Friday, June 17, 2022

Tahapan Simulasi (skripsi tesis dan disertasi)

 


Menurut Law dan Kelton (2000) untuk melakukan simulasi ada beberapa elemen
prosedur atau tahapan simulasi yaitu:
a. Memformulasikan masalah
Diawali dengan mengenal garis besar sistem seperti apa. Tahap ini perlu untuk
mengenali permasalahan yang ada, fokus objek yang ingin dianalisa, variabel
yang terlibat, mengenali kendala dan juga ukuran performansi dari hasil yang ingin
dicapai.
b. Mengumpulkan data
Mengumpulkan seluruh data yang merupakan informasi penunjang dalam model
sistem yang kemudian dapat diinputkan setelah model disusun.
c. Memilih software dan pengembangan model
Model disusun dan dikembangkan dalam bahasa yang sesuai untuk dipergunakan
pada software yang diinginkan.
d. Melakukan verifikasi dan validasi model
Tahap ini merupakan bagian yang penting dalam simulasi. Verifikasi merupakan
langkah dalam memastikan apakah model sudah berlaku dengan benar dan
sesuai seperti konsep, asumsi, dan apakah sudah diterjemahkan dengan benar ke
dalam bahasa software yang digunakan. Sedangkan validasi merupakan tahapan
dalam memastikan apakah model yang dibuat sudah benar-benar
mempresentasikan sistem nyata.
e. Menganalisa dan mengeksplorasi model
Sistem yang sudah valid dapat dianalisa. Sistem yang sifatnya terbuka, dapat
dilakukan eksplorasi model yaitu dengan melakukan keadaan input ataupun
keadaan lainnya.
f. Melakukan eksperimen optimasi model
Output dari simulasi, perilaku dari sistem, dan analisanya diteliti kemudian
dilakukan eksperimen sebagai jawaban dari pertanyaan pada formulasi masalah.
Gambaran optimal dari sistem dapat diperoleh melalui model yang dijadikan
sebagai pertimbangan untuk memperbaiki sistem aktual yang ada.
g. Mengimplementasikan hasil simulasi
Perbaikan sistem dapat diusulkan dari hasil simulasi yang didapatkan kepada
manajemen. Dalam mengimplementasikan hasil simulasi ini terhadap sistem nyata
memerlukan kontrol secara terus menerus sehingga memungkinkan untuk
munculnya masukan lain agar terjadi kesinambungan dalam mengoptimasi sistem.

Kelebihan dan Kekurangan Simulasi (skripsi tesis dan disertasi)

 


Sebagai salah satu cara mempelajari suatu sistem, simulasi memiliki keunggulan
dan kelemahan (Kelton, 2000).
Keunggulan simulasi:
a. Mampu mengakomodasi sistem kompleks dengan variabilitas yang relatif
tinggi.
b. Dapat memodelkan berbagai macam tipe sistem.
c. Dapat melihat performasi sistem suatu saat bahkan dalam kondisi lain.
d. Lebih leluasa mengendalikan eksperimen.
e. Tidak merusak sistem yang ada.
f. Memvisualisasikan sistem pada keadaan nyata.
g. Menunjang detail sebuah desain.
h. Hasilnya dapat menjadi masukan perbaikan sebuah sistem.
Kelemahan simulasi:
a. Sifatnya cenderung perspektif.
b. Sulit mengkontribusikan semua unsur sistem yang komplek ke model
simulasi.
c. Hanya nilai estimasi yang dapat dihasilkan dari sebuah model simulasi
d. Dari parameter pada simulasi, sulit untuk mendapatkan hasil eksaknya.
e. Biaya untuk model simulasi terkadang cenderung mahal dan juga memerlukan
waktu dalam pengembangan.

Model Simulasi (skripsi tesis dan disertasi)

 


Simulasi merupakan suatu teknik dalam menirukan operasi – operasi atau proses
– proses yang ada atau terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat
komputer dimana dilandasi dengan beberapa asumsi tertentu sehingga sistem
tersebut bisa dipelajari secara ilmiah dan dapat mewakilkan sistem yang
sebenarnya (Law and Kelton, 2000).
Pendekatan dengan menggunakan simulasi diawali dengan membangun model
sistem secara nyata. Model yang dibangun harus mampu menunjukkan
bagaimana komponen pada sistem tersebut saling berinteraksi. Dengan demikian
sudah dapat menggambarkan bagaimana perilaku sistem yang ada. Setelah
membuat model, selanjutnya adalah mentransformasikan model ke dalam suatu
program komputer agar dapat disimulasikan.
Menurut Law and Kelton (2000), umumnya model simulasi dapat dikelompokkan
menjadi tiga dimensi sebagai berikut.
a. Statis dengan Dinamis
Model simulasi statis adalah model untuk menggambarkan sistem yang tidak
terpengaruh perubahan waktu atau pada waktu tertentu. Sedangkan dinamis
menggambarkan sistem yang terpengaruh dengan perubahan waktu.
Model – model persediaan
Model – model biaya minimum atau laba maksimum
Deterministik
Statik Dinamik
Probabilistik
Statik Dinamik
b. Simulasi Deterministik dengan Simulasi Stokastik
Simulasi deterministik adalah simulasi dimana model yang dibentuk tidak
mengandung variabel bersifat acak, sebaliknya apabila mengandung input yang
sifatnya acak maka disebut dengan model simulasi stokastik.
c. Simulasi Kontinu dengan Simulasi Diskret
Dasar pengelompokkan dalam hal ini adalah mengacu kepada sistem yang ingin
dikaji. Apabila variabel sistem mencerminkan status dari sistem yang berubah di
titik waktu tertentu maka sistem disebut diskret. Sementara apabila variabel sistem
seiring perubahan waktu mengalami perubahan secara berkelanjutan maka sistem
disebut kontinu.

Biaya Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Baroto (2002) mengatakan bahwa terdapat biaya-biaya variabel yang dapat
mempengaruhi keputusan jumlah persediaan, yaitu:
ROP = Lt x Q
a) Biaya Simpan
Biaya simpan merupakan biaya yang terdiri dari variasi biaya-biaya yang
berpengaruh langsung pada jumlah persediaan yang ada. Biaya simpan
mencakup biaya: fasilitas (penerangan, ruangan, dll), asuransi untuk persediaan,
pajak dari persediaan, dan biaya apabila terjadi pencurian.
b) Biaya Pemesanan atau Pembelian
Biaya pemesanan atau pembelian mencakup biaya: proses pemesanan atau
ekspedisi, telepon, surat menyurat, pengepakan dan penimbangan, dan
pengiriman ke gudang.
c) Biaya Penyiapan Pabrik
Biaya ini terjadi apabila terdapat bahan - bahan atau komponen yang tidak dibeli,
namun pabrik memproduksinya sendiri. Perusahaan mengalami biaya penyiapan
guna memproduksinya. Adapun yang termasuk dalam biaya – biaya ini yaitu: biaya
mesin-mesin menganggur, penyiapan tenaga kerja langsung, penjadwalan, dan
ekspedisi.
d) Biaya kehabisan / kekurangan bahan
Biaya kekurangan atau kehabisan bahan merupakan biaya yang ditimbulkan
apabila terjadi kondisi dimana persediaan yang dimiliki tidak mencukupi
permintaan atau kebutuhan bahan yang ada. Yang termasuk dalam biaya-biaya
ini yaitu: biaya akibat kehilangan penjualan, terjadi kehilangan pelanggan, biaya
akibat pemesanan khusus, ekspedisi, selisih harga, dan biaya akibat
terganggunya operasi.

Re-order Point (ROP)(skripsi tesis dan disertasi)

 


Bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan operasional proses produksi pada
perusahaan tidaklah cukup hanya dengan melakukan sekali pemesanan barang
saja. Maka dengan demikian akan dilakukan pemesanan atau pembelian kembali
barang secara berkala dalam periode tertentu. Re-order point (ROP) adalah pada
tingkat persediaan berapa pemesanan harus dilakukan agar barang datang tepat
pada waktunya diperlukan.

Safety Stock (skripsi tesis dan disertasi)

 


Safety stock atau persediaan pengaman merupakan tambahan dalam persediaan
yang dilakukan sebagai pelindung dari kemungkinan adanya kekurangan bahan
yang dapat terjadi (Rangkuti, 2004). Terdapat tiga faktor dalam menentukan
jumlah persediaan pengaman sebagai berikut:
a. Jumlah rata-rata demand atau kebutuhan;
b. Waktu;
c. Perhitungan biaya - biaya yang digunakan.
Usaha untuk menghindari terjadinya kekurangan bahan atau stok akan
menimbulkan kenaikan biaya simpan akibat dari adanya safety stock. Terdapat
beberapa metode dalam menetukan jumlah safety stock dimana salah satunya
adalah service level. Service level merupakan target dari perusahaan dalam
memenuhi permintaan dari stok yang dimiliki. Pada umumnya perusahaan
menetapkan 95% service level yang berarti kemungkinan untuk permintaan yang
tidak dapat terpenuhi hanyalah sebesar 5%. Semakin tinggi service level maka
akan menimbulkan nilai safety stock yang semakin tinggi pula.

Pengendalian Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Salah satu fungsi manajerial yang penting dalam perusahaan adalah pengendalian
persediaan. Menurut Ishak (2010), tujuan pengendalian persediaan yaitu sebagai
berikut:
i. Pemasaran menginginkan persediaan agar dapat melayani permintaan
konsumen dengan cepat.
ii. Produksi ingin membuat proses produksi dapat beroperasi dengan efisien
karena persediaan yang dimiliki tersedia ketika dibutuhkan.
iii. Pembelian (purchasing) menggunakan sebagai pembatas apabila dalam
pembelian terjadi kenaikan harga dan apabila terjadi kekurangan produk.
iv. Bagian keuangan ingin meminimasi semua bentuk persediaan karena
persediaan mengeluarkan biaya perawatan dan bentuk investasi yang
tertanam atau perhitungan untuk pengembalian modal yang dikeluarkan
perusahaan.
v. Aspek personalia menginginkan terdapat persediaan agar dapat digunakan
untuk mengantisipasi terjadinya fluktuasi pada kebutuhan tenaga kerja.
vi. Bagian rekayasa (engineering) menggunakan persediaan sebagai bentuk
antisipasi apabila terjadi perubahan dalam rekayasa.
Nur Bahagia (2006) mengemukakan bahwa salah satu permasalahan yang terjadi
dalam sistem persediaan pada umumnya adalah permasalahan kebijakan
persediaan. Permasalahan kebijakan persediaan berkaitan dengan bagaimana
menjamin agar setiap permintaan dapat dipenuhi dengan ongkos minimal.
Masalah tersebut berhubungan dengan penentuan besarnya operating stock dan
safety stock. Masalah lain yang sering muncul adalah penentuan barang yang
akan dibuat atau dipesan dan waktu pemesanan barang.