Risiko bisa didefinisikan dangan berbagai cara. Sebagai contoh, risiko bisa
didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Definisi lain yang sering dipakai
untuk analisis investasi, adalah kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang
dari yang diharapkan. Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian, sebagai
contoh investasi dapat mendatangkan keuntungan (harga naik), bisa juga
menyebabkan kerugian (harga turun). Ketidakpastian tersebut lah yang
menyebabkan munculnya risiko (Hanafi, 2009). Risiko juga dapat didefinisikan
sebagai volatilitas outcome yang umumnya berupa nilai dari suatu aktiva atau
hutang. Kegiatan usaha perbankan selalu berhubungan dengan berbagai bentuk
risiko, risiko bank dapat didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu kejadian
yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank (Ghozali, 2007).
Risiko memiliki tiga komponen utama yaitu kemungkinan (probability),
kejadian (event), dan kerugian atau loss. Apabila salah satu dari ketiga komponen
tersebut tidak ada, maka dapat dikatakan bahwa risiko tidak terjadi. Risiko dapat
diartikan juga sebagai ketidakpastian (uncertainty) dan memiliki objek risiko atau
eksposur. Secara statistik risiko merupakan volatilitas dari sesuatu dapat berupa
pendapatan, laba, biaya, dan sebagainya. Volatillitas merupakan ukuran dispersi
(penyebaran) yang dalam statistik diukur dengan variance atau standar deviasi.
17
Semakin besar nilai variance atau standar deviasi, maka akan semakin besar
risikonya (Ghozali, 2007). Manajemen risiko organisasi adalah suatu sistem
pengelolaan risiko yang dihadapi oleh organisasi secara komprehensif untuk
bertujuan meningkatkan nilai perusahaan. Manajemen risiko organisasi
mempunyai elemen-elemen berikut ini : identifikasi misi, penilaian risiko dan
ketidakpastian, pendanaan risiko, dan administrasi program (Hanafi, 2009)
No comments:
Post a Comment