Monday, February 21, 2022

Profitabilitas (skripsi, tesis, dan disertasi)

  

Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Maka tingkat profitabilitas rendah ditengarai berpengaruh terhadap audit delay. Hal tersebut berkaitan dengan akibat yang dapat ditimbulkan pasar terhadap pengumuman rugi oleh perusahaan. Penelitian Naim (2008) memperlihatkan bahwa tingkat profitabilitas yang lebih rendah memacu kemunduran publikasi laporan keuangan. Demikian pula Carslaw dan Kaplan (2001) memaparkan perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu audit yang lebih lama ketimbang biasanya.

Ditemukan oleh Owusu-Ansah (2000), perusahaan yang memiliki hasil gemilang (good news) akan melaporkan lebih tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian (bad news). Ungkapan senada dikemukakan dalam penelitian Annisa (2004), perusahaan dengan hasil yang baik akan melaporkan lebih cepat dari perusahaan yang gagal operasi atau merugi. Berlawanan dengan pemaparan di atas, Ashton (2007) menyebutkan profitabilitas bukanlah faktor yang signifikan mempengaruhi audit delay. Menurut Hanafi dan Halim (2006) Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dan juga rasio ini memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen karena menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh suatu pengambilan bersih (net return) atau laba yang dihasilkan dari investasi yang telah ditanamkan atau dari penjualan. Bagi beberapa pihak, rasio profitabilitas sangat penting sebab cara perusahaan beroperasi, yang merupakan hasil dari berbagai macam kebijakan dan keputusan perusahaan. Jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Sartono (2001) antara lain:

  • Return On Equity (ROE)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang makin besar maka rasio ini juga semakin besar.

  • Return On Asset Rasio (ROA)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya..

Return On Asset Rasio = X 100%

  • Net Profit Margin (NPM)

Rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampun perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. .

Net Profit Margin= X 100%

Net profit margin yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan menejemen yang tidak efisien.

  • Gross Profit Margin (GPM)

Rasio yang digunakan untuk mengetahui laba kotor yang dicapai setiap rupiah penjualan. Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh haaarga pokok penjualan. Jika harga pokok penjualan naik maka gross profit margin akan turun, begitu pula sebaliknya.

Gross Profit Margin= X 100%

  • Return On Investment (ROI)

Rasio ini menunjukkan beberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumbernya untuk menghasilkan laba, dengan membandingkan laba setelah pajak,terhadap total aktiva. Return on investment yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen suatu perusahaan.

Return On Investment = X 100%

  • Earning Per Share (EPS)

Rasio per lembar saham adalah suatu rasio yang mana bermanfaat untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan laba bagi pemiliknya. Jadi rasio ini sering digunakan investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam mencetak laba berdasarkan saham yang dipunyai. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator suatu perusahaan.

Earning Per Share= X 100%

Penelitian ini melakukan perhitungan Profitabilitas dengan Return On Asset Rasio (ROA), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan tingkat asset tertentu. Profitabilitas mempengaruhi perusahaanyang mengumumkan rugi atau profitabilitas yang rendah. Ini raberkaitan denganakibat yang dapat ditimbulkan oleh pasar terhadap pengumuman rugi tersebut bagi perusahaan. Yang menjadi tolak ukur tingkat profitabilitas yaitu Return On Asset Rasio (ROA) yang diperoleh dengan persamaan berikut (Martono dan Agus Harjito, 2005):

            ROA = X 100 %

                        Keterangan :

               Return on Asset

               (ROA)                 : Rasio Tingkat Profitabilitas

               EBIT                   : Jumlah laba bersih perusahaan setelah pajak

               Total Asset          : Jumlah asset yang dimiliki perusahaan

 

Berdasarkan persamaan diatas, maka ROA merupakan perbandingan antara jumlah laba yang dihasilkan terhadap asset yang digunakan, sehingga menunjukan sejumlah perusahaan mampu untuk menghasilkan laba dari sumberdaya (asset) yang dimiliki.

No comments:

Post a Comment