Monday, February 21, 2022

Agency Theory (skripsi, tesis, dan disertasi)

  

Teori keagenan merupakan teori yang didasarkan pada hubungan antara kedua belah pihak, yang mana dalam hal ini pihak tersebut disebut sebagai principal dan agent (Jensen dan Meckling, 1976). Principal yang dimaksudkan yaitu pemegang saham, dan agent adalah pihak manajemen perusahaan. Antara ke dua belah pihak tersebut memiliki fungsi, manfaat dan kepentingan yang terpisah. Pada dasarnya toeri keagenan ini sebagai pemisah antara pihak agent dan pihak principal, yang mana setiap pihak memiliki tujuan dan risiko yang berbeda.

Agency theory merupakan hubungan yang terjalin atas persetujuan dari dua belah pihak, yaitu pihak manajer sebagai agent dan pihak pemilik sebagai principal. Agency dapat saling berhubungan Ketika terikat dalam suatu kontrak yang disetujui oleh manager (agent) dan pemilik (principal) dalam rangka penyelenggaraan suatu perusahaan yang berasal dari delegasi beberapa wewenang pengambilan keputusan. Dalam agency theory, kepurutusan operasi dibuat oleh agent untuk memaksimumkan fungsi dan kekayaannya. Tanggung jawab dan pengambilan terhadap data akuntansi dikendalikan oleh seorang manajer, dimana praktik akuntanasi yang dilaksanakan akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dasar dari diambilnya suatu keputusan biasanya berdasarkan dari keinginannya (desires), kebutuhannya (needs) dan preferensinya (preferences).

Hubungan dari keagenan atau yang biasa disebut agency relationship ini dapat terjadi apabila seorang principal yang berperan sebagai pemegang saham melakukan kerjasama atau menyewa agent dalam sebuah perusahaan untuk membuat keputusan kontrak kerja dalam melakukan sejumlah jasa pada perusahaan tersebut (Kasmir, 2012). Adapun wewenang yang dimiliki oleh principal yang berperan sebagai pemegang saham adalah memberikan amanah kepada agent untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan sesuai dengan yang tertulis dalam kontrak kerja. Kendati demikian pada sisi lain, agent memiliki keunggulan pada informasi dibandingkan principal. Hal ini dapat menimbulkan tindakan-tindakan sesuai dengan kepentingan dengan tujuan untuk memaksimalkan utility.

Asumsi agency theory akan mengakibatkan munculnya konflik kepentingan  antara manajer dan pemilik; manajer memaksimumkan utilitinya sendiri, sementara  pemilik berkeinginan  memaksimumkan keuntungannya.  Konflik tersebut muncul bila  manajer berusaha memaksimumkan kesejahteraannya sendiri dan tidak memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Tindakan tersebut dilakukan  melalui financial numbers game dengan cara real (melalui transaksi)  atau melalui artificial (pemilihan metode akuntansi).

No comments:

Post a Comment