Monday, February 15, 2021

Pengukuran Keadilan Prosedural (skripsi dan tesis)

 


Menurut Cropanzano et al. (2007) meyebutkan bahwa keadilan prosedural
terdiri dari 6 indikator yaitu sebagai berikut:
1. Konsistensi.
Setiap orang memiliki hak untuk diperlakukan sama dalam satu
prosedur yang sama.
2. Minimalisasi bias.
Tidak ada orang atau kelompok yang diistimewakan dan diperlakukan
tidak sama.
3. Informasi yang akurat.
Proses pengalokasian keadilan harus didasarkan pada informasi yang
akurat. Informasi dan opini harus dikumpulkan dan diproses sedemikian
rupa sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan.
4. Pertimbangan Wakil Karyawan
Pihak – pihak terkait dapat memberikan masukan untuk pengambilan
keputusan.
5. Koreksi
Mempunyai proses banding atau mekanisme lain untuk memperbaiki
kesalahan.
6. Etika
Prosedur yang adil harus sesuai dengan moral dan nila-nilai etika atau
sebuah aturan yang disepakati bersama. Dengan kata lain, bila berbagai
hal diatas terpenuhi namun tidak sesuai dengan etika, maka belum bisa
dikatakan adil.

Pengertian Keadilan Prosedural (skripsi dan tesis)

 

Keadilan prosedural berkaitan dengan persepsi keadilan dalam penggunaan
proses, prosedur dan metode dalam membuat hasil keputusan (Thibaut dan
Walker, 1975). Menurut Robbin dan Judge (2008) keadilan prosedural adalah
keadilan yang dirasakan dari proses yang digunakan untuk menentukan distribusi
imbalan. Menurut Noe et al. (2011) keadilan prosedural merupakan konsep
keadilaan yang berfokus pada metode yang digunakan untuk menentukan imbalan
yang diterima. Mekanisme ini dianggap wajar sejauh bahwa mereka konsisten,
akurat, benar, dan berlaku etis (Leventhal, 1980). Keadilan prosedural merupakan
perwujudan dari prinsip-prinsip normatif yang diterima seperti konsistensi
prosedur terhadap penawaran kompensasi, konsistensi terhadap peraturan,
menghindari kepentingan pribadi pada proses distribusi, ketepatan waktu, dan
etika (Badawi, 2012)

Pengukuran Keadilan Distributif (skripsi dan tesis)

 


Menurut Cropanzano et al. (2007) menyebutkan bahwa keadilan distributif
terdiri dari tiga indikator yaitu sebagai berikut:
1. Keadilan
Menghargai karyawan berdasarkan kontribusinya
2. Persamaan
Menyediakan kompensasi bagi setiap karyawan secara garis besar
sama.
3. Kebutuhan
Meyediakan benefit berdasarkan pada kebutuhan personal seseorang

Pengertian Keadilan Distributif (skripsi dan tesis)

 


Keadilan distributif berkaitan dengan persepsi keadilan tentang alokasi
organisasi dan hasil (Saunders et al., 2002). Keadilan distributif merupakan
persepsi keadilan pada rasio hasil kontribusi untuk karyawan dan perbandingan
rasio dengan anggota lain dari organisasi (Adams, 1965). Keadilan distributif
mengacu pada keadilan yang dirasakan dari hasil yang diterima individu dari
organisasi (Al’zubi, 2010). Keadilan distributif melibatkan perbandingan gaji,
tunjangan, promosi, kekuasaan, imbalan, dan kepuasan (Rai, 2013).

Teori Keadilan (skripsi dan tesis)


Teori yang menghubungkan konsep kepuasan kerja, turnover dengan keadilan organisasi yang cukup di kenal menurut Rivai (2004) adalah Teori Keadilan (Equity Theory). Teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan merasa puas dan tidak puas , tergantung pada ada atau tidaknya keadilan (Equity) dalam suatu situasi kususnya situasi kerja. Teori keadilan tersebut telah berhasil digunakan dalam menjelaskan berbagai bentuk sikap maupun perilaku dalam berbagai tingkatan di suatu organisasi. Model konseptual tentang keadilan telah dikembangkan dengan cakupan konsep serta permasalahan yang mempunyai relevansi secara langsung dengan fungsi-fungsi yang terdapat pada suatu organisasi. Model tersebut telah digunakan peneliti dalam melakukan berbagai studi yang bertujuan untuk menjelaskan peran keadilan di tempat kerja (Baron dan Greenberg, 2008:332). Sutrisno (2012:142) menyebutkan bahwa Teori Keadilan menyatakan setiap manusia selalu menginginkan keadilan sebagai penggerak yang memotivasi mereka dalam bekerja sehingga memperoleh kepuasan dari pekerjaan yang dimilikinya. Menurut Ardana et al. (2012:38) dalam Teori Keadilan setiap individu akan selalu melakukan perbandingan antara dirinya dengan orang lain dalam hal masukan dan hasil yang diperoleh dalam pekerjaan. 9 Terdapat tiga dimensi utama dalam keadilan organisasional, yaitu keadilan distributif, keadilan prosedural dan keadilan interaksional (Colquitt, 2001:390). Dimensi yang pertama, keadilan distributive berkaitan dengan distribusi alokasi sumber daya dan hasil keputusan, misalnya tentang pemberian gaji, insentif dan reward. Dimensi yang kedua, keadilan prosedural berfokus pada proses yang digunakan untuk menentukan hasil keputusan, misalnya prosedur promosi, mengumpulkan informasi sebelum membuat keputusan, dan pemutusan hubungan kerja. Ketiga keadilan interaksional berfokus pada persepsi karyawan atas perlakuan interpersonal dari pimpinan yang dilakukan selama representasi prosedur dan keputusan, misalnya pimpinan dapat memberikan penjelasan

Pengaruh Keadilan Prosedural Terhadap Kepuasan Kerja (skripsi dan tesis)

 


Keadilan prosedural adalah keadilan organisasi yang
berhubungan dengan prosedur pengambilan keputusan oleh
organisasi yang ditujukan kepada anggotanya (Alotaibi, 2001).
Keadilan prosedural ialah persepsi keadilan terhadap prosedur yang
digunakan untuk membuat keputusan sehingga setiap anggota
organisasi merasa terlibat di dalamnya.
Keadialan prosedural merupakan prosedur yang ada pada
perusahaan unuk meningkatkan kepuasan kerja yang ada
dimana tempat dia bekerja namun disamping itu keadilan
prosedural untuk mengatur atau mengarah kepada prosedur
yang ada diperusahaan.
Keadilan Prosedural Menurut Greenberg (1990) adalah
mendefinisikan keadilan prosedural sebagai fokus kepada
prosedur yang digunakan membuat keputusan.Sebuah prosedur
yang dikatakan adil, berdasarkan informasi yang akurat, dapat
dibenrakan sesuai dengan moral dan etika yang ada.Selain itu
definisi dari adanya keadilan prosedural tersebut tentu adanya
penagaruh terhadap kepuasan kerja juga.
Menurut (Kadaruddin,dkk,2013). Bahwa telah melakukan
penelitian dengan objek pegawai pajak, menemukan hasil bahwa
analisis data secara statistik membuktikan bahwa keadilan
prosedural berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai.
Artinya adalah semakin pegawai merasakan adanya keadilan pada
prosedur yang digunakan perusahaan maka akan semakin puas
perasaan karyawan atas pekerjaan mereka, begitu juga sebaliknya
jika karyawan merasakan kurangnya keadilan pada prosedur yang
ada pada lingkup dunia pekerjaan.
Hal ini berarti keadilan prosedural berkaitan dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu
dengan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan adalah salah satunya pekerjaan yang dilakukan
karyawan dan jenis pekerjaan yang dilakukan dapat menilai
kepuasan bahwa pekerjaan tersebut sudah memenuhi target
atau lebih. Faktor yang mengarah pada pekerjaan yang dijalani
karyawan, apakah memiliki elemen yang dapat memberikan
kepuasan kerja karyawan sehingga pekerjaan yang diberikan
oleh atasan mampu mengerjakan dengan baik. Jadi hubungan
antara keadilan prosedural terhadap kepuasan kerja karyawan
bisa menguntungkan terhadap keadilan yang ada atau
prosedur-prosedur dan semakin tinggi keadilan prosedural
yang dirasakan maka akan timbul perasaan senang karyawan
terhadap pekerjaan.
Keadilan prosedural merupakan konsep keadilan yang
berkaitan dengan prosedur yang digunakan organisasi untuk
mendistribusikan hasil-hasil dan sumber daya organisasi
kepada para anggotanya (Neo et al, 2011). Banyak teori yang
menyatakan hal yang sama bahwa keadilan prosedural itu
penting dalam membentuk kepuasan kerja.Semakin tinggi
keadilan prosedural maka yang dirasakan maka akan timbul
perasaan senang karyawan terhadap pekerjaan

Pengaruh Keadilan Distributif Terhadap Kepuasan Kerja (skripsi dan tesis)

 


Tentu keadilan distributif punya hubungan terhadap
kepuasan kerja karna dimana keadilan distributif sangat
berpengaruh terhadap kepuasan kerja bahwa seseorang yang
kita nilai ada dari kepuasan kerjanya baik dari reward yang
kita berikan pada karyawan tersebut agar dimana karyawan
bisa bekerja lebih semangat bekerja.
Karna Keadilan distributif adalah penilaian karyawan
mengenai keadilan atas hasil (outcome) yang diterima karyawan
dari organisasi (Greenberg,1990; Niehoff and Moorman, 1993
dalam Alotaibi, 2001). Keadilan distributif adalah keadilan yang
paling sering dinilai dengan dasar keadilan hasil, yang menyatakan
bahwa karyawan seharusnya menerima upah/gaji yang sesuai
dengan pemasukan dan pengeluaran mereka secara relatif dengan
perbandingan apapun karna keadilan distributif merupakan
penilaian karyawan.
Penilaian karyawan dalam keadilan distributif atau
imbalan yang diberikan kepada tiap karyawan dalam suatu
kelompok sesuai dengan tingkat kerja karyawan yang sudah
kerjakan atau ditunjukkan kepada karyawan diperusahaan agar
dilihat suatu kerja. Keadilan distributif sebagai penilaian
mengenai seberapa adilnya gaji yang diberikan yang sesuai
dengan kerja pada karyawan yang ditrima.
Hal yang sama bahwa etika kerja berhasil memoderasi pengaruh
keadilan prosedural terhadap kepuasan kerja di Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga DIY. Dan hasil dalam penelitian ini juga
menunjukkan bahwa etika kerja tinggi lebih besar pengaruhnya
dalam memoderasi keadilan distributif maupun keadilan prosedural
terhadap kepuasan kerja.
Bahwanya keadilan distributif bisa disimpulakan sangat
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dimana keadilan
distributif itu apa yang diberikan oleh karyawan tersebut seperti
kompensasi dll yang diberikan pada karyawan dan sesuai hasil
pekerjaan yang kita berikan atau sesuai upah yang diberikan pada
karyawan