Sunday, April 21, 2024

Kualitas Produk


Menurut Kotler dan Amstrong (2003:243) kualitas produk adalah salah satu faktor
yang paling diandalkan oleh seorang pemasar dalam memasarkan suatu produk.
Oleh karena itu memperbaiki kualitas produk ataupun jasa merupakan tantangan
yang penting bagi perusahaan dalam bersaing di pasar global. Perbaikan kualitas
produk akan mengurangi biaya dan meningkatkan keunggulan bersaing, bahkan
lebih jauh lagi, kualitas produk yang tinggi menciptakan keunggulan bersaing
yang bertahan lama. Oleh karena itu kualitas merupakan faktor penting yang
mendorong pertumbuhan ekonomis perusahaan-perusahaan di manapun di dunia
ini dalam kontek pasar global.
Produk menurut Mursyid (2010:71) adalah variasi atau sebuah rangkaian dalam
produk yang dijual atau diperdagangkan oleh sebuah perusahaan baik itu pada
pedagang kecil maupun pada perusahaan besar. Variasi atau rangkaian tersebut
akan berkembang secara terus-menerus untuk mencapai profitabilitas tertentu
tanpa ada ketergantungan pada satu macam produk.
Mulyadi (2013:131), menyatakan pada setiap produk dikenal dengan hierarki
manfaat. Hierarki manfaat merupakan jenjang urutan manfaat yang diperoleh
pembeli ketika membeli suatu produk. Seorang pakar pemasaran membagi
hierarki sebuah produk kedalam lima tangkatan, meliputi manfaat utama (care
product), manfaat dasar (basic product), manfaat seharusnya ada augmented
product), manfaat yang diharapkan ( expected product) dan manfaat yang
melebihi yangdiharapkan (potential product).
Menurut Angipora (1999:128), konsumen membeli tidak hanya sekedar kumpulan
atribut fisik, tetapi pada sasarannya mereka membayar sesuatu untuk memuaskan
keinginan. Dengan demikian, bagi suatu perusahaan yang bijaksana bahwa
menjual manfaat (benefit) produk tidak hanya produk saja (manfaat intinya) tetapi
harus merupakan suatu sistem. Dalam mengembangkan suatu produk perencana
produk harus membagi produk menjadi tiga tingkatan yaitu:

  1. Produk Inti (Core Product), adalah produk sesungguhnya yang harus dibeli
    oleh konsumen karena memiliki manfaat yang sebenarnya.
  2. Produk berwujud/produk formal adalah produk yang ditawarkan secara nyata
    dan lengkap kepada konsumen terdiri dari pembungkus, nama merk, mutu,
    corak dan cirri khas yang ditawarkan.
  3. Produk tambahan (produk yang disempurnakan) adalah produk yang
    ditawarkan mencakup keseluruhan manfaat yang diterima atau dinikmati oleh
    pembeli.

Indikator Kepuasan Pelanggan

 


Pengukuran kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena
memberikan informasi yang bermanfaat bagi organisasi. Cara untuk mencapai
kepuasan pelanggan dapat dilakukan juga melalui strategi misalkan survei,
kuesioner, angket dan tentunya pengumpulan data. Menurut Sahir, dkk (2020:27)
indikator kepuasan pelanggan yaitu:

  1. Pengalaman
    Riview dari konsumen dapat mengubah presepsi serta minat pembelian
    produk. Di mana sebelum menjadi keputusan untuk beli, pelanggan pada
    umumnya dapat membuat berbagai perbandingan bagaimana
    pengalamannya yang dirasakan, kemudian akan diceritakan kepada orang.
    Pelanggan akan merasa puas, jika pengalaman baiknya dapat di terima
    konsumen lain merasakannya. Pelanggan merasa terpuaskan pastinya
    memberi nilai bagus pada perusahaan, ini akan penting pada brand identy
    sangat kuat bagi bisnis untuk keberlanjutannya
  2. Harga

    Harga inilah indikator untuk pelanggan paling tampak dan jelas sangat
    penting harus diperhatikan. Pelanggan tidak akan perbah beralih pada toko
    yang lain saat mendapatkan harga ekonomis. Tentunya secara finansial
    pelanggan akan terpuaskan, dapat berhemat walaupun hanya dengan
    berbeda beberapa rupiah saja, demi mendapatkan harga murah, karena
    merasa telah berhemat
  3. Pelayanan
    Kritikan yang telah diterima perusahaan sadar atau tidak ini ada kaitannya
    dengan sebuah pelayanan. Banyaknya pelanggan yang sering mengeluh,
    namun tidak disertai dengan keterangan yang jelas namun kualitas
    pelayanan benar-benar harus optimal dalam memberikan presepsi tentang
    pelayanan bisnis
  4. Kualitas
    Produk yang memiliki kualitas sejauh dapat tumbuh berkembang di
    perusahaan. Sedangkan kualitas membawakan loyalitas. Maka seharusnya
    menjadi perhatian penting dalam setiap perusahaan bisnis. Kepuasan
    terpancar dalam konsumen/pelanggan, jika dapat produk berkualitas

Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

 


Strategi meningkatkan kepuasan pelanggan merupakan cara yang
untuk memperoleh pelanggan baru dengan menggabungkan berbagai cara.
Kepuasan pelanggan sendiri yaitu respon atau tanggapan yang diberikan para
konsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah produk atau pun
jasa, sehingga para konsumen memperoleh rasa nyaman dan senang karena
harapannya telah terpenuhi. Redaksi Bisnis UKM, (2019) dalam
https://bisnisukm.com/str ategi-meningkatkan-kepuasan-pelanggan.html strategi
meningkatkan kepuasan pelanggan antara lain:

  1. Berikan produk yang berkualitas, serta bebas dari kerusakan ataupun
    kecacatan saat sampai di tangan pelanggan. Sebaiknya cek terlebih dahulu
    kualitas produk yang akan diberikan kepada pelanggan
  2. Berikan kualitas pelayanan yang ramah, ketepatan waktu penyampaian,
    serta menggunakan sistem yang mudah dipahami para pelanggan.
    Sehingga para pelanggan tidak merasa kesulitan dengan pelayanan yang
    diberikan, baik pelayanan langsung maupun pelayanan online
  3. Fokus pada kepentingan atau pencapaian kepuasan pelanggan, sehingga
    produk serta pelayaan yang diberikan dapat memenuhi harapan pelanggan
  4. Memperhatikan harga produk maupun biaya pelayanan yang sesuai
    dengan kondisi pasar saat ini, serta sesuaikan dengan nilai produk atau jasa
    yang ditawarkan. Karena pelanggan akan membandingkan antara biaya
    yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari satu produk
  5. Berikan jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang
    diberikan, sehingga para pelanggan percaya dengan produk ataupun jasa
    yang ditawarkan dan akan terus menjadi pelanggan setia. Misalnya dengan
    mencantumka ijin dari badan POM bagi produk makanan dan obat.
    Setelah memiliki beberapa strategi yang dapat digunakan untuk
    meningkatkan kepuasan pelanggan
  6. Perlaukan pelanggan layaknya “Bos”. Hal tersebut dapat membuat
    pelanggan merasa puas. Bukankah tanpa adanya pelanggan maka bisnis
    tidak akan berjalan dengan baik. Maka memperlakukan pelanggan dengan
    sangat baik
  7. Komunikasi yang efektif. Komunikasi merupakan hal yang terpenting
    dalam segala hal apapun tak terkecuali bisnis. Tanpa adanya komunikasi
    yang baik dan efektif maka akan terjadi kesalah pahaman hingga membuat
    pelanggan merasa tidak puas
  8. Memberikan nilai lebih kepada pelanggan setia. Ketika anda ingin
    membangun konsep yang dipercaya konsumen maka berikan nilai plus
    kepada pelanggan dengan memberikn diskon khusus, hadiah dan juga
    pelayanan yang spesial
  9. Pelayanan yang maksimal perlu dilakukan demi menjaga hubungan yang
    baik. Maka berikan pelayanan yang bagus baik untuk pelanggan baru
    maupun lama. Tidak membedakan pelanggan kelas atas maupun bawah

Pengukuran Kepuasan Pelanggan

 


Pemantauan dan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan telah menjadi
hal yang sangat esensial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan langkah
tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan
pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Pada
prinsipnya kepuasan pelanggan itu dapat diukur dengan berbagai macam metode
dan teknik. Menurut Kotler dalam Prihastono (2015:6) mengidentifikasi 4 metode
untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem keluhan dan Saran
    Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (costomer-oriented)
    perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk
    menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka
  2. Ghost shopping
    Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
    pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang (ghost shopper)
    untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk
    perusahaan dan pesaing
  3. Lost Custoer Analysis
    Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
    membeli atau yang telah pidah pemasok agar dapat memahami mengapa

    hal itu terjadi dan supaya dapat mengambul kebijakan
    perbaikan/penyempurnaan selanjutnya
  4. Survei kepuasan konsumen
    Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakuka
    dengan metode survei, baik dengan survei melalui pos, telepon, maupun
    wawancara pribadi”.
    Menurut Tjiptono (2015:368) pengukuran kepuasan konsumen memiliki
    enam konsep inti yaitu sebagai berikut:
  5. Kepuasan pelanggan keseluruhan (overall customer satisfaction)
    Dalam konsep ini, cara mengukur kepuasan pelanggan yaitu langsung
    menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan produk atau
    jasa suatu perusahaan. Penilaiannya meliputimengukur tingkat kepuasan
    pelanggan erhadap produk dan/atau jasa perusahaan bersangkutan serta
    membandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan terhadap perusahaan
    pesaing.
  6. Dimensi kepuasan pelanggan
    Kepuasan pelanggan diukur dengan empat langkah. Pertama,
    mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua,
    meminta pelanggan menilai produk dan/atau jasa perusahaan. Ketiga,
    meminta pelanggan menilai produk dan/atau jasa perusahaan pesaing
    berdasarkan item yang sama. Dan keempat, meminta para pelanggan untuk
    menentukan dimensi yang penting dalam menilai kepuasan pelanggan.
  7. Konfirmasi harapan (confirmation of expectations)
    Kepuasan diukur berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan
    pelanggan dengan kinerja produk/jasa perusahaan.
  8. Niat beli ulang (repurchase intention)
    Dalam konsep ini, caranya adalah dengan menanyakan pelanggan secara
    langsung apakah akan membeli produk atau menggunakan jasa perusahaan
    lagi.
  9. Kesediaan untuk merekomendasi (willingness to recommend)
    Kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk/jasa kepada teman
    atau keluarganya menjadi ukuran penting untuk dianalisis dan
    ditindakanjuti dalam kasus pembelian produk/jasa yang pembelian
    ulangnya relatif lama.
  10. Ketidakpuasan pelanggan (customer dissatisfaction)
    Ketidakpuasan pelanggan meliputi complaint, return atau pengembalian
    produk, biaya garansi, product recall (penarikan kembali produk dari
    pasar).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

 


Pelanggan mempunyai angan-angan mengenai perasaan yang ingin
mereka rasakan ketika mereka menyelesaikan suatu transaksi atau ketika
menikmati pelayanan yang telah di terima. Mencapai tingkat kepuasan pelanggan
tertinggi adalah tujuan utama pemasaran. Mempertahankan kepuasan pelanggan
dari waktu ke waktu akan membina hubungan yang baik dengan pelanggan.
Menurut Irawan (2015:5) faktor-faktor pendorong kepuasan pelanggan yaitu:
a. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas setelah membeli dan menggunakan produk
tersebut yang memiliki kualitas produk baik.
b. Harga
Biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting. Akan tetapi
biasanya faktor harga bukan menjadi jaminan suatu produk memiliki
kualitas yang baik.
c. Kualitas Jasa
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh jasa yang baik atau
sesuai dengan yang diharapkan dari pegawai maupun karyawan
perusahaan.
d. Emotional factor
Kepuasannya bukan karena kualitas produk, tetapi harga diri atau nilai
sosial yang menjadikan pelanggan puas terhadap merek produk tertentu.
e. Biaya atau kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
Kenyamanan dan efisien dalam mendapatkan suatu produk atau jasa serta
mudah mendapatkan jasa produk memberikan nilai tersendiri bagi
kepuasan pelanggan

Teori dan Model Kepuasan Pelanggan


Teori dan model kepuasan pelanggan dapat memudahkan untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Yang mana menjadi dampak perbandingan antara harapan konsumen sebelum
pembelian dengan yang didapatkan setelah melakukan pembelian. Menurut
Indahingwati (2019:41) teori dan model kepuasan pelanggan yaitu:

  1. Teori Ekonomi Mikro
    Berdasarkan teori ini, surplus konsumen mencerminkan kepuasan
    konsumen di masa semikin besar surplus konsumen maka semakin besar
    pula kepuasan konsumen, dan sebaliknya.
  2. Prespektif Psikologis
    Apabila konsumen merasa bahwa kegagalan suatu produk memenuhi
    harapannya disebabkan faktor yang bersifat stabil dan berkaitan dengan
    pemasarannya, ia cenderung berkeyakinan bila dimasa mendatang ia
    membeli produk yang sama, maka kegagalan tersebut akan terulang
    kembali
  3. Perespektif Total Quality Management (TQM)
    Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam
    menjalankan bisnis yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing

    organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas produk jasa,
    manusia, proses dan lingkungannya”.

Pengertian Kepuasan Pelanggan


Kepuasan pelanggan dapat dirasakan setelah pelanggan membandingkan
pengalaman mereka dalam melakukan pembelian barang/jasa dari penjual atau
penyedia barang/jasa dengan harapan dari pembeli itu sendiri. Harapan tersebut
terbentuk melalui pengalaman pertama mereka dalam membeli suatu barang/jasa,
komentar teman dan kenalan, serta janji dan informasi pemasar dan pesaingnya.
Pemasar yang ingin unggul dalam persaingan tentu harus memperhatikan harapan
pelanggan serta kepuasan pelanggannya.
Menurut Tjiptono & Chandra (2016:204) “Kata kepuasan (Satisfaction)
berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai dan “facio”
(melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan
sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai”. Windasuri & Hyacintha (2016:64)
kepuasan pelanggan adalah “suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap
pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa”.
Sangadji dan Sopiah (2015:31) kepuasan pelanggan adalah “perasaan
senang atau kecewa seseorang dalam perbandingan antara kesannya konsumen
terhadap tingkatan kinerja produk dan jasa ril atau aktual dengan kinerja sesuai
harapan”.
Majid (2011) dalam Rohaeni (2018:9) menjelaskan bahwa “Kepuasan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
yang dirasakan dengan harapannya”. Kotler dalam Windarti (2016:48)
menyatakan bahwa “Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana suatu tingkatan
produk dan jasa yang dipersepsikan sesuai dengan harapan pelanggan atau
pembeli”.
Giese dan Cote dalam Tjiptono & Diana (2015:25), mengidentifikasi tiga
komponen utama dalam definisi kepuasan pelanggan sebagai berikut.

  1. Tipe respon (baik respon emosional/afektif maupun kognitif) dan
    intensitas respon (kuat hingga lemah, biasanya dicerminkan lewat istilahistilah seperti “sangat puas”, “netral”, “sangat senang”, “frustasi”, dan
    sebagainya.
  2. Fokus respon, berupa produk, konsumsi, keputusan pembelian, wiraniaga,
    toko, dan sebagainya.
  3. Timing respon, yaitu setelah konsumsi, setelah pilihan pembelian,
    berdasarkan pengalaman akumulatif, dan seterusnya”.