Saturday, February 29, 2020

Abnormal Return (skripsi dan tesis)

Abnormal return adalah return yang di dapat investor yang tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung.   Abnormal return adalah salah satu indikator yang dipakai untuk melihat keadaan pasar yang sedang terjadi. Informasi dapat dikatakan memiliki nilai bagi investor apabila informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal (Jogiyanto, 2009:557). Aspek kepercayaan dari investor merupakan salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam pasar saham. Oleh sebab itu, suatu pengumuman atau pengungkapan akan ditanggapi oleh investor dengan beragam. Abnormal return adalah selisih antara realized return dan expected return (Jogiyanto, 2009:557). Abnormal return akan positif jika return yang didapatakan lebih besar daripada return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan abnormal return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Berikut model abnormal return yang ditunjukkan Brown dan Warner dalam Eduardus Tandelilin (2010:225): 
1. Mean-adjusted return 
Model ini menganggap jika pasar efisien dan return saham bervariasi secara random di sekitar nilai sebenarnya, maka rata-rata return sekuritas yang dihitung dari periode sebelumnya dapat digunakan sebagai expected return
2. Market-adjusted return 
Model ini menghitunh abnormal return dengan menghilangkan pengaruh pasar terhadap return harian sekuritas
3. Market model return 'Model ini menggambarkan hubungan antara sekuritas dengan pasar dalam sebuah persamaan regresi linier sederhana antara return saham sekuritas dengan return pasar
Return merupakan hasil atau keuntungan yang akan diperoleh investor dari investasi yang dilakukan. Menurut Jogiyanto (2009: 199), return itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 
a. Realized return Realized return merupakan return yang sesungguhnya terjadi.
b. Expected return Expected return merupakan return yang diharapkan oleh investor ketika menanamkan sahamnya. Brown dan Wardan dalam jogiyanto (2009:558) mengestimasikan expected return menggunakan tiga model, yaitu: 
1. Mean-adjusted model Model ini menganggap bahwa expected return bernilai konstan yang sama dengan rata-rata realized return sebelumnya selama periode estimasi. 
2. Market model Perhitungan expected return dengn model pasar (market model) dilakukan dengan dua tahap, yaitu: (1) membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan (2) menggunakan model ekspectasian ini untuk mengestimasi expected return di event window. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square)
3. Market adjusted return Model market adjusted return menganggap bahwa praduga yang terbaik untuk mengestimasi return saham adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasinya, karena return saham yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar 

No comments:

Post a Comment