a. Teori Tingkat Bunga Fischer
Monday, March 1, 2021
Teori Suku Bunga (skripsi dan tesis)
Pengertian Tingkat Suku Bunga (skripsi dan tesis)
Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau dapat juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Suku bunga dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Suku Bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan dalam presentase) (Mishkin, 2008). Oleh karena itu, bunga juga dapat diartikan sebagai uang yang diperoleh atas pinjaman yang diberikan. Suku bunga dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang diinvestasikan. 2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi.
Fungsi Nilai Tukar ( Kurs ) (skripsi dan tesis)
Penentuan sistem nilai tukar merupakan hal penting bagi perekonomian suatu negara karena hal tersebut merupakan satu alat yang dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengisolasi perekonomian suatu negara dari gejolak perekonomian global. Pada dasarnya kebijakan nilai tukar yang ditetapkan suatu negara mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu : 1) Untuk mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran dengan sasaran akhir menjaga kecukupan cadangan devisa. 2) Untuk menjaga kestabilan pasar domestik. Fungsi ini untuk menjaga agar nilai tukar tidak dijadikan alat untuk spekulasi. 3) Sebagai instrument moneter khususnya bagi negara yang menerapkan suku bunga dan nilai tukar sebagai sasaran operasional kebijakan moneter. 4) Sebagai nominal anchor dalam pengendalian inflasi. Nilai tukar banyak digunakan oleh negara - negara yang mengalami chronic inflation sebagai nominal anchor baik melalui pengendalian depresiasi nilai tukar maupun dengan membuat taraf nilai tukar suatu negara dengan suatu mata uang asing.
Sistem Nilai Tukar Mata Uang (skripsi dan tesis)
Pada sistem mengambang terkendali ini, fluktuasi nilai tukar diambangkan dalam suatu rentang (band) intervensi tertentu. Bank Sentral tetap berperan dalam melakukan intervensi untuk mengembalikan nilai tukar mata uang tersebut ke dalam rentang nilai tukarnya semula apabila fluktuasi melebihi batas intervensi yang diperkenankan
Teori Nilai Tukar (skripsi dan tesis)
Nilai Tukar (exchange rate) atau kurs adalah harga satu mata uang suatu negara terhdap mata uang negara lain (Obsfelt, 2000). Nilai tukar nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara (Mankiw,2003). Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif yaitu harga-harga di dalam negeri dibandingkan dengan harga di luar negeri. Nilai tukar dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: Q = SP/P* di mana Q dalah nilai tukar riil, S adalah nilai tukar nominal, P adalah tingkat harga domestik dan P* adalah tingkat harga di luar negeri. A. Traditional Theories Traditional Theories terdiri dari Teori Purchasing Power Parity dan Teori Elastisitas.
Pengertian Nilai Tukar (Kurs) (skripsi dan tesis)
Menurut Nordhaus (1996 : 450) secara sederhana kurs valuta asing adalah harga mata uang negara asing dalam satuan mata uang domestik. Kurs suatu mata uang akan berfluktuasi sesuai dengan permintaan dan penawaran uang tersebut. Namun dalam prakteknya, hal itu tergantung pada bentuk pasar valas tersebut yang mana bentuk pasar valas ini akan dipengaruhi oleh macam exchange ratenya. Menurut Fischer (1992) Nilai tukar atau lazim juga disebut kurs valuta dalam berbagai transaksi ataupun jual beli valuta asing yang dikenal ada empat jenis yakni:
Teori – Teori Nilai Tukar (skripsi dan tesis)
Teori nilai tukar secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu teori
nilai tukar tradisional yang didasarkan pada arus perdagangan dan paritas
daya beli sekaligus menjelaskan pergerakan nilai tukar dalam jangka
panjang dan teori nilai tukar modern yang memusatkan perhatian pada
pasar modal dan dan arus permodalan internasional dan juga menjelaskan
gejolak nilai tukar dalam jangka pendek.
2.1.3.1 Pendekatan Perdagangan atau Pendekatan Elastisitas terhadap
pembentukan Nilai Tukar
Pendekatan ini melihat bahwa nilai tukar antara dua mata uang
dari dua negara dapat ditentukan oleh besar kecilnya perdagangan
barang dan jasa yang berlangsung diantara kedua negara tersebut.
Menurut pendekatan ini keseimbangan nilai tukar adalah nilai tukar
yang dapat menyeimbangkan nilai ekspor dan juga impor dari suatu
Negara. Apabila impor negara tersebut lebih besar daripada ekspor
maka terjadi defisit perdagangan sehingga nilai tukar dapat
mengalami penurunan mata uang (depresiasi). Depresiasi mata uang
akan memicu pengurangan impor dan menaikkan tingkat ekspor
guna memulihkan keadaan neraca perdagangan. Karena kecepatan
proses penyesuaian tersebut ditentukan oleh seberapa elastic ekspor
dan impor terhadap nilai tukar, maka pendekatan ini juga disebut
pendekatan elastisitas.
2.1.3.2 Teori Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity/ PPP)
Teori ini didasarkan pada hukum saru harga (one law price)
yang menyatakan bhwa nilai tukar mata uang pada mata uang lain
didasarkan pada tingkat harga kedua Negara tersebut. Pada teori ini
terdapat dua versi yaitu versi absolut dan versi relative.
2.1.3.2.1 Versi Absolut
Dalam versi absolute menganggap, misalnya 1 USD sama
dengan Rp 15.000 dan jika pemerintah menetapkan nilai
tukar sebesar Rp 10.000 maka nilai Rupiah dapat dikatakan
overvaluation dan jika pemerintah menetapkan nilai tukar
sebesar Rp 16.000 maka nilai Rupiah dikatakan
undervaluation. Dalam versi ini, teori PPP dianggap kurang
realistis, sehingga muncul versi lain yaitu versi relative.
2.1.3.2.2 Versi Relatif
Versi relative menganggap kedua barang tidak realistis jika
hanya dibandingkan dengan satu harga saja, karena pada
kenyataan apabila dikirim ke negara lain membutuhkan
biaya (transport, tariff dan kuota) dan biaya – biaya tersebut
akan berbeda pada setiap negara. Versi relative ini
kemudian mempertimbangkan biaya tersebut selain
penyesuaian hukum satu harga.
2.1.3.3 Pendekatan Moneter terhadap Pembentukan Nilai Tukar dan
Lonjakan Nilai Tukar
Pada pendekatan moneter menyatakan bahwa nilai tukar
terbentuk akibat proses penyeimbangan total permintaan dan
penawaran mata uang nasional di masing-masing Negara. Penawaran
pada suatu negara diasumsikan ditetapkan secara independen oleh
oleh otoritas moneter dari negara yang bersangkutan. Namun
permintaan uang ditentukan oleh tingkat pendapatan riil negara
tersebut atau tingkat harga umum yang berlaku serta tingkat suku
bunga.
2.1.3.4 Pendekatan Keseimbangan Portofolio terhadap Pembentukan Nilai
Tukar
Pada pendekatan ini ditekankan bahwa nilai tukar
sesungguhnya terbentuk karena proses penyamaan dan penyeimbang
total penawaran dan permintaan asset-aset finansial, seperti saham
dan juga obligasi pada setiap negara