Friday, April 24, 2020

Vitamin (skripsi dan tesis)


Vitamin dibagi atas kelarutannya, yaitu vitamin larut dalam air dan
vitamin larut dalam minyak (Linder, 1992). Sementara Winarno (1982)
mengemukakan bahwa, vitamin yang larut air mudah diserap ke dalam darah,
tidak melalui saluran lymphe dan tidak dapat ditimbun di dalam tubuh.
Vitamin yang ditambahkan ke dalam produk suplemen umumnya berupa
vitamin yang larut dalam air (Hidayat, 2002).
Produk suplemen sebagian besar mengandung multivitamin B dan zat
non gizi, stimulant dan flavouring. Jenis vitamin yang banyak digunakan
adalah vitamin B komplek, yaitu vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin
(asam nikotinat, niasinamida), vitamin B6 (pyridoxine) asam pantotenat,
inositol dan vitamin B12 (Sianokobalamin).
emua bahan pangan baik hewani maupun nabati mengandung vitamin
B1 (tiamin) (Hendler, 2001). Menurut Winarno (1982), tiamin berperan
sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari
karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa kaya energi.
Kekurangan tiamin akan terjadi polyneuritis yang disebabkan terganggunya
transmisi syaraf atau jaringan syaraf menderita kekurangan energi. Hal yang
sama diungkapkan Tallaksen et al. (1997) bahwa, vitamin B1 dikenal esensial
bagi tubuh untuk fungsi pertumbuhan, menambah nafsu makan, memperbaiki
fungsi saluran pencernaan dan memelihara proses kehidupan sel-sel dalam
tubuh. Winarno (1982) mengatakan bahwa, vitamin B2 (riboflavin) larut
dalam air dan memberi warna fluoresens kuning-kehijauan merupakan
komponen suatu sistem enzim yang dikenal sebagai flavoprotein dan terlibat
dalam reaksi-reaksi metabolisme intermediet.
Niasin merupakan dua komponen koenzim, yaitu nicotinamide adenine
dinucleotide (NAD) dan nicotinamide adenine dinucleotide phosphate
(NADP) (Hendler and Rorvik, 2001) yang berfungsi sebagai katalis reaksireaksi
reduksi dan oksidasi guna menjaga sistem syaraf dan sistem
pencernaan, menurunkan kolesterol dan trigliserida dalam darah (Carpenter.
1981), serta menjaga agar suplai energi dalam jaringan tubuh berjalan normal
(Winarno, 1982).
Vitamin B6 (pyridoxine HCl) merupakan kelompok piridina dengan
keasaman tinggi (Winarno, 1982) yang terdiri dari piridoksin, piridoksal dan
piridoksamina (Hanna, 1997). Vitamin B6 berfungsi sebagai koenzim
piridoksal fosfat yang banyak berperan dalam reaksi enzim, terutama dalam
metabolisme asam amino, membantu fungsi otak, produksi energi (Tsuge,
1997), mencegah stress, memacu pembentukan sel darah merah, memelihara
keseimbangan cairan tubuh dan pengaturan eksresi air (Griffith, 1988).
Menurut Winarno (1982), vitamin B12 (sianokobalamin) merupakan senyawa
berbentuk kristal, berwarna merah yang berperan menjaga agar sel-sel
berfungsi normal, terutama sel-sel saluran pencernaan dan sistem syaraf .

No comments:

Post a Comment