Thursday, May 4, 2023

Komunikasi krisis

 


Krisis komunikasi adalah komunikasi antara organisasi dan public
Sebelumnya, selama, dan setelah krisis. Komunikasi ini dirancang melalui
program untuk meminimalkan kerusakan pada gambar Organisasi (Prayudi 1998: 
38). Ketika perusahaan mengalami krisis, kebutuhan akan informasi Tentang
krisis terus meningkat. Ini karena itu terkait dengan berbagai Kepentingan publik
perusahaan. Perusahaan publik yang memilikinya Bunga akan merasa khawatir
ketika perusahaan mengalami krisis. Kekhawatiran ini dapat menyebabkan
kemungkinan tindakan membahayakan perusahaan, seperti penarikan modal,
penarikan investor dan dll. Menurut Coombs (1994) di Prayudi, (1998: 39) Ada
lima strategi yang biasanya digunakan dalam komunikasi krisis, yaitu:
1. Non-Existence strategies
Strategi ini diterapkan oleh perusahaan sebenarnya tidak mengalami krisis,
tetapi ada desas-desus bahwa perusahaan itu Menghadapi krisis. Bentuk
pesan dapat berupa penolakan, Penjelasan disertai dengan alasan (klarifikasi),
serang penyebar Rumor (serangan), dan mengancam Hukum
2. Distance Strategies.
Digunakan oleh perusahaan yang mengenali keberadaan krisis dan mencoba
melemahkan hubungan antara perusahaan dan Krisis yang terjadi. Bentuk
pesan bisa menjadi penolakan itu Perusahaan tidak bermaksud melakukan
hal-hal negatif dan penolakan kemauan dan klaim itu Kerusakan yang terjadi
tidak serius (justifikasi).
3. Ingratitation Strategis.
Strategi ini digunakan oleh perusahaan dalam mencari Dukungan publik.
Bentuk pesan bisa diingat publik akan menjadi hal-hal positif yang dilakukan
perusahaan, Tempatkan krisis dalam konteks yang lebih besar, dan katakana
Hal-hal baik dilakukan oleh publik (memuji orang lain). 
4. Mortifiation Strategies.
Perusahaan mencoba meminta maaf dan menerima kenyataan Itu memang
krisis. Bentuknya bisa dalam bentuk kompensasi kepada korban, minta maaf
kepada publik, dan Ambil tindakan untuk mengurangi krisis.
5. Strategi Surffering.
Perusahaan menunjukkan bahwa ia juga menderita Korban dan mencoba
untuk mendapatkan dukungan publik dan simpati.

Fungsi Strategi Komunikasi

 


Dalam upaya promosi pembangunan daerah sangat membutuhkan sebuah
perencanaan yang matang, karena berhasil atau tidak sebuah promosi yang efektif
banyak ditentukan oleh strategi komunikasi, sehingga sebuah strategi bisa
terlaksanakan dengan sangat baik hingga mencapai target yang telah dituju.
Menurut (Effendy, 2015: 28) strategi komunikasi memiliki fungsi ganda yaitu:
a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informastif, persuasive,
dan intruksi secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang
optimal.
b. Menjembatani fenomena, yaitu kondisi yang terjadi akibat kemudahan
diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkan media yang begitu ampuh,
yang jika di biarkan merusak nilai – nilai yang dibangun.
Menurut (Priansa, 2017: 51) fokus strategi komunikasi pemasaran adalah
kinerja sebuah organisasi. Dalam hal ini, fokus strategi pemasaran
menghubungkan organisasi dengan lingkungan serta memandang pemasaran
sebagai fungsi sehingga memiliki tanggung jawab melebihi keseluruhan fungsi
lainnya pada aktivitas bisnis. Adapun proses strategi pemasaran memilki 4 tahap,
yaitu analisis situasi strategi, penyususnan strategi pemasaran, pengembangan
program pemasaran, juga menjalankan dan pengendalikan strategi pemasaran

Strategi Manajemen Krisis

 


Manajemen krisis adalah proses perencanaan strategis untuk krisis atau
titik balik negatif, dalam proses yang mengubah beberapa risiko dan
ketidakpastian dari negatif menjadi positif dan mencoba untuk memungkinkan
organisasi mengendalikan aktivitasnya sendiri. Manajemen krisis yang efektif
tidak hanya mengurangi atau mengakhiri krisis tetapi juga kadang-kadang dapat
memberikan reputasi yang lebih positif bagi organisasi daripada sebelum krisis
terjadi.
Menurut Kriyantono, (2015:185) Ada point-point penting terhadap
manajemen krisis yaitu:
1. Perlunya perencanaan krisis yang berguna dalam mengantisipasi timbulnya
krisis sehingga perusahaan telah memiliki pedoman penanggulangan. 
2. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan umum.
3. Mengupayakan satu suara di crisis center dengan juru bicara dalam
memberikan informasi dan mencegah rumor.
4. Menjalin komunikasi dengan khalayak terkait.
5. Hindari menyinggung pihak lain, terutama sampai masuk ke jalur hukum.
Cermati penyebab krisis terlebih dahulu dan jika ada indikasi kelompok,
maka diperiksa penyebab tindakan kelompok tersebut.

Program Pengendalian

 


Program pengendalian merupakan langkah implementasi menuju strategi
manajemen krisis yang dirumuskan. Secara umum, strategi manajemen krisis
dapat dirumuskan jauh sebelum krisis terjadi, yaitu sebagai pedoman agar para
eksekutif dapat mengambil langkah-langkah tertentu. Berbeda dari strategi
manajemen krisis, program pengendalian biasanya dibuat di lapangan ketika krisis
muncul. Penerapan kontrol diterapkan untuk:
1. Perusahaan (bersama dengan cabang)
2. Industri (usaha yang serupa)
3. Masyarat atau komunitas
4. Divisi perusahaan

Sebab Krisis

 


Ketika ada konflik kepentingan antara berbagai kelompok dalam
organisasi, krisis terjadi. Namun, dari perspektif global, penyebab terjadinya krisis
adalah: 
1. Penyebab Umum:
a. Kesejahteraan dan keamanan terganggu
b. Tanggung jawab sosial di abaikan
2. Alasan Khusus:
a. Manajer membuat kesalahan dan mengganggu bawahan
b. Keuntungan menurun tajam
c. Pengalihan
d. Permintaan pasar yang berubah-ubah
e. Tidak diterimanya produk dipasar
f. Regulasi dan nonregulasi
g. Kecelakaan hingga bencana alam

Manajemen Krisis

 


krisis memang sangat mengerikan, namun menurut Kasali (2003:222) krisis
merupakan titik balik yang dapat menimbulkan masalah oleh karena itu, krisis
memiliki dua permasalahan yang relatif yaitu peluang dan ancaman. Dapat membawa
suatu perusahaan ke jurang kehancuran atau menimbulkan korban jiwa, namun dapat
membawa keberuntungan bagi orang-orang yang berperan dalam manajemen krisis. 
Manajemen krisis biasanya didasarkan pada Bagaimana menghadapi krisis,
membuat keputusan selama krisis dan memantau kemajuan krisis. manajemen bertanggung
jawab untuk menemukan solusi atas masalah yang muncul dalam krisis dengan
menggunakan strategi manajemen krisis yang memungkinkan. strategi manajemen krisis
itu Sendiri lebih dapat diterapkan pada prioritas masalah, dan yang terbaik adalah
menjalankan aplikasi ini Ketika masalah yang sangat mungkin menjadi krisis, sehingga
manajer strategi tidak lagi membutuhkan lebih banyak pengeluaran ketika kasusnya lebih
besar. Dampak krisis biasanya datang dari mana saja Kapan saja Titik bencana alam
kesalahan manusia dan kecelakaan industri semuanya dapat menyebabkan krisis. seiring
Waktu Masalah menumpuk dan Dapat memper buruk situasi. krisis jarang terjadi karena
satu faktor, dan biasanya karena akumulasi dari faktor-faktor lain.
Dari pernyataan beberapa pengertian krisis diatas dapat disimpulkan
bahwa krisis itu mempunyai karakteristik diantaranya :
1. Krisis Tidak Dapat Dihindari (Inevitable)
Dalam karakter ini krisis bersifat tidak diharapkan, hal ini dapat terjadi
setiap saat, tidak dapat dihindari, dan tidak dapat diprediksi.
2. Krisis Menciptakan Ketidakpastian Informasi
Awal munculnya krisis biasanya munculnya rumor. Rumor sendiri
merupakan informasi yang tidak jelas atau tidak pasti kebenarannya.
3. Menimbulkan Kepanikan dan Keterkejutan
Kepanikan disini dimaksudkan adalah ketidaksiapan perusahaan atau
organisasi maupn public yang tidak mempersiapkan strategi crisis plan atau
manajemen isu. 
4. Berpotensi Menimbulkan Konflik
Karakter ini adalah suatu konflik yang terjadi karena ketidaksesuaian antara
harapan dengan kenyataan Kriyantono, (2015:200-204

Krisis dalam perusahaan

 


Kata krisis berasal dari Bahasa Yunani Krisis yang berarti keputusan Nova,
(2009:54). Ketika adanya krisis, perusahaan atau organisasi sepantasnya memberikan
keputusan yang harus dilakukan. Adapun definisi lain berasal dari bahasa Cina, krisis
diucapkan dengan we-ji dan mempunyai arti yaitu bahaya dan peluang. Ketika adanya
krisis dalam perusahaan sepantasnya memberikan keputusan bijak yang harus
dilakukan. Dampak dari krisis itu sendiri biasanya dapat membahayakan organisasi itu
sendiri atau masyarakat sekitarnya. Dampak lain dari krisis biasanya menimbulkan
kurangnya kepercayaan dan reputasi buruk organisasi di mata masyarakat.
Menurut Borodzics (dalam Kriyantono, 2015:196) mengatakan krisis itu
lebih dari sekedar keadaan yang darurat (emergency). Memang kedua konsep –
krisis dan emergency- mempunyai kemiripan, ialah saling membutuhkan respon
cepat dan sistematis. Situasi emergency bisa dikatakan sebagai suatu kondisi yang
tentunya dapat diatasi menggunakan cara-cara yang normal, sehingga sebab dan
akibatnya dapat diprediksi secara cepat. Jadi dalam krisis mempunyai masa yang
berkaitan dengan adanya peristiwa dan memungkinkan punya pengaruh negative
dalam suatu perusahaan atau organisasi