Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2007:67).Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000:41).Rivai (2005:309) konsep kinerjaadalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu hasil daripencapaian seseorang atas pekerjaan yang diberikan kepadanya
Friday, March 3, 2023
Pengertian Kinerja (skripsi, tesis, dan disertasi)
Indikator Komitmen Organisasi (skripsi, tesis, dan disertasi)
Komitmen organisasi terdiri atas tiga komponen terpisah dimana setiap komponen berhubungan(John Meyer dan Natalie dalam Kaswan, 2012:293) Dimensi tersebut antara lain:1)Komitmen afektifMenunjukkan kuatnya keinginan emosional karyawan untuk beradaptasi dengan nilai-nilai yang ada agar tujuan dan keinginannya untuk tetap di organisasi dapat terwujud.
Pengertian Komitmen Organisasi (skripsi, tesis, dan disertasi)
Kreitner&Kinicki (2014:165) menjelaskan bahwa komitmen organisasi mencerminkan tingkat dimana seseorang mengenali sebuah organisasi dan terikat pada tujuan-tujuannya.Sikap ini adalah sikap kerja yang penting karena orang-orang yang memiliki komitmen diharapkan bisa menunjukkan kesediaan untuk bekerja lebih keras demi mencapai tujuan organisasi dan memiliki hasrat yang lebih besar untuk tetap bekerja di suatu perusahaan.
Indikator kepuasan kerja (skripsi, tesis, dan disertasi)
Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kerja, hidup ada kondisi kerja yang kurang dari ideal dan serupa ini berarti penilaian seseorang (assessment)seseorang karyawan terhadap betapa puas dan tidak puas akan pekerjaannya merupakan penjumlahan yang rumit dari sebah unsur pekerjaan (Robbins, 2001:69) dalam Kaswan (2012:288)Robbins (2001:82) dalam Kaswan (2012:288) lebih lanjut menyatakan bahwa dalam mengukur kepuasan kerja dapat ditentukan dari empat faktor berikut ini:a)Pekerjaan yang menantang secara mentalb)Imbalan yang adil dan promosic)Kondisi kerja yang mendukungd)Rekan kerja yang mendukungSutrisno (2011:80) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:a)Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, yang meliputi minat,
Teori Kepuasan Kerja (skripsi, tesis, dan disertasi)
Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaannya daripada beberapa lainnya. Teori kepuasan kerja terdiri dari dua teori yaitu Two-factor theory dab Value theory (Wibowo, 2007:301) dalam Kaswan (2012: 285). 1)Two-Factor TheoryTeori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan bahwa Statisfaction(kepuasan) dan Dissatisfaction(ketidakpuasan) merupakan bagian dari kelompok variabel yang berbeda yaitu motivatir dari hygiene factor.Pada umumnya orang mengharapkan bahwa faktor tertentu memebrikan kepuasan apabila tersedia dan menimbulkan ketidakpuasan apabila tidak ada. Ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan (seperti kondisi kerja, pengupahan, keamanan, kualitas pengawasan, dan hubungan dengan orang lain) dan bukannya dengan pekerjaan itu sendiri, karena faktor ini mencegah reaksi negatif maka dinamakan sebagai hygineatau meintennance factors. Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung dari padanya, seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan dari dan pengakuan.2)Value TheoryMenurut konsep ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan di mana hasil pekerjaan diterima individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin puas. Semakin sedikit mereka menerima hasil, akankurang puas. Value theory memfokuskan pada hasil manapun yang menilai orang tanpa memperlihatkan siapa mereka.Kunci menuju kepuasan dalam pendekatan ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang.Semakin besar perbedaan, semakin rendah kepuasan orang. Teori ini menganjurkan bahwa kepuasan kerja dapat diperoleh dari banyak faktor, sehingga cara yang efektif untuk memuaskan pekerja adalahdengan menemukan apa yang mereka inginkan dan apabila mungkin memberikannya. Mangkunegara (2007:120) mengemukakan teori tentang kepuasan kerja antara lain teori keseimbangan (equity theory),teori perbedaan (discrepancy theory), teori pemenuhan kebutuhan (need fullfilment theory), teori pandangan kelompok (social reference group theory),teori pengharapan (expectancy theory), dan teori dua faktor Herzberg
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (skripsi, tesis, dan disertasi)
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah evaluasi kognitif secara umum dari seorang karyawan terhadap seluruh aspek-aspek pekerjaannya. Karyawan yang tidak puas lebih cenderung memiliki perilaku yang merugikan perusahaan seperti kemangkiran atau bahkan mungkin pindah ke perusahaan lain, rendahnya loyalitas karyawan terhadap organisasinya, dan yang paling penting dapat menurunkan kinerja karyawan. Penelitian Fu dan Deshpande
Pengaruh Iklim kerja Terhadap Stres Kerja (skripsi, tesis, dan disertasi)
Stres kerja merupakan keadaan tertekan secara fisik maupun psikologis. Keadaan tersebut merupakan tuntutan lingkungan melebihi kemampuan individu untuk meresponnya (Nawawi, 2003). Secara sederhana Kreitner dan Kinicki (2014) mendefinisikan stres sebagai respon perilaku, fisik, atau psikologis atas penyebab stres (stresor). Stres kerja juga dapat diartikan sebagai kondisi dinamis yang di dalamnya individu menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting (Robbins dan Judge, 2015).Karyawan dengan Iklim kerjayang tinggi diharapkan akan cenderung memiliki stres kerja yang rendah, dengan kata lain Iklim kerjaberpengaruh negatif terhadap stres kerja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hassain et al (2016); Sert el al (2014); dan Jaramillo (2006) menunjukkan bukti empiris bahwa Iklim kerjaberpengaruh negatif terhadap stres kerja.