Tuesday, March 31, 2020

Pengaruh Growth in Assets terhadap Stock Price Volatility (skripsi dan tesis)

Growth in assets merupakan indikator seberapa banyak perusahaan memaksimalkan penggunaan dana dari sumber modal. Teori free cash flow yang dikemukakan oleh Jensen (1986) dalam Mamduh (2004) menyebutkan bahwa perusahaan yang sedang dalam tahap berkembang memiliki arus kas bebas (free cash flow) yang minim, hal ini dikarenakan sebagian besar dana hasil dari keuntungan perusahaan lebih digunakan untuk membiayai proyek yang memiliki nilai bersih saat ini (net present value) yang positif (berekspansi). Teori ini didukung oleh penelitian yag dilakukan oleh Charitou (1998) yang menyatakan bahwa manajer perusahaan berkembang lebih gemar menginvestasikan pendapatan setelah pajak dan memiliki harapan kinerja yang lebih baik dalam pertumbuhan aset secara keseluruhan. Berdasarkan teori yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa secara naluriah, manajer perusahaan berkembang lebih memilih untuk mengembangkan perusahaannya, baik untuk mendiversifikasi sektor perusahaan maupun memperbaiki kinerja produksi yang dilakukan dengan berinvestasi pada penambahan aktiva tetap perusahaan. Kegiatan membagikan deviden sama halnya dengan membuang peluang untuk  mengembangkan perusahaan supaya lebih besar dan lebih profitabel. 
Menurut Hashimejoo (2012), perusahaan yang sedang dalam tahap berkembang akan cenderung menggunakan laba untuk diinvestasikan kembali daripada membagikannya pada investor. Pertumbuhan aset dapat dihubungkan dengan tingkat prospektifitas suatu perusahaan tersebut. Perusahaan dengan pertumbuhan aset yang tinggi tentu akan semakin efisien dalam melakukan kegiatan produksi. Semakin besar aset diharapkan semakin besar pula tingkat hasil operasional suatu perusahaan. Pertumbuhan aset yang diikuti oleh pertumbuhan hasil operasional akan semakin menambah kepercayaan pihak luar (kreditur, investor) terhadap prospek di masa mendatang suatu perusahan. Semakin tinggi kepercayaan investor terhadap suatu perusahaan maka akan semakin panjang pula periode investor dalam menahan saham tersebut untuk tidak dijual. Hal ini menyebabkan stock price volatility menjadi rendah karena kebanyakan investor tersebut enggan menjual saham dalam periode waktu yang pendek. Asghar (2011) dalam penelitiannya memperlihatkan bahwa growth in assets berpengaruh negatif signifikan terhadap stock price volatility. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pertumbuhan aset suatu perusahaan, maka tingkat volatilitas harga suatu saham tersebut akan semakin kecil. 

No comments:

Post a Comment