Sebagai sebuah ilmu, terdapat pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam menelaah fenomena geosfer, adapun pendekatan keilmuan tersebut terdiri dari tiga pendekatan berikut ini:
1. Pendekatan keruangan
Suatu metode untuk memahami gejala tertentu agar mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam melalui media ruang yang dalam hal ini variabel ruang mendapat posisi utama dalam setiap analisis. Ditilik dari dimensi praktis, ruang dapat diartikan sebagai bagian tertentu dari permukaan bumi yang mampu mengakomodasikan berbagai bentuk kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya (Hadi Sabari Yunus, 2016: 44). Tema analisis dalam pendekatan ruang yang digunakan dalam penelitian, yaitu: Analisis Interaksi Keruangan (spatial interaction analysis), merupakan suatu proses saling memengaruhi antara dua hal. Oleh karena istilah interaksi dikaitkan dengan ruang maka proses saling memengarui juga antar ruang yang bersangkutan. Analisis Struktur Spasial (spatial structure analysis), yaitu menekankan pada analisis susunan sebaran elemen-elemen pembentuk ruang. Struktur elemen-elemen keruangan dapat dikemukakan dari berbagai fenomena baik fenomena fisikal maupun non fisikal. Analisis Pola Spasial (spatial pattern analysis), yaitu menekankan pada sebaran elemen-elemen pembentuk ruang.
2. Pendekatan ekologi (ecological approach)
Studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan disebut ekologi. Oleh karena itu untuk mempelajari ekologi seseorang harus mempelajari organism hidup, seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungannya seperti hidrosfer, litosfer, dan atmosfer (Bintarto & Hadisumarno, 1979: 25)
3. Pendekatan kompleks wilayah
Kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi disebut kompleks wilayah. Pada analisis sedemikian ini wilayah-wilayah tertentu didekati atau dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah lain. Oleh karena itu terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut. Pada analisis sedemikian diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antar variabel manusia dan lingkungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya (analisa ekologi) (Bintarto & Hadisumarno, 1979: 25).
No comments:
Post a Comment