Komitmen organisasi didefinisikan sebagai kekuatan yang kuat dari
keterlibatan individu dalam suatu organisasi. Komitmen organisasi juga
didefinisikan sebagai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota dalam
suatu organisasi; kesediaan untuk mengerahkan upaya dengan sunguh-sunguh
terhadap organisasinya; keyakinan yang pasti dalam penerimaan, nilai-nilai dan
tujuan organisasi. Maksudnya, komitmen organisasi adalah proses yang
berkelanjutan dimana individu menunjukkan kepedulian mereka terhadap
organisasi (Mowday et al, 1979).
Robbins dan Judge (2008), komitmen organisasi merupakan suatu keadaan
dimana seorang karyawan memihak terhadap tujuan organisasi, karyawan
memiliki keinginan untuk mempertahankan keanggotaannya organisasi tersebut.
Dapat disimpulkan karyawan memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan
dalam suatu organisasi. Sehingga, komitmen organisasi bisa dikatakan suatu
ikatan psikologis organisasi yang memengaruhi individu supaya bertindak secara
konsisten untuk kepentingan organisasinya (Porter et al., 1974; Mowday dan
McDade, 1979).
Sependapat dengan Mathieu dan Zajac (1990) bahwa komitmen organisasi
yang rendah dapat berpengaruh negatif baik dalam organisasi maupun individu,
sedangkan komitmen organisasi yang tinggi memiliki efek positif diantaranya :
kinerja yang tinggi, kepuasan yang lebih besar, turnover yang lebih rendah.
Porter dkk. (1974) menyebutkan ciri komitmen organisasi, sebagai berikut:
adanya keyakinan kuat dalam penerimaan, tujuan dan nilai organisasi; adanya
kemauan untuk mengerahkan banyak usaha terhadap organisasi; adanya keinginan
yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi. Sependapat dengan Meyer
(1993) ada lima indikator dari komitmen afektif, yaitu: loyalitas; rasa bangga;
peran serta seorang karyawan; menganggap organisasi yang terbaik; terikat secara
emosional pada organisasi tempat bekerja. Sehingga menurut Vandenberghe
(2004) bahwa komitmen afektif memberikan efek kuat secara langsung terhadap
niat untuk keluar dari organisasi
No comments:
Post a Comment