Dalam tingkat penyesuaian diri banyak faktor yang dapat mempengaruhi.
Seperti yang dikemukakan oleh Scheneider dalam Susanto (2018: 84) menyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penyesuaian diri di antaranya
sebagai berikut:
1) Keadaan fisik
Kondisi fisik individu merupakan faktor yang mempengaruhi
penyesuaian diri, sebab keadaan sistem-sistem tubuh yang baik
merupakan syarat bagi terciptanya penyesuaian diri yang baik.
Adanya cacat fisik dan penyakit kronis akan melatarbelakangi adanya
hambatan pada individu dalam melaksanakan penyesuaian diri.
2) Perkembangan dan kematangan
Bentuk-bentuk penyesuaian diri individu berbeda pada setiap tahap
perkembangan. Hal tersebut bukan karena proses pembelajaran
semata, melainkan karena individu menjadi lebih tenang. Kematangan
individu dalam segi intelektual, sosial, moral, dan emosi memengaruhi
bagaimana individu melakukan penyesuaian diri.
3) Keadaan psikologis
Keadaan mental yang sehat merupakan syarat bagi terciptanya
penyesuaian diri yang baik, sehingga dapat dilakukan bahwa adanya
frustrasi, kecemasan, dan cacat mental akan dapat melatarbelakangi
adanya hambatan dalam penyesuaian diri. Keadaan mental yang baik
akan mendorong individu untuk memberikan respons yang selaras
dengan dorongan internal maupun tuntutan lingkungannya. Variabel
yang termasuk dalam keadaan psikologis di antaranya pengalaman,
Pendidikan, konsep diri, dan keyakinan diri.
4) Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, aman, penuh
penerimaan dan pengertian, serta mampu memberikan perlindungan
kepada anggota-anggotanya merupakan lingkungan yang akan
memperlancar proses penyesuaian diri. Sebaliknya apabila individu
tinggal di lingkungan yang tidak tenteram, tidak damai, dan tidak
aman, maka individu tersebut akan mengalami gangguan dalam
melakukan proses penyesuaian diri. Keadaan lingkungan yang
dimaksud meliputi sekolah, keluarga, dan masyarakat.
5) Tingkat religiusitas dan kebudayaan
Religiusitas merupakan faktor yang memberikan suasana psikologis
yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik, frustrasi dan
ketegangan psikis lain. Religiusitas memberi nilai dan keyakinan
sehingga individu memiliki arti, tujuan, dan stabilitas hidup yang
diperlukan untuk menghadapi tuntutan dan perubahan yang terjadi
dalam hidupnya. Kebudayaan pada suatu masyarakat merupakan suatu
faktor yang membentuk watak dan tingkah laku individu untuk
menyesuaikan diri dengan baik atau justru membentuk individu yang
sulit menyesuaikan diri.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat penyesuaian diri adalah keadaan fisik, perkembangan dan
kematangan. keadaan psikologis, keadaan lingkungan dan tingkat religiusitas dan
kebudayaan.