan pasar. 2. Meningkatkan respon terhadap pelanggan. Selanjutnya, orientasi dan respon terhadap pelanggan tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab pemasaran dan costumer service, namum menjadi bagian dari seluruh organisasi. 3. Meningkat efesiensi cara kerja dan proses. Efesiensi dan cara kerja dan proses yang selalu dievaluasi akan membuat organisasi dapat bekerja lebih cerdas dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dari waktu ke waktu. 4. Meningkatkan jumlah produk atau jasa, dan meningkatkan kemampuan dalam berinovasi. Selain itu, produk dan jasa yang melebihi harapan pelanggan dapat lebih mudah dan cepat untuk diciptakan. Maka dari itu timbul sebuah inovasi. Inovasi tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab bagian penelitian dan pengembangan, tetapi semua orang atau kelompok dalam organisasi.

    Indikator Kreativitas

     


    Menurut Antonius Tanan dalam Suryana (2014:66) Kreativitas adalah
    cara berfikir tentang kebaruan (novelty), perbedaan (different), kegunaan (utility)
    dan dapat dimengerti (understable) untuk mengahsilkan suatu produk dalam
    berbisnis.
    Dimensi dan indikator meruakan hal yang sangat penting dalam penelitian,
    dimana komponen-komponen untuk mengukur seorang yang mempunyai
    kreativitas dalam berwirausaha.
    Antonius Tanan dalam Suryana (2014:74) menyatakan dimensi dan indikator
    dari kreativitas adalah sebagai berikut:
  • Pencipta peluang, indikatornya:
    A. Antusias, pemahaman pelaku usaha dalam menanggapi gagasan.
    B. Bersemangat, pelaku usaha semangat dalam menciptakan peluang.
    C. Berkembang, pemahaman pelaku usaha dalam mengembangkan
    usahanya.
  • Penemu, indikatornya:
    A. Gigih, tetap teguh pada pendirian dan pikiran dalam berbisnis.
    B. Tekun, dimana pelaku usaha bersungguh-sungguh dalam menjalankan
    usaha.
    c. Bersedia kerja keras, pemahaman pelaku usaha dalam menemukan ide
    baru.
  • Pengambil risiko yang diperhitungkan, indikatornya:
    a. Berani memulai, keberanian pelaku usaha dalam memecahkan sebuah
    masalah.
    b. Tidak malu-malu, percaya diri dalam menciptakan produk yang terbilang
    baru di pasaran.
    c. Tidak takut gagal atau rugi, pelaku usaha berani mengambil resiko yang
    sudah diperhitungkan.
  • Ciri-Ciri Orang yang Mempunyai Kreativitas

     


    Individu yang kreatif tidak hanya mampu melihat peluang atau potensi baru
    untuk suatu metode yang ada, mereka juga harus mampu memberikan solusi yang
    kreatif untuk masalah-masalah yang ada dan menerapkan ide-ide baru untuk
    mencapai keunggulan kompetitif pada suatu organisasi.
    Modal utama pada seorang wirausahawan adalah kreativitas, keuletan,
    semangat pantang menyerah. Semangat pantang menyerah ini memandang
    kegagalan adalah sebuah keberhasilan yang tertunda, meski terantuk dan jatuh,
    mereka akan bangkit kembali dengan gagah, merek tahan banting. Wirausaha yang
    kreatif, takkan habis akal bila mendapat tantangan, mereka akan merubahnya
    menjadi peluang.
    Guilford dalam Buchari Alma (2018:69) menyatakan ada 5 ciri seseorang
    yang mempunyai kreativitas, yaitu:
  • Kelancaran (Fluency)
    Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
  • Keluwesan (Flexibility)
    Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam
    pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
  • Keaslian (Originality)
    Orisinilitas adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang
    asli, tidak klise.
  • Elaborasi (Elaboration)
    Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci.
  • Redefinisi (Redefinition)
    Redefinisi adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan
    perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang
  • Pengertian Kreativitas

     


    Menurut Hadiyati (2011) dalam Widiya dan Agus (2018 : 32)
    mendefinisikan kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang
    benar, tepat, bermanfaat dan bernilai terhadap suatu tugas yang bersifat heuristic
    yaitu sesuatu yang merupakan panduan, pedoman atau petunjuk yang akan
    menuntun kita untuk mempelajari dan menemukan suatu hal baru.
    Menurut Suryana dalam penelitian Hadiyati (2011:10) kreativitas adalah
    Berpikir sesuatu yang baru. Kreativitas sebagai kemampuan untuk
    mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
    memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang. Kreativitas merupakan suatu
    topik yang relevan tidak hanya bagi wirausaha yang baru memulai, tetapi juga bagi
    bisnis dan kegiatan bisnis pada umumnya. Kretivitas merupakan sumber penting
    dalam penciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli terhadap growth
    (pertumbuhan) dan change (perubahan).
    Menurut Handiyati (2011:10) Memahami kreativitas (daya cipta) akan
    memberikan dasar yang kuat untuk membuat modul atau perangkat tentang
    kewirausahaan. Peran sentral dalam kewirausahaan adalah adanya kemampuan
    yang kuat untuk menciptakan (to create or to innovate) sesuatu yang baru, misalnya:
    sebuah organisasi baru, pandangan baru tentang pasar, nilai-nilai corporate baru,
    proses-proses manufacture yang baru, produkproduk dan jasa-jasa baru, cara-cara
    baru dalam mengelola sesuatu, cara-cara baru dalam pengambilan keputusan,
    Menurut pengertian Kreativitas para ahli diatas, maka penulis dapat
    mengambil kesimplan. Kreativitas adala pemikiran baru, mengembangkan ide baru,
    menemukan cara-cara baru dan mampu mengahadapi peluang yang akan datang.
    Kraetivitas juga harus mempunyai inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang
    benar, tepat, dan bermanfaat