Tuesday, March 31, 2020

Volatilitas Indeks Saham (skripsi dan tesis)

 Dikutip dari penelitian yang dilakukan oleh Napitupulu dan Syahyunan, (2012), dikatakan bahwa volatilitas merupakan ukuran terhadap sebaran/dispersi di sekitar rata-rata hasil dari sebuah sekuritas. Satu cara untuk mengukur volatilitas adalah dengan menggunakan standar deviasi, yang akan menjelaskan seberapa ketat harga suatu saham dapat dikelompokkan di seputar rata-rata (mean) atau rata-rata bergerak (moving average/MA). Ketika harga-harga bergerak sangat ketat dalam satu gerombolan, standar deviasinya sangat kecil. Ketika pergerakan harga sangat tersebar, standar deviasi akan relatif besar. Volatilitas dari suatu saham atau indeks saham sangat penting untuk dipahami oleh para investor. Itu dimaksudkan untuk meminimalisir resiko yang akan dihadapi. Semakin tinggi tingkat volatilitas, semakin tinggi pula tingkat ketidakpastian dari imbal hasil (return) saham yang dapat diperoleh. Salah satu  dari sepuluh prinsip manajemen keuangan menyatakan bahwa investor tidak akan mau mengambil risiko yang lebih tinggi kecuali apabila dapat memperoleh kompensasi berupa return yang lebih tinggi (high risk, high return) (Keown et al., 2003). Menurut Schwert dan W. Smith, Jr (1992) dalam terdapat lima jenis volatilitas dalam pasar keuangan, yaitu future volatility, historical volatility, forecast volatility, implied volatility, dan seasonal volatility.

No comments:

Post a Comment