Tahap
penentuan prioritas kebijakan dan perumasan strategi pengelolaan budidaya air
payau berkelanjutan, yaitu menyusun
skenario pengelolaan dan strategi pengelolaan budidaya air payau berkelanjutan
dengan menggunakan atribut/faktor yang paling sensitif pada masing-masing
dimensi terhadap status keberlanjutan pengembangan budidaya air payau (hasil
analisis laverage dan pareto). Hasil ini sebagai bahan untuk melakukanperumusan
kriteria dan alternatif strategi kebijakan pengelolaan kawasan pengembangan budidaya
air payau berkelanjutan yang kemudian dianalisis dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) yang
berbasis pada expertise judgement
(Nasution, 2001), sehingga pemilihan responden ditujukan pada responden yang
benar-benar memahami permasalahan pengembangan kawasan budidaya air payau
berkelanjutan.
Sedangkan
untuk kepentingan penentuan prioritas kebijakan diambil beeberapa responden
dengan teknik secara sengaja (purposive
sampling). Responden yang dipilih memiliki kepakaran terhadap bidang sesuai
dengan penelitian ini. Beberapa pertimbangan dalam menentukan pakar yang
dijadikan responden adalah: (a) mempunyai pengalaman yang kompeten sesuai
dengan bidang yang dikaji; (b) memiliki reputasi, kedudukan/jabatan dalam
kompetensinya dengan bidang yang dikaji; dan (c) memiliki kredibilitas yang
tinggi, bersedia, dan atau berada pada lokasi yang dikaji (Marimin, 2004).
Responden pakar mewakili unsur pemerintah, praktisi, pembudidaya ikan laut,
pelaku usaha, pedagang pengumpul, eksportir, akademisi, peneliti, lembaga
swadaya masyarakat (LSM).
Data
kuisioner hasil penilaian responden tentang prioritas kriteria dan alternatif
strategi pengelolaan kawasan pengembangan budidaya air payau berkelanjutan
selanjutnya diolah menggunakan analisis AHP secara manual untuk menentukan
pilihan kriteria dan alternatif strategi yang terbaik menurut para pakar/ahli.
Data hasil penelitian kriteria dan alternatif strategi pengelolaan kawasan
pengembangan budidaya air payau berkelanjutan dianalisis secara deskriptif
untuk merumuskan rekomendasi kebijakan pengelolaan dan pengembangan budidaya
air payaudi pesisir Teluk Semarang Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tujuan penelitian.
Adapun
langkah-langkah metode AHP sebagai berikut :
a. Merumuskan tujuan berdasarkan
permasalahan yang ada serta menentukan solusi yang diharapkan. Hal tersebut
dilakukan melalui kajian referensi dan diskusi dengan para pakar/ahli, sehingga
dihasilkan konsep alternatif strategi penyelesaian masalah yang relevan.
b. Menyusun kerangka hierarki
yang terdiri dari tujuan, kriteria, dan alternatif penyelesaian yang sesuai
berdasarkan permasalahan yang dihadapi kemudian menyusun kuisioner.
c. Menyebar kuisioner kepada para
pakar/ahli berkompeten untuk menentukan pengaruh masing-masing elemen terhadap
kriteria denga membuat matriks perbandingan berpasangan. Pengisian matriks
bilangan/skala yang menggambarkan kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen
yang lain.
No comments:
Post a Comment