Monday, February 21, 2022

Return Saham (skripsi, tesis, dan disertasi)

  

Return saham diartikan sebagai besarnya keuntungan yang didapatkan oleh investor atas investasi saham yang telah ditentukan. Adapun tujuan investor adalah untuk menambah nilai kekayaan yang dilakukan dengan memaksimalkan return namun tidak melupakan risiko yang mungkin terjadi. Tingginya return berarti saham yang ditawarkan sedang aktif diperdagangkan.  Terdapat dua jenis return saham, yakni capital gain (keuntungan selisih harga saham) dan current income (pendapatan lancar) (Agoes, 2012).

Return saham merupakan suatu tingkatan pengembalian saham yang sesuai harapan dari investasi dalam satu atau beberapa kelompok saham yang dikemas dalam bentuk portofolio. Return dapat berupa realisasi (relized return) dari hasil yang telah terjadi atau hasil  yang terjadi dimasa datang. Return realisasi menjadi penting karena sebagai alat ukur untuk menentukan kinerja dari perusahaan. Return realisasi berfungsi untuk dasar menentukan nilai return ekspektasi (expected return) dan memperhitungkan risiko yang dapat terjadi dimasa depan. Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diperkirakan dapat diperoleh investor di masa depan. Return realisasi (relized return) bersifat belum terjadi (Jogiyanto, 2000) dalam (Lestari et al, 2016). Menurut Tandelilin (2010:102) dalam (Lestari et al, 2016), return  merupakan tingkat pengambilan yang akan didapatkan oleh investor setelah jangka waktu dan risiko dalam waktu tertentu setelah melakukan investasi. Keputusan investasi yang dilakukan investor berupa saham menjadikan investor tersebut ikut adil dalam penanaman modal suatu perusahaan. Investor yang rasional akan terus memikirkan strategi agar dapat meningkatkan tingkat return yang lebih besar dari pada modalnya.

Farkhan dan Ika (2013) menyatakan bahwa return saham merupakan sejumlah nilai yang dituliskan dalam bentuk presentase dan didapat dari investasi saham biasa dari perusahaan dalam waktu atau situasi tertentu. Perhitungan nilai tersebut dilakukan dengan membagi ekuitas saham biasa kekayaan bersih pada awal periode akuntansi ke dalam pendapatan bersih setelah deviden saham preferen tetapi sebelum deviden biasa untuk masa tersebut. Laba yang didapat dari modal akan menunjukkan seberapa efektif uang yang digunakan para pemegam saham. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa return saham adalah merupakan tingkat laba atau untung yang didapatkan investor atas saham yang diinvestasikan berdasarkan selisih perubahan harga saham dari periode saat ini dengan periode sebelumnya. Ketika investor menginvestasikan uangnya untuk membeli saham, maka mereka akan mengorbankan konsumsi untuk saat ini demi keuntungan yang akan diperoleh di masa depan. Harapan untuk konsumsi yang lebih tinggi di masa depan didasarkan atas deviden yang diharapkan akan didapatkan, adanya kenaikan harga saham di masa depan. Jelasnya, dalam kegiatan investasi saham, hasil yang diharapkan di masa depan didapatkan dalam wujud return baik berupa return realisasi maupun return ekspektasi. Return tersebut didapatkan sebagai bayaran atas pengorbanan ekonomi yang dilakukan saat ini.

Menurut Usman (2004) return memiliki dua jenis komponen yang dimanfaatkan, meliputi Current Income (pendapatan lancar) dan Capital Gain (keuntungan selisih harga). Current Income keuntungan yang didapatkan dari transaksi pembayaran secara periodik, seperti pembayaran bunga obligasi, bunga deposite, dan lain lain. Current Income memiliki sebutan lain yaitu pendapatan lancar karena keuntungan yang diperoleh berupa kas, dan dapat dicairkan menjadi uang dengan waktu yang singkat. Capital Gain merupakan keuntungan yang didapatkan akibat munculnya selisih nilai jual dengan nilai beli pada transaksi saham. Capital Gain harus diperdagangkan di pasar karena nilainya bergantung pada pasar saham. Capital Gain  dapat diperkirakan dengan melakukan analisis dari riwayat periode sebelumnya pada return histories, sehingga dapat diprediksi seberapa besar tingkat pengembalian (expected return).

 

No comments:

Post a Comment