Fontana berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku
individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengamatan. Sedangkan menurut
Morgan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pendapat lain
diutarakan oleh Muhibbinn Syah yang mengartikan belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa
terdapat tiga komponen dalam kegiatan belajar yakni: sesuatu yang dipelajari,
proses belajar dan hasil belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu aktifitas atau usaha yang disengaja yang menghasilkan perubahan berupa
sesuatu.
Berkaitan dengan belajar, mucul beberapa teori-teori belajar dari para ahli
antara lain sebagai berikut.
1. Teori Koneksionisme
Teori ini dikemukakan oleh Torndike, pendapatnya menyatakan bahwa belajar
merupakan proses pembentukan dan penguatan hubungan antara stimulus dan
respon.
2. Teori Gestalt
Teori ini menegaskan dalam belajar yang penting adalah penyesuaian, pertama
yaitu mendapatkan yang tepat, hal ini sangat tergantung pada pengamatan.
Dengan kata lain pemecahan problem sangat tergantung pada pengamatan,
apabila dapat melihat situasi itu dengan tepat maka problem pencerahan dan
dapat memecahkan problem itu
.
3. Teori Guthrie
Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu secara keseluruhan
dapat dipandang sebagai serangkaian tingkah laku yang terdiri dari unit-unit.
Unit-unit ini merupakan respon dari stimulus sebenarnya, respon ini kemudian
menjadi stimulus dan menimbulkan respon baru, demikian seterusnya. Guthrie
mengatakan, dengan prinsip belajar conditioning, dia mencoba mengubah
tingkah laku yang kurang baik. Adapun metode untuk mengubah tingkah laku
yaitu reaksi berlawanan, membosankan, dan mengubah lingkunag.
4. Teori Bandura
Bandura
menyatakan bahwa proses belajar terjadi denganmengalami dan
meniru apa yang ada disekitarnya. Ia menanamkan teorinya dengan social
learning dengan menggunakan prinsip modeling dan imitation. Menurutnya tingkah laku imitasi atau peniruan dari anak tergantung karakteristik, penonton
dan karakteristik model.
Dari beberapa teori tersebut dapat dikatakan bahwa hal penting saat kita
belajar adalah adanya tingkah laku yang merupakan bagian dari stimulus dan
respon. Manusia dapat berfikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri untuk
mencapai tujaannya dalam kegiatan belajar yang artinya manusia memiliki sistem
self. Sistem self bukan unsur psikis yang mengatur tingkah laku, tetapi
mengacu ke strukttur kognitif yang memberi pedoman mekanisme dan
seperangkat fungsi-fungsi persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah
laku.Banyak sekali istilah dan teori yang berkaitan dengan self, salah satunya
adalah self efficacy yang dikemukakan oleh Albert Bandura.
No comments:
Post a Comment